The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Mengapa Banyak Investor Saham yang Gerah Dengan Kripto?

Bitcoin Bubble Burst

Mengapa Banyak Investor Saham yang Gerah Dengan Kripto?

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Founder Stockbit, Wellson Lo, sudah mengizinkan diskusi $BTC di Stockbit sejak September 2017. Sampai dibuatkan ticker khusus untuk Bitcoin dan ETH. Jadi dengan adanya ticker BTC dan $ETH maka secara tidak langsung, BTC dan ETH sudah setara dengan $IHSG maupun komoditas lainnya seperti $OIL dan $XAU. Sayangnya, Stockbit belum membuat ticker khusus untuk coal sangat beda dengan TIN dan NICKEL yang juga punya ticker khusus. Coal seperti komoditas anak tiri di SB.

Market Cap Kripto

Secara market cap dan jumlah transaksi, BTC dan ETH memiliki market cap yang jauh lebih besar dari IHSG. Dan itu pun membuat banyak investor mulai gerah. Banyak user SB protes kenapa kripto di bahas di SB. Padahal yang punya SB saja sudah mengizinkan hal tersebut.

Faktor yang Membuat Gerah

Menurut saya ada banyak faktor yang membuat investor saham gerah dengan pembahasan kripto, seperti:

1. Adanya kompetisi memperebutkan fresh cash seperti yang sudah pernah saya bahas sebelumnya di sini

2. Adanya rasa iri melihat cuan investor Kripto lebih besar dari investor saham dalam setahun terakhir

3. Pure hatred yang tidak bisa dijelaskan. Ini no explanation lah.

Menurut saya tiga hal di atas wajar saja terjadi. Karena memang itu hal yang manusiawi. Iri dan dengki itu wajar. Yang penting jangan berlebihan.

Salut

Saya sendiri salut dengan orang yang bisa cuan di kripto. Banyak yang PM saya lalu tanya apakah saya pro kripto. Saya bukan orang yang pro kripto. Malah saya itu sangat pro saham. Sampai saat ini saya anggap saham itu instrumen investasi terbaik dengan catatan di saham dengan fundamental yang oke.

Return

Tapi saya sadar dengan realitas bahwa saat ini memang cuan di kripto jauh lebih besar dari cuan di saham. Orang yang buy dan hold BTC sejak Maret 2020 kini jauh lebih cuan dari orang yang buy and hold saham sejak Maret 2020. Itu fakta. Bahkan melihat fakta yang ada, saya bisa bilang tidak ada satupun instrumen investasi tradisional yang bisa mengalahkan return BTC dalam 10 tahun terakhir.

Coba cari instrumen investasi tradisional yang menghasilkan Return lebih tinggi dari BTC dalam 10 tahun terakhir.
Emas?
Property?
Saham?
Bond?
Benda seni?
Jam tangan?
Mobil klasik?

All In?

Tapi dengan return setinggi itu apakah saya tegiur untuk all in di BTC? Tentu saja tidak.

Diversifikasi itu menurut saya adalah kewajiban yang harus dipenuhi. Jangan hanya beli satu kelas Asset. Preserve wealth menurut saya lebih penting dari apapun. Uang yang sudah susah payah kita cari dengan bekerja di sektor riil, jangan sampai lenyap di pasar modal apalagi di kripto.

Last but not least

Setiap bubble akan disertai dengan burst. Pastikan saja kalian bukan orang terakhir yang beli di pucuk Bubble lalu terpaksa cutloss di burst.

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Jika ingin diskusi saham via Telegram bisa ke sini

Untuk Insights Saham bisa ke sini.

Jika ingin pesan analisis Laporan Keuangan Kuartalan Komprehensif dari Pintarsaham.id bisa pesan di sini

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *