Skydrugz Radar: LEAD, The Survivor of OSV War

Skydrugz Radar 30 November 2021: LEAD, The Survivor of OSV War

LEAD atau PT Logindo Samudramakmur Tbk. adalah perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan beragam kapal lepas pantai untuk mendukung industri minyak & gas. Terus terang saya tidak pernah beli saham perusahaan ini. Tapi kebetulan ada yang minta tolong pada saya untuk membahas emiten ini.

Setelah membaca laporan keuangan Q3 2021 perusahaan ini, saya mulai memahami sedikit mengenai nature bisnis ini. Bisnis Offshore Support Vessel atau OSV yang dijalankan oleh LEAD adalah bisnis yang sangat siklikal. Keberlangasungan bisnis mereka sangat dipengaruhi oleh harga minyak dunia.

Begitu harga minyak dunia naik seperti yang terjadi di tahun 2011-2014, maka permintaan akan penggunaan OSV meningkat. Harga sewa ikut terdongkrak naik. Namun begitu harga oil anjlok di bawah 100 dollar, seperti yang terjadi di 2014 sampai sekarang, maka harga sewa OSV mengalami penurunan.

Di tahun 2011-2014 ketika terjadi kejayaan oil, banyak perusahaan OSV melakukan ekspansi besar – besaran. Mereka beli banyak kapal dengan menggunakan utang. Pemilik perusahaan berpikir kalau rally oil dan rally harga OSV akan terjadi selamanya. Periode 2011-2014 itu perusahaan seperti WINS dan LEAD berlomba-lomba beli OSV. Akibatnya terjadi oversupply OSV begitu kegiatan eksplorasi minyak di Indonesia menurun seiring dengan anjloknya harga minyak.

Semua perusahaan OSV bersaing mendapatkan kontrak dengan melakukan perang harga. Bahkan LEAD menurunkan harga sewa OSV hingga 40%. LEAD terpaksa melakukan hal tersebut karena beban keuangan mereka memang sangat tinggi.

Di 2013, LEAD akhirnya melakukan IPO karena mereka memang butuh pendanaan untuk bisa terus ekspansif selama rally oil. Utang mereka yang awalnya 839 milyar di 2012 sebelum IPO, langsung menjadi 1,5 Triliun di 2014. Dan begitu harga minyak dunia sudah anjlok di 2015, utang LEAD menjadi 1,8 Triliun rupiah. Terakhir utang di Q3 2021 LEAD tersisa 89 juta dollar atau sekitar 1,2 Triliun. Total 44 armada LEAD telah dijadikan jaminan ke bank UOB dan DBS.

Selama masa – masa anjloknya harga minyak, banyak perusahaan OSV yang gulung tikar akibat kesulitan bayar utang. Kapal yang dibeli dengan harga mahal selama periode 2011-2014, dijual dengan harga super miring. Satu per satu perusahaan OSV tumbang dan terkonsolidasi ke perusahaan OSV yang lebih strong.

Ketika banyak perusahaan yang bangkrut, maka perusahaan yang survive akan mengambil market share yang tersisa. Survivor takes all.

Hal yang membuat LEAD survive hingga sekarang antara lain:

  • Mereka memiliki supply chain pendanaan yang masih intact. Selama DBS dan UOB masih bisa diajak kerjasama untuk negosiasi utang, maka sumber pendanaan LEAD akan tetap aman. Utang 89 juta dollar milik perusahaan mustahil bisa lunas dalam waktu dekat. Sehingga LEAD sangat bergantung pada kebaikan kreditor.
  • Klien mereka lebih terdiversifikasi mulai dari Pertamina, Trijaya hingga Premier Oil Tuna.
  • Manajemen arus kas mereka lumayan bagus sehingga mereka bisa mulai melakukan deleverage dalam beberapa tahun terakhir. Bisa menurunkan utang dari 1,8 Triliun menjadi 1,2 Triliun dalam jangka waktu 6 tahun menurut saya itu adalah sebuah prestasi.

Yang menjadi concern saya di LEAD adalah:

  • Harga minyak dunia belum balik ke masa kejayaannya di 2011-2014 sehingga potensi oversupply OSV masih bisa terjadi. Namun dengan adanya kemungkinan commodities supercycle, maka oil berpeluang kembali naik ke 100 dollar seperti dulu kala
  • Saldo laba mereka masih minus sehingga mereka tidak akan bagi dividen dalam beberapa tahun ke depan

Tapi LEAD sudah menunjukkan tanda – tanda akan turnaround yang terlihat dari:

  • Utilisasi kapal di Q3 2021 only sudah mencapai 80%. Meskipun secara year to date baru 75%. Di masa jayanya dulu, utilisasi kapal LEAD bisa tembus >90%. Itu yang membuat mereka berani beli banyak kapal di 2011-2014. Jika bisa menggenjot utilisasi >80% dan harga sewa OSV meningkat, maka LEAD bisa menjadi real survivor.
Skydrugz Bot Radar

Old Accumulation Project November 2021 Part 6:

Accumulation Saham Project November 2021 Part 6

New Project November 2021 Part 7:

Project November 2021 Part 7

Saham PBV PER PLAN Hari Harga
KAEF 2,03 123 STOP 13 2570
JKON 0,82 -11,66 Bid 129, 127, 125 4 130
KBLI 0,52 23,87 Bid 292, 290, 288 4 292
DUTI 0,68 10,53 Bid 3250, 3100, 3000 1 3250
ELSA 0,55 40,52 Bid 278, 274, 270, 278 1 278

Guidelines saya dalam menggunakan Radar cek di sini:

  • Alasan saya beli KAEF
  • Alasan saya beli KBLI
  • Alasan saya beli JKON
  • Alasan saya beli ELSA
  • Alasan saya bell DUTI, belum saya buat artikelnya. Tapi main reasoning nya adalah undervalued. Nanti akan saya buat artikel khusus tentang DUTI.

Berhubung KAEF sudah naik, maka saya stop akumulasi KAEF. Total 12 hari KAEF diakumulasi akhirnya naik. Sangat banyak saham diskon. Tapi hidup harus memilih. Saya memilih mengakumulasi lagi ELSA dan new entry DUTI.

 

Pintarsaham akan melakukan Webinar Saham Secara Gratis pada 10 Desember 2021 Pukul 19:00 WIB, dengan Narasumber, Parahita Irawan, seorang investor senior yang sudah menulis beberapa buku tentang Investasi seperti Street Investing dan The Fundamental Puzzle. Link Registrasi klik di sini https://bit.ly/PintarSahamxdigibank

Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-138

Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386

Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *