Mengapa Suatu Saham Overvalued?

Mengapa Suatu Saham Overvalued?

Ada member menanyakan hal tersebut. Pertanyaan ini menarik. Standard textbook nya jika market cap suatu saham lebih gede dari revenue atau aset itu artinya saham kemahalan. Investor biasanya mencari saham yang harga pasar (market cap) lebih rendah dari harga aset atau harga revenue atau harga earning.

Kalau suatu Avanza dihargai seperti harga Pesawat Boeing, maka dapat dipastikan itu Avanza Overvalued. Karena kita semua tahu aset atau komponen mobil Avanza tidak mungkin bisa semahal Boeing.

Kira – kira seperti itu lah juga teknik valuasi sederhana di saham. Bandingkan dengan emiten lain.

Namun selalu ada alasan kenapa suatu saham menjadi overvalued.

Seperti contoh UNVR itu mahal. Tapi ada reason kenapa UNVR mahal. Dia market leader.

CPIN juga mahal karena market cap lebih besar dari pendapatan. Tapi ada reason juga kenapa CPIN mahal. CPIN market leader.

BRIS juga mahal karena market cap lebih besar dari revenue. Tapi ada reason juga kenapa BRIS mahal. BRIS sekarang menjadi market leader bank syariah di Indonesia.

BBCA juga mahal secara revenue dan market cap. Tapi ada reason untuk itu. BBCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Dan sekarang menjadi perusahaan dengan laba terbesar di IHSG.

Sekarang apa reason yang masuk akal sehingga WMUU layak dihargai lebih mahal dari CPIN? Kalau reason itu memang ada, keep hold and keep buy.

Kalau reason itu tidak ada, berarti tinggal tunggu kebaikan hati bandar saja menaikkan harga. Banyak berdoa agar bandar tiba – tiba jadi baik dan harganya dinaikkan.

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Jika ingin diskusi saham via Telegram bisa ke sini

Untuk Insights Saham bisa ke sini.

Jika ingin pesan analisis Laporan Keuangan Kuartalan Komprehensif dari Pintarsaham.id bisa pesan di sini

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *