The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Skydrugz Corner: Perbedaan Amazon dan Coca Cola

Skydrugz Corner: Perbedaan Amazon dan Coca Cola

Di postingan sebelumnya saya sudah membahas tentang Coca Cola. Terutama tentang karakteristik Metrik Margin dan valuasinya.

Pada postingan kali ini saya akan membahas perbedaan karakteristik umum antara Coca Cola dan Amazon. Jika Coca Cola adalah perusahaan yang memiliki margin tebal maka Amazon adalah different animal with different play. Amazon. Justru lebih memilih bermain di area Margin laba yang tipis.

Meskipun bermain di area Margin laba tipis, Amazon tetap bisa mencetak banyak laba karena volume penjualan mereka sangat besar.

Dan perbedaan lainnya antara keduanya adalah Coca Cola konsisten bagi dividen, sedangkan Amazon menahan semua laba untuk terus melakukan ekspansi.

Dan menurut saya, di sini lah perbedaan utama antara Amazon dan Coca Cola. Karena terus menahan laba dan melakukan ekspansi, akhirnya revenue Amazon mengalami pertumbuhan yang eksponensial sedangkan revenue Coca Cola stuck.

Amazon Revenue
Tahun Revenue (Milyar Dollar)
2020 386.06
2019 280.52
2018 232.89
2017 177.87
2016 135.99
2015 107.01
2014 88.99
2013 74.45
2012 61.09
2011 48.08
2010 34.2
2009 24.51
2008 19.17
 Coca Cola Revenue
Tahun Revenue (Juta Dollar)
2020 33,014
2019 37,266
2018 34,300
2017 36,212
2016 41,863
2015 44,294
2014 45,998
2013 46,854
2012 48,017
2011 46,542
2010 35,119
2009 30,990
Dari data revenue Amazon dan Coca Cola di atas kita bisa melihat bahwa di 2009 revenue Coca Cola 30 miliar dollar, lebih tinggi dari Revenue Amazon yang hanya 24,5 miliar dolar.
Tapi lihat di 2020, Revenue Coca Cola stuck di 33 miliar dollar. Puncak revenue terjadi di 2012, tapi setelah itu Coca Cola mengalami kemunduran.
Berbeda dengan Amazon yang di 2020 revenue nya justru 386 milyar dollar. Lebih dari 10x lipat revenue mereka di 2009.
Jadi dalam 1 dekade terakhir, Coca Cola is going nowhere sedangkan Amazon terus membesar dan membesar seolah – olah tak ada batas untuk terus tumbuh.
Karena pertumbuhan ini lah maka market memberikan apresiasi yang lebih premium pada perusahaan Jeff Bezos ketimbang pada Coca Cola.
Jika terus tumbuh dengan kecepatan sekarang, maka bukan tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan, Revenue Amazon akan mencapai 1 Triliun dollar atau setara dengan GDP Indonesia di 2020.
Revenue Amazon saat ini sudah lebih besar dari GDP Argentina, Hongkong, Malaysia dan Singapura. Bahkan Revenue Amazon saat ini lebih besar dari GDP semua negara Afrika kecuali Nigeria.
Amazon kini sudah lebih besar dari sebuah negara.
Dan belum ada satupun perusahaan di Indonesia yang bisa menyamai skala bisnis Coca Cola dan Amazon.
Bukalapak, Tokopedia, Mayora, Indofood masih long way to go seperti Coca Cola dan Amazon. Tapi potensi perusahaan Indonesia masih besar di masa depan.
Untuk bisa beli saham di  Coca Cola atau Amazon maka bisa beli lewat aplikasi Gotrade. Download aplikasi Gotrade di sini.https://heygotrade.com/referral?code=728698

Keputusan Jual dan Beli ada di Tangan Masing-masing. .

Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Untuk bisa beli saham di Nasdaq seperti Google, Apple, atau Tesla maka bisa download aplikasi Gotrade di sini.

Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH

Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal BVRRL2 atau R35000

Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-138

Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386

Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini

Kode referal Akun Binance SV06XFJZ

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *