Skydrugz Corner: Mencari Laba Yang Sustainable Seperti Coca Cola
Semua long term investor selalu ingin menemukan perusahaan yang bisa menghasilkan laba yang sustainable. Karena perusahaan seperti ini adalah perusahaan yang bisa menjadi cash machine di masa depan. Bahkan ketika terjadi inflasi atau pun perang, perusahaan masih bisa menghasilkan uang.
Berhubung perusahaan di Indonesia kebanyakan belum memiliki sejarah yang panjang, beda dengan perusahaan di Amerika Serikat ataupun Eropa, maka masih sulit menemukan perusahaan yang bisa menghasilkan laba sustainable di segala kondisi.
Ambil contoh Coca Cola, perusahaan yang menjadi salah satu penghuni Portfolio Buffett, berdiri sejak 29 Januari 1892. Itu artinya Coca Cola sudah melewati dua perang dunia, perang Vietnam, perang Korea, cold war, hyper Inflasi 1970-1980, resesi Jepang, badai default Rusia-Mexico, dotcom bubble, krisis 2008, hingga krisis 2020. Dan di semua peristiwa tersebut, Coca Cola selalu mencetak laba. Di zaman perang dunia kedua saja, mereka bisa cetak laba 23 juta dollar dengan hanya menjual Coca Cola 6 cent. Mereka tidak menaikkan harga jual barang selama 70 tahun tapi mereka tetap untung besar karena di zaman itu mereka belum punya banyak saingan.
Di zaman sekarang, Coca Cola tetap menjadi strong business. Mengapa saya bisa bilang begitu?
1. Mereka menaikkan harga produk tapi konsumen mereka tidak banyak yang sampai pindah ke merek lain.
2. Mereka melakukan banyak akuisisi terhadap merek pesaing sehingga mereka bisa totally control harga produk minuman ringan di pasaran
3. Mereka bisa menekan biaya produksi hingga serendah-rendahnya sehingga mereka tidak takut dengan saingan yang melakukan perang harga.
Kekuatan brand Coca Cola tercermin dari laporan keuangan mereka.
Karakteristik Coca Cola
Perusahaan yang punya moat super lebar dan punya kemampuan cetak laba yang sustainable dapat kita lihat dari 3 ciri yakni:
1. Gross Profit Margin lebar
2. Operating Profit Margin lebar
3. Net profit margin lebar
Lalu bagaimana definisi lebar? Saya pakai saja template Coca Cola. Perusahaan ini sudah berdiri selama lebih dari 1 abad dan semua trait perusahaan sehat bisa kita temukan pada perusahaan ini.
Jadi definisi lebar menurut saya adalah jika GPM, OPM dan NPM bisa seperti Coca Cola plus minus 20%. Kalau ternyata GPM OPM NPM lebih tinggi dari Coca Cola justru lebih baik lagi.
GPM Coca Cola rata – rata dalam 10 tahun terakhir adalah 61%
OPM rata – rata Coca Cola selama 10 tahun terakhir adalah 25,8%
NPM rata-rata Coca Cola dalam 10 tahun terakhir adalah 23%
Jadi kalau pakai template Coca Cola, kita cari perusahaan dengan:
- GPM 61% +/- deviasi 20% = 48,8% – higher than 61%
- OPM 25,8% +/- dev 20% = 20,64% – higher than 25,8%
- NPM 23% +/- dev 20% = 18,4% – higher than that
Pertanyaannya adalah apakah ada perusahaan di Indonesia yang memiliki metrik margin seperti Coca Cola?
Perusahaan di Indonesia Seperti Coca Cola
Dari hasil penelusuran yang saya lakukan, perusahaan yang menyerupai Coca Cola based on GPM OPM dan NPM antara lain:
Saham | GPM | OPM | NPM | PBV | PER | Harga |
NISP | 67.18% | 27.22% | 20.46% | 0.47 | 5.45 | 645 |
TARA | 59.11% | 50.23% | 45.82% | 0.48 | 25.55 | 50 |
MTLA | 52.60% | 24.08% | 50.59% | 0.66 | 9.64 | 340 |
RDTX | 52.92% | 41.20% | 35.90% | 0.67 | 12.06 | 7025 |
DUTI | 56.77% | 27.78% | 21.65% | 0.71 | 11.16 | 3420 |
TEBE | 62.90% | 58.13% | 44.65% | 1.01 | 5.4 | 595 |
BJTM | 68.16% | 29.88% | 22.67% | 1.06 | 7.08 | 745 |
GOLD | 62.74% | 43.80% | 36.05% | 1.48 | 29.12 | 372 |
DMAS | 55.67% | 46.53% | 47.57% | 1.6 | 10.99 | 193 |
CSRA | 65.10% | 52.96% | 36.07% | 1.68 | 5.29 | 615 |
BMRI | 67.38% | 34.08% | 24.44% | 1.71 | 13.06 | 7175 |
BBMD | 75.44% | 57.71% | 44.96% | 1.91 | 17.08 | 1940 |
ADES | 51.62% | 28.02% | 21.97% | 2.56 | 11.34 | 3660 |
DLTA | 70.85% | 36.36% | 27.49% | 3.1 | 15.74 | 3710 |
PRDA | 61.94% | 34.63% | 27.92% | 3.77 | 11.83 | 8600 |
BTPS | 91.75% | 36.46% | 28.54% | 4.01 | 18.45 | 3500 |
SUPR | 74.25% | 65.24% | 22.56% | 4.57 | 42.65 | 16000 |
TOWR | 73.80% | 65.34% | 42.47% | 4.66 | 15.5 | 1045 |
BBCA | 88.40% | 52.34% | 42.50% | 4.89 | 31.29 | 7850 |
SCMA | 53.66% | 29.65% | 23.32% | 5.19 | 15.94 | 306 |
BYAN | 67.03% | 58.40% | 43.41% | 5.74 | 8.18 | 30475 |
SIDO | 56.33% | 40.51% | 32.41% | 9.16 | 24.31 | 935 |
Ternyata saya menemukan 22 perusahaan yang memiliki Metrik margin seperti Coca Cola.
3 perusahaan dari sektor barang konsumer primer yakni DLTA CSRA ADES
2 perusahaan sektor kesehatan yakni PRDA dan SIDO
6 perusahaan sektor keuangan yakni BTPS BBCA BBMD BJTM BMRI NISP
1 perusahaan sektor barang konsumer non-primer yakni SCMA
5 perusahaan property yakni DUTI RDTX TARA DMAS MTLA
2 perusahaan energi yakni BYAN dan TEBE
3 perusahaan infrastruktur yakni TOWR SUPR GOLD
Zero perusahaan teknologi, zero perusahaan industri, zero perusahaan bahan baku dan Zero perusahaan transportasi dan logistik.
Jadi bisa kita lihat not all sector created equal. Ada sektor industri yang memang sulit untuk mendapatkan moat. Dan ada juga sektor yang justru mudah untuk ciptakan moat. Seperti yang kita lihat, sektor yang margin labanya paling tebal ternyata adalah sektor perbankan dan sektor property.
Yang memiliki GPM tertinggi adalah BTPS BBCA BBMD dan SUPR
Yang memiliki OPM tertinggi adalah TOWR SUPR RDTX BBMD DMAS
Yang memiliki NPM tertinggi adalah MTLA DMAS TARA BBMD TEBE.
Yang memiliki valuasi PBV paling murah adalah NISP TARA MTLA RDTX DUTI
Yang memiliki valuasi PER paling murah adalah CSRA TEBE NISP BJTM BYAN MTLA
Tapi perlu diingat bahwa Metrik GPM OPM dan NPM yang saya gunakan hanya based on LK Q3 2021. Hanya one time period.
Untuk bisa menjadi seperti Coca Cola, yang dibutuhkan adalah konsistensi dan persistensi. Karena Coca Cola telah melakukan hal ini, menjadi yang terbaik di bidangnya selama lebih dari satu abad. Sedangkan perusahaan di Indonesia baru melakukannya dalam beberapa tahun terakhir. Jadi jangan hanya ambil keputusan dari analisis satu periode laporan keuangan saja. Dan jangan lupakan prospek. Beberapa perusahaan terkadang harus burning cash untuk paved the way to higher margin in the future.
Jika ingin beli saham Coca Cola, bisa daftar di Gotrade lewat link ini. https://heygotrade.com/referral?code=728698
Keputusan Jual dan Beli ada di Tangan Masing-masing. .
Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386
Untuk bisa beli saham di Nasdaq seperti Google, Apple, atau Tesla maka bisa download aplikasi Gotrade di sini.
Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH
Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00Â atau kode referal BVRRL2 atau R35000
Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-138
Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386
Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini
Kode referal Akun Binance SV06XFJZ
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.
[…] postingan sebelumnya saya membahas mengenai beberapa perusahaan yang memiliki karakteristik Metrik yang menyerupai Coca […]
[…] Skydrugz Corner: Mencari Laba Yang Sustainable Seperti Coca Cola […]
[…] postingan sebelumnya saya sudah membahas tentang Coca Cola. Terutama tentang karakteristik Metrik Margin dan […]