The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Skydrugz Radar: Salim Group and INDF Raise

Skydrugz Radar 1 Desember 2021: Salim Group and INDF Raise

Grup Salim baru saja rilis Laporan Keuangan Q3 2021 kemarin. Hasilnya sangat bagus. INDF ICBP SIMP LSIP semuanya tetap melanjutkan trend pertumbuhan yang luar biasa selama pandemi. Emiten anti Covid-19. Bahkan ketika harga komoditas seperti gandum sudah mulai inflasi, emiten grup Salim bisa melakukan hedging dengan cukup baik. Mereka malah berhasil meningkatkan margin laba menjadi lebih tebal.

INDF adalah contoh perusahaan yang berhasil tetap tumbuh meskipun ada pandemi dan inflasi komoditas. Pricing power mereka tetap besar. Begitu harga komoditas melonjak, mereka melakukan build up inventory. Meskipun memang tindakan tersebut melukai arus kas mereka namun setidaknya mereka bisa tetap pass through semua beban kenaikan harga komoditas ke konsumen mereka. Terbukti margin laba operasional tetap meningkat. Yang belum bisa mereka pass through sepenuhnya adalah beban keuangan. Utang konsolidasi INDF menjadi sangat besar sebagai efek akuisisi Pinehill dengan goodwill yang sangat besar. Bahkan menurut saya itu adalah akuisisi goodwill terbesar di Indonesia. Belum ada perusahaan lain di bursa Indonesia yang melakukan akuisisi perusahaan dengan goodwill hingga 52 Triliun seperti ICBP terhadap Pinehill. Dulu INDF pernah juga melakukan akuisisi terhadap LSIP melalui SIMP dengan goodwill 2 Triliun. Tapi LSIP sudah berhasil membuktikan kalau mereka memang layak mendapatkan goodwill 2 Triliun karena total laba dan dividen yang telah mereka berikan terhadap SIMP sudah melebihi goodwill nya ketika di akuisisi dulu. Sekarang tinggal menunggu Pinehill, apakah mampu membuktikan bahwa mereka memang layak diberikan goodwill hingga 52 Triliun. Selama ini goodwill terbesar di bursa dipegang oleh ADRO ketika mereka melakukan akuisisi Kestrel dan INDY ketika melakukan akuisisi Kideco. Tapi total goodwill ADRO ketika akuisisi hanya sekitar 11 Triliun. Sedangkan INDY hanya 10 Triliun. Jadi begitu ICBP akuisisi Pinehill dengan goodwill tembus 50 Triliun, itu memang di luar batasan emiten yang ada di bursa Indonesia.

Meskipun beban bunga INDF naik drastis, setidaknya itu bisa di cover up oleh divisi agribisnis perusahaan. Rally komoditas gandum memang membuat beban produksi dan penjualan perusahaan meningkat tapi itu tertutupi oleh rally CPO.

Pekerjaan rumah grup Salim sekarang adalah bagaimana meningkatkan laba perusahaan di investasi jangka panjang mereka. Masih banyak perusahaan investasi mereka yang merugi. Kerugian terbesar terjadi pada perusahaan tebu dan etanol mereka di Brazil. Kalau di total, kerugian 2 perusahaan tebu dan etanol mereka tembus 1,2 Triliun. Nilai yang sangat besar. Jika ini bisa diubah jadi perusahaan pencetak laba maka tentu laba INDF akan ikutan terdongkrak.

Overall menurut saya INDF masih undervalued. Meskipun utang bertambah setelah akuisisi, terbukti akuisisi tersebut bisa meningkatkan laba perusahaan. Sekarang tinggal keep the good works.

Skydrugz Bot Radar

Old Project November 2021 Part 7:

Project November 2021 Part 7

New Project Desember 2021 Part 1:

Project Desember 2021 part 1

Saham PBV PER PLAN Hari Harga
JKON 0,82 -11,66 Bid 129, 127, 125 5 129
KBLI 0,52 23,87 Bid 292, 290, 288 5 292
DUTI 0,68 10,53 Bid 3250, 3100, 3000 2 3250
ELSA 0,55 40,52 Bid 278, 274, 270, 278 2 278
INDF 1,22 7,67 Bid 6300, 6200, 6100, 6000 1 6300

Guidelines saya dalam menggunakan Radar cek di sini:

  • Alasan saya beli KBLI
  • Alasan saya beli JKON
  • Alasan saya beli ELSA
  • Alasan saya beli DUTI, belum saya buat artikelnya. Tapi main reasoning nya adalah undervalued. Nanti akan saya buat artikel khusus tentang DUTI. Saya menunggu LK DUTI Q3 2021 yang saat ini masih di audit.
  • Alasan saya beli INDF sudah saya jelaskan di atas.

Sekarang Desember 2021. Project akumulasi yang saya lakukan di Desember 2021 ini adalah keberlanjutan dari proyek akumulasi November 2021. Tambahan emiten yang saya akumulasi untuk Desember 2021 adalah INDF.

KBLI juga sudah rilis LK Q3 2021. Hasilnya kurang bagus. Salah satu penyebab turunnya profitability KBLI adalah karena hingga September 2021 mereka belum mendapatkan kontrak PLN sama sekali. Padahal di tahun sebelumnya mereka masih punya kontrak hingga 243 milyar. Tapi setidaknya selama YTD 2021, KBLI bisa tetap survive meskipun tanpa kontrak PLN.

Untuk JKON, saya tidak terlalu khawatir. Meskipun Q1 dan Q2 2021 mereka masih rugi. Di Q3 dan Q4 2021 saya yakin akan Turnaround apalagi setelah dapat dividen dari anak usaha.

ELSA hasil Q3 2021 mengecewakan. Tapi let’s try our luck for better result next year ketika oil back to their nature.

Untuk DUTI, saya rasa LK Q3 2021 akan membaik karena manajemen melakukan audit. Menurut saya akan ada aksi korporasi pasca audit.

Pintarsaham akan melakukan Webinar Saham Secara Gratis pada 10 Desember 2021 Pukul 19:00 WIB, dengan Narasumber, Parahita Irawan, seorang investor senior yang sudah menulis beberapa buku tentang Investasi seperti Street Investing dan The Fundamental Puzzle. Link Registrasi klik di sini https://bit.ly/PintarSahamxdigibank

Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-138

Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386

Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

 

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *