Pada kuartal ketiga tahun 2025, PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk mencatatkan kinerja yang memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi fundamental dan arah strategi operasional perusahaan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Analisis berikut mengulas perkembangan neraca, profitabilitas, rasio keuangan, hingga valuasi pasar saham perusahaan.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
- Aset
- Total Aset: Per 30 September 2025, total aset tercatat sebesar Rp 1.228.848.798.826, mengalami kenaikan 12,50% dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2024 sebesar Rp 1.092.341.955.222.
- Aset Lancar: Aset lancar menurun 4,17% menjadi Rp 297.600.172.831, terutama dipengaruhi oleh penurunan Kas dan Setara Kas, meskipun terdapat kenaikan signifikan pada Aset Keuangan Lancar Lainnya.
- Aset Tidak Lancar: Aset tidak lancar tercatat sebesar Rp 931.248.625.995, naik 19,12%, didorong oleh kenaikan Aset Tetap dan munculnya Investasi pada Entitas Asosiasi.
- Liabilitas
- Total Liabilitas: Hingga akhir September 2025, liabilitas mencapai Rp 266.080.758.062, naik 38,84% dibandingkan akhir tahun lalu.
- Liabilitas Jangka Pendek: Tercatat sebesar Rp 89.833.799.532, meningkat 59,24%, terutama disebabkan oleh kenaikan signifikan pada bagian lancar Utang Bank Jangka Panjang.
- Liabilitas Jangka Panjang: Berada di posisi Rp 176.246.958.530, dengan kenaikan 30,33%, mencerminkan peningkatan Utang Bank Jangka Panjang.
- Ekuitas
- Total Ekuitas: Ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp 962.768.040.764, naik 6,89% dibandingkan 31 Desember 2024, didorong oleh peningkatan Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya dan kenaikan signifikan pada Kepentingan Nonpengendali.
Laporan Laba Rugi
- Pendapatan
- Selama sembilan bulan pertama 2025, pendapatan perusahaan mencapai Rp 302.397.686.860, turun 12,75% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 346.592.444.729. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari Sewa Kapal Pihak Ketiga.
- Laba Bersih
- Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 48.210.375.967, turun 72,78% YoY dari periode yang sama tahun lalu. Perubahan ini disebabkan oleh penurunan pendapatan, peningkatan signifikan Beban Pokok Pendapatan, dan kenaikan Beban Bunga dan Keuangan.
- Earnings per Share (EPS)
- EPS tercatat sebesar Rp 20.52, mencerminkan penurunan 72,78% YoY, sejalan dengan perubahan laba bersih.
Rasio Keuangan
- Likuiditas
- Current Ratio: 3.31x, menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek menggunakan aset lancar.
- Quick Ratio: 2.96x, mengindikasikan likuiditas yang lebih ketat dengan mengecualikan persediaan dari aset lancar.
- Profitabilitas
- Margin Laba Kotor: 26.32%, menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan.
- Margin Laba Bersih: 15.94%, mencerminkan tingkat profitabilitas setelah dikurangi seluruh beban operasional dan pajak.
- Efisiensi & Pengembalian
- Return on Assets (ROA): 4.10% (berdasarkan laba 9 bulan dan rata-rata aset), menilai efektivitas pemanfaatan aset dalam menghasilkan laba bersih.
- Return on Equity (ROE): 5.29% (berdasarkan laba 9 bulan pemilik induk dan rata-rata ekuitas pemilik induk), menggambarkan imbal hasil atas modal pemegang saham.
- Solvabilitas
- Debt to Equity Ratio (DER): 0.28x, menunjukkan struktur pendanaan perusahaan dan tingkat ketergantungan pada utang yang relatif rendah.
Valuasi Pasar
- Price to Earnings Ratio (PER): Berdasarkan harga penutupan saham Rp 362 per 28 Oktober 2025, PER (disetahunkan) tercatat sekitar 13.23x, mengindikasikan valuasi yang moderat.
- Price to Book Value (PBV): Dengan nilai buku per saham sebesar Rp 392.50, PBV perusahaan berada di level 0.92x, mencerminkan valuasi di bawah nilai buku.
Kesimpulan
Kinerja keuangan PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk selama kuartal III 2025 menunjukkan penurunan pendapatan dan profitabilitas yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan sewa kapal dan peningkatan beban pokok pendapatan serta beban bunga. Meskipun demikian, neraca perusahaan menunjukkan pertumbuhan aset, walaupun disertai dengan peningkatan liabilitas (terutama utang bank). Struktur modal tetap terjaga dengan DER yang rendah. Valuasi pasar berdasarkan PER tampak moderat, sementara PBV berada di bawah nilai buku. Investor perlu memperhatikan penurunan kinerja laba rugi dan peningkatan utang bank yang dapat mempengaruhi kinerja kuartal selanjutnya.
Disclaimer : Seluruh konten yang disajikan oleh PintarSaham.id, baik berupa artikel, video, caption media sosial, maupun materi edukasi lainnya, bersifat informatif dan edukatif. Konten ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual efek tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai rekomendasi investasi. PintarSaham.id dan seluruh timnya tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dibuat berdasarkan informasi dari konten ini. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing individu.
Penasaran saham mana yang lagi cakep secara fundamental & teknikal? Klik di sini biar nggak ketinggalan cuan!
