Pada kuartal ketiga tahun 2025, PT Kian Santang Muliatama Tbk mencatatkan kinerja yang memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi fundamental dan arah strategi operasional perusahaan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Analisis berikut mengulas perkembangan neraca, profitabilitas, rasio keuangan, hingga valuasi pasar saham perusahaan.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Aset
- Total Aset: Per 30 September 2025, total aset tercatat sebesar Rp 105,14 miliar, mengalami penurunan 39,82% dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2024 sebesar Rp 174,71 miliar.
- Aset Lancar: Aset lancar menurun 47,58% menjadi Rp 75,59 miliar, terutama dipengaruhi oleh perubahan pada penurunan drastis nilai persediaan (dari Rp 87,87 miliar ke Rp 13,10 miliar) dan aset kontrak (dari Rp 25,10 miliar ke Rp 6,49 miliar).
- Aset Tidak Lancar: Aset tidak lancar tercatat sebesar Rp 29,55 miliar, turun 3,15%, didorong oleh penurunan tipis pada nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud.
Liabilitas
- Total Liabilitas: Hingga akhir September 2025, liabilitas mencapai Rp 13,07 miliar, turun 84,92% dibandingkan akhir tahun lalu.
- Liabilitas Jangka Pendek: Tercatat sebesar Rp 6,16 miliar, menurun 90,70%, terutama disebabkan oleh penurunan signifikan utang usaha (dari Rp 51,46 miliar ke Rp 2,16 miliar).
- Liabilitas Jangka Panjang: Berada di posisi Rp 6,91 miliar, dengan penurunan 66,10%, mencerminkan pembayaran Pembiayaan Musyarakah.
Ekuitas
- Total Ekuitas: Ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp 92,07 miliar, naik 4,54% dibandingkan 31 Desember 2024, didorong oleh peningkatan Saldo Laba (Belum Dicadangkan) sebagai hasil dari laba bersih tahun berjalan.
Laporan Laba Rugi
Pendapatan
Selama sembilan bulan pertama 2025, pendapatan perusahaan mencapai Rp 175,24 miliar, naik 232,28% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 52,74 miliar. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh adanya kontribusi signifikan dari segmen baru “Converter kit” yang mencatatkan pendapatan Rp 98,72 miliar.
Laba Bersih
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 4,01 miliar, naik 30,10% YoY dari periode yang sama tahun lalu (Rp 3,08 miliar). Perubahan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan yang kuat, meskipun beban pokok pendapatan juga melonjak.
Earnings per Share (EPS)
EPS tercatat sebesar Rp 2,75, mencerminkan kenaikan 30,33% YoY (dari Rp 2,11), sejalan dengan perubahan laba bersih.
Rasio Keuangan
Likuiditas
- Current Ratio: 12,27x, menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek menggunakan aset lancar.
- Quick Ratio: 10,14x, mengindikasikan likuiditas yang lebih ketat dengan mengecualikan persediaan dari aset lancar.
Profitabilitas
- Margin Laba Kotor: 14,02%, menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan.
- Margin Laba Bersih: 2,29%, mencerminkan tingkat profitabilitas setelah dikurangi seluruh beban operasional dan pajak.
Efisiensi & Pengembalian
- Return on Assets (ROA): 3,82% (disetahunkan), menilai efektivitas pemanfaatan aset dalam menghasilkan laba bersih.
- Return on Equity (ROE): 5,93% (disetahunkan), menggambarkan imbal hasil atas modal pemegang saham.
Solvabilitas
- Debt to Equity Ratio (DER): 0,14x, menunjukkan struktur pendanaan perusahaan dan tingkat ketergantungan pada utang yang sangat rendah.
Valuasi Pasar
- Price to Earnings Ratio (PER): Berdasarkan harga penutupan saham Rp 96 per 24 Okt 2025, PER tercatat 26,16x (disetahunkan), mengindikasikan valuasi premium terhadap sektor sejenis.
- Price to Book Value (PBV): Dengan nilai buku per saham sebesar Rp 63,10, PBV perusahaan berada di level 1,52x, mencerminkan valuasi di atas nilai bukunya.
Kesimpulan
Kinerja keuangan RGAS selama kuartal III 2025 menunjukkan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan pada sisi top-line (pendapatan), yang didorong oleh diversifikasi pendapatan ke segmen baru converter kit. Perusahaan juga berhasil merampingkan neraca secara signifikan, terutama dengan mengurangi total liabilitas sebesar 84,92%.
Pertumbuhan pendapatan dan margin yang terjaga menjadi sinyal positif terhadap efektivitas strategi bisnis perusahaan. Namun, investor perlu memperhatikan margin profitabilitas yang relatif tipis (NPM 2,29%), yang menunjukkan sensitivitas laba bersih terhadap kenaikan beban pokok pendapatan.
Disclaimer : Seluruh konten yang disajikan oleh PintarSaham.id, baik berupa artikel, video, caption media sosial, maupun materi edukasi lainnya, bersifat informatif dan edukatif. Konten ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual efek tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai rekomendasi investasi. PintarSaham.id dan seluruh timnya tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dibuat berdasarkan informasi dari konten ini. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing individu.
Penasaran saham mana yang lagi cakep secara fundamental & teknikal? Klik di sini biar nggak ketinggalan cuan!
