The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Menilai Valuasi Saham Dari Revenue dan Market Cap

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, ada banyak metode valuasi saham. Seperti:

Masih banyak lagi metode valuasi lainnya. Tinggal memilih mana yang cocok.

Pada kesempatan kali ini saya akan kembali membahas metode valuasi berdasarkan market capital dan revenue karena metode valuasi ini sangat sederhana. Namun sayangnya tidak cocok untuk semua emiten dan industri.

Industri atau emiten yang cocok menggunakan valuasi ini pada umumnya adalah emiten atau industri yang core business nya adalah menjual product. Sehingga tidak cocok untuk emiten yang core business nya berupa recurring income.

Metode valuasinya sangat sederhana. Yakni Market Capital dibagi dengan Revenue.

Market Capital to Revenue = MARKET CAPITAL:REVENUE

Standard overvalued yang saya pakai jika menggunakan rasio tersebut adalah 4.

Jika perusahaan dihargai market dengan market capital 4x lipat dari total revenue nya, maka menurut saya perusahaan itu overvalued.

Jika nilainya 2-4 maka itu saya anggap fair priced.

Sedangkan jika nilainya di bawah 2 maka itu saya anggap undervalued dengan catatan revenue Perusahaan harus positif.

Sebagai contoh saya pakai emiten saham CLEO karena emiten ini core business nya adalah jualan air. Apakah perusahaan ini overvalued berdasarkan standar market capital dan revenue? Mari kita cek.

Market Capital CLEO saat ini di harga 474 adalah 5,69 Triliun

Revenue CLEO 719 Milyar

Sehingga Market Cap to Revenue CLEO = 5,69 T/719 Milyar = 7,9

Nilai ini jauh di atas standard 4 yang saya gunakan. Oleh karena itu untuk saat ini saya tidak membeli dulu saham CLEO.

Sekarang mari kita cek saingan CLEO yang juga menjual air yakni ADES

Market Capital di harga 1645 adalah 970 Milyar

Revenue 485 Milyar

Market Capital to Revenue = 970/485 = 2

Dengan demikian ADES fair priced berdasarkan standar yang saya gunakan. Contoh aplikasi lain rumus ini dapat dilihat pada saham WMUU.

Demikian metode valuasi sederhana dengan menggunakan market cap to Revenue. Semoga bermanfaat.

Perlu diingat, untuk investasi saham jangan gunakan rasio keuangan sebagai satu – satunya alat untuk mengambil keputusan investasi. Riset mendalam perlu dilakukan agar tidak terjebak dalam Value Trap.

 

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Jika ingin diskusi saham via Telegram bisa ke sini

Untuk Insights Saham bisa ke sini.

Jika ingin pesan analisis Laporan Keuangan Kuartalan Komprehensif dari Pintarsaham.id bisa pesan di sini

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *