The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Skydrugz Radar 18 Oktober 2021: Fokus Ikhlas Nyangkut

Skydrugz Radar 18 Oktober 2021: Fokus Ikhlas Nyangkut

Setelah beberapa tahun investasi saya menyadari bahwa ternyata fokus ikhlas nyangkut memberikan return yang lebih baik ketimbang wide diversification hit and run. Strategi wide diversification hit and run bisa berjalan baik jika kita aktif melakukan rebalancing tiap hari. Masalahnya dalam beberapa bulan terakhir saya tidak bisa melakukan rebalancing tiap hari karena terkendala kerjaan.

Beberapa saham yang saya fokus buy dan nyangkut ikhlas dengan pasang GTC ketika anjlok malah memberikan return yang lebih baik. Saham BUMN Konstruksi yang di buy pakai patokan PBV dengan memasang GTC serta saham konsumer yang di buy pakai patokan PER dengan justru return lebih maksimal. Saham Coal yang dibeli secara lump sum langsung ketika masih undervalued lalu ikhlas nyangkut juga return nya lebih baik ketimbang saham – saham yang saya beli tanpa alasan yang jelas dengan metode Hit and run.

Kalau saya amati, saham yang saya ikhlas nyangkut lalu ikuti story nya dengan keep buy dan keep hold lalu keep istiqomah ikhlas nyangkut malah yang return nya jauh lebih baik. Dengan catatan perusahaan yang kita beli memang perusahaan bagus yang memenuhi kriteria healthy balance sheet, good cashflow, not too bad net income, strong owner, and low valuation.

Saya kemarin sudah melakukan riset terhadap TINS. Saya melihat TINS adalah perusahaan yang bagus karena bisa melakukan deleverage dengan sangat baik. Saya tertarik beli. Tapi pada akhirnya hidup harus memilih, saya tidak jadi beli TINS dan memilih fokus melakukan akumulasi pada saham yang sudah saya ikuti story-nya saja. Fokus pada proyek Oktober 2021.

Tapi kalau penasaran, mungkin pada akhirnya akan dicolek juga nanti selot. 🙈🙈🙈

Sebagai investor pada akhirnya kita harus memilih. Menurut saya semua perusahaan itu memiliki story masing-masing. Kalau kita bisa explore PSP nya, aksi korporasi nya, dan metode pencatatan akuntansi nya, kita bisa saja menemukan perusahaan – perusahaan yang merugi terus karena depresiasi tapi perusahaan tak bangkrut – bangkrut karena arus kas perusahaan sangat sehat. Begitu depresiasi selesai namun aset masih bisa digunakan, perusahaan langsung mencetak pertumbuhan laba yang enormous. Turnaround story.

Di balance sheet, aset yang sudah terdepresiasi 100% namun masih bisa menghasilkan revenue untuk perusahaan adalah hidden gems. Saya menemukan beberapa perusahaan yang kondisinya seperti ini, secara Ekuitas, nilai perusahaan sangat kecil karena mesin – mesin dan pabrik sudah terdepresiasi 100% padahal mesin dan pabrik tersebut masih beroperasi dengan baik dan masih menghasilkan revenue untuk perusahaan. Karena itu saat melihat perusahaan dengan PBV yang besar, lakukan double check pada akumulasi depresiasi Perusahaan.

Sebagai contoh lihat UNVR, secara aset LK nilainya hanya 20 Triliun padahal sudah banyak aset UNVR yang terdepresiasi lebih dari 100%. Dari catatan saya, total akumulasi depresiasi UNVR sudah mencapai 5,6 Triliun dan belum lagi akumulasi brand awareness yang tidak mungkin tercatat dalam LK sebagai efek dari iklan dan promosi yang terjadi selama bertahun-tahun. Di LK, semua promosi dan iklan akan masuk Cost. Di anggap akan hilang dan lenyap. Padahal dari iklan dan promosi ini, akan timbul brand awareness dan brand loyalty yang bisa menjadi recurring income buat perusahaan kalau konsumen beli lagi dan lagi.

Market selalu menghargai premium recurring income karena di dalamnya terdapat unsur kepastian dan konsistensi. Itulah mengapa ketika zaman sebelum pandemi, market selalu memberikan valuasi yang lebih premium untuk PWON ketimbang perusahaan property lainnya. Recurring income PWON jauh lebih baik ketimbang perusahaan property lainnya. Pilih mana? Jual 1 Triliun sekaligus dalam setahun lalu zero Revenue dalam beberapa tahun setelahnya atau stable revenue 500 Milyar setiap tahun? Pada umumnya orang lebih memilih stable income.

Skydrugz Bot Radar

Update Oktober Fest 2021

Mulai hari ini saya memutuskan untuk fokus ikhlas nyangkut saja sehingga tidak ada lagi banyak radar seperti dulu. Untuk melakukan double cross-check mandiri pada semua saham di atas bisa cek di sini.

Untuk penjelasan mengapa saya memilih GJTL bisa cek di artikel saya mengenai industri ban.

Mengapa saya mengakumulasi TOWR, bisa cek di alasan saya di artikel mengenai potensi Revenue yang hilang dari TOWR atau di artikel saya mengenai valuasi relatif perusahaan menara.

Mengapa saya melakukan akumulasi pada FPNI bisa cek di artikel saya mengenai FPNI.

Mengenai mengapa saya melakukan akumulasi pada saham KBLI bisa cek di artikel saya mengenai KBLI dan kabel – kabel.

Mengenai mengapa saya akumulasi BCAP bisa dilihat pada artikel saya mengenai MNC. Di artikel tersebut memang tidak secara langsung membahas mengenai BCAP. Dari data KSEI 11 Oktober 2021, KPIG adalah salah satu holder utama di BCAP. KPIG menggunakan akun CGS-CIMB untuk hold BCAP sebanyak 2,850,000,000 lembar atau sekitar 6,69%. Dari data tersebut juga saya melihat BHIT melepaskan sebagian sahamnya dan nampaknya yang hold saham tersebut adalah KPIG. BHIT memiliki 18,864,233,760 lembar saham atau sekitar 44.26%. Padahal di bulan sebelumnya kepemilikan BHIT di BCAP mencapai 50%. Jadi di BCAP ini unsur spekulasinya lebih banyak. Keberhasilan BCAP sangat bergantung pada keberhasilan KPIG dalam menciptakan ekosistem di Lido City.

 

Pintarsaham dan DBS Digibank akan mengadakan Webinar Saham FREE pada tanggal 22 Oktober 2021 pukul 19.00 WIB. Jangan lupa untuk mendaftarkan diri :

Jika ingin mendapatkan data analisis Laporan Keuangan Kuartalan bisa pesan di sini atau menghubungi Whatsapp Admin Pintarsaham.id +62 831-1918-1386

Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-1386

jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *