Investasi saham jangka panjang sangatlah dianjurkan mengingat dalam jangka panjang saham menghasilkan tingkat pengembalian atau return tertinggi dibandingkan investasi lainnya. Masing-masing tips ini merupakan tips dari sisi fundamental yang wajib diketahui oleh para investor.
-
Jual saham yang dalam posisi loss (rugi) dan let the winners ride (saham dengan keuntungan dibiarkan malah ditambah lagi)
Investasi saham jangka panjang tentunya tidak terlepas dari yang namanya menerima dividen dan juga mendapatkan keuntungan dari capital gain (kenaikan harga saham).
[bctt tweet=”Kebanyakan lebih memilih untuk menahan sahamnya yang masih dalam posisi loss dengan harapan akan segera naik dan memilih menjual cepat sahamnya yang baru naik sedikit :D” via=”no”]
padahal seandainya didiemin maka sky is the limit.
Contoh harga saham BBCA (Bank BCA) dimana harga sahamnya pada tanggal 20 Juli 2016 adalah sebesar Rp 14.450,00 per lembarnya, 2 tahun kemudian pada tanggal 18 Juli 2018 harga saham BBCA sudah menjadi Rp 23.200,00 per lembar atau meningkat sebesar 60.55% dalam waktu 2 tahun saja.
Ga mungkin dapet hasil segitu kalo cuman ditabung atau dideposito kan??.
Apabila seorang investor belum tahu kapan saatnya untuk melepaskan saham yang sudah posisi rugi maka skenario terburuknya adalah saham tersebut akan jatuh pada harga yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Cut loss memang bukan solusi yang wajib dilakukan apabila memiliki saham yang dalam posisi rugi. Perhatikan fundamental perusahaan tersebut apakah baik-baik saja?.
Apabila memang terjadi perubahan fundamental yang signifikan maka sudah saatnya untuk melepas saham tersebut.
Baca juga artikel : 3 Strategi Investasi Jangka Panjang yang Terbukti Berhasil. Misalnya apabila memang prospek bisnisnya di masa depan yang terancam dengan adanya pemain baru yang lebih kreatif.
Secara teori mungkin mudah untuk mengatakannya namun dalam praktisnya tentu saja susah menjual rugi suatu saham 😀 karena sifat manusia mana ada yang mau jual rugi kan.

-
Jangan terbiasa dengan rekomendasi
Ketika memutuskan untuk investasi saham jangka panjang perlu juga memperhatikan yang namanya apakah rekomendasi itu diperlukan atau tidak. Meskipun rekomendasi atau tips berasal dari saudara anda, tetangga anda atau broker sekuritas anda bukan berarti itu 100% akan benar.
Saat anda berencana berinvestasi, [bctt tweet=”Pastikan untuk mengetahui apa alasan anda berinvestasi” via=”no”]
Lakukan Do Your Own Research dan analisis setiap perusahaan dimana anda ingin membeli sahamnya.
Tergantung terhadap rekomendasi dari orang lain bukanlah jalan keluarnya, malah itu mirip yang namanya dengan spekulasi. Tentu saja apabila beruntung maka rekomendasi tersebut akan menguntungkan tapi tentunya tidak selalu bukan?.
Dalam jangka panjang adalah mustahil bagi anda hanya mengandalkan rekomendasi dari orang lain untuk bisa bertahan berinvestasi di saham.
-
Don’t Sweat The Small Stuff 😀
Hal lainnya adalah ketika melakukan investasi saham jangka panjang adalah jangan panik ketika investasi anda mengalami pergerakan yang signifikan di jangka waktu yang pendek. Ketika membicarakan investasi saham jangka panjang maka anda seharusnya melihat gambaran umumnya.
Ingatlah mengapa anda membeli saham tersebut diawal, lihat keunggulannya dan produknya apakah dapat bertahan lama, lihat juga manajemennya sehingga anda tidak perlu khawatir dengan volatilitas jangka pendek.
Seorang trader saham akan mengamati pergerakan saham dalam hitungan menit, jam dan hari, perubahan atau fluktuasi harga tersebut yang akan menjadi keuntungannya.
Bagi seorang investor jangka panjang maka pergerakan sahamnya hitungannya adalah tahunan. Jadi tetap fokus dengan rencana awal anda dengan makin mengedukasi diri sendiri tentang investasi saham.
-
Rasio PER penting namun bukanlah segalanya
Investor yang sudah paham tentang analisis fundamental sering beranggapan bahwa Rasio Price Earning adalah segalanya padahal hal tersebut tidaklah mutlak atau absolut.
[bctt tweet=”Rasio price earning hanyalah salah satu metode analisis” via=”no”] dan harus dilihat dalam konteks yang lebih luas serta digabungkan dengan analisis yang lain.
Jadi rasio PER yang rendah bukan berarti saham tersebut undervalued begitu juga sebaliknya. Memilih strategi investasi saham jangka panjang berarti anda harus belajar juga tentang fundamental saham
-
Konsep bahwa membeli Saham Pecahan Nominal kecil lebih aman dibandingkan pecahan nominal besar tidaklah benar.
Terdapat konsepsi bahwa membeli saham pecahan kecil peluang untuk ruginya lebih kecil dibandingkan dengan membeli saham pecahan besar. Pendapat saya sendiri belum ada penelitian yang secara khusus meneliti hal tersebut sehingga belum bisa dikatakan hal tersebut benar.
-
Pilihlah strategi yang cocok dengan anda dan konsisten untuk mengikuti strategi tersebut
[bctt tweet=”Masing-masing investor memiliki metode yang berbeda dalam memilih saham dan mendapatkan target investasinya.” via=”no”] Terdapat banyak cara sukses yang terbukti berhasil di investasi saham.
Ketika anda menemukannya maka tetaplah fokus dengan strategi tersebut. Ambil contoh dengan apa yang dilakukan oleh Warren Buffet ketika di era 90an terjadi booming saham dotcom, dia lebih memilih untuk tidak ikut serta membeli saham dotcom yang akhirnya crash atau turun drastis.
Memang akan sulit menemukan strategi mana yang cocok buat kita di awal anda memutuskan berinvestasi di saham karena ada banyak strategi yang dapat diikuti mulai dari strategi value investing, strategi dividen stock as income, strategi indeks pasar dan sebagainya. Semuanya wajib disesuaikan dengan karakter anda sendiri 😀 .
-
Fokus ke Masa Depan
Hal yang sulit ketika berinvestasi adalah kita membuat keputusan berdasarkan apa yang belum terjadi. Sangatlah penting untuk diingat meskipun menggunakan data masa lalu sebagai bahan analisis, yang paling penting adalah apa yang akan terjadi di masa mendatang.
Sebuah quote dari Peter Lycnh di bukunya “One Up on Wall Street” tentang pengalamannya membeli saham Subaru karena saham tersebut masih murah dimana intinya adalah membuat keputusan berdasarkan potensinya di masa depan dibandingkan dengan apa yang terjadi di masa lalu.
Hal ini memang agak susah dianalisis karena sifatnya yang subjektif, sama halnya dengan kondisi saat ini siapa yang mengira kalau mode transportasi TAXI konvensional akan dikalahkan oleh mode transportasi online dimana yang bikin aplikasinya sebenarnya ga punya taksi tapi menggunakan taksi dari pengemudi yang ingin sharing profit dari aplikasi yang telah ia buat 😀 brilian bukan.
-
Adopsi sudut pandang jangka panjang.
Investasi dan trading merupakan hal yang berbeda. Trading melibatkan banyak hal dari berbagai jenis risiko yang investor jangka panjang tidak alami.
Seorang trading saham yang aktif memerlukan skill yang khusus. Baik investor ataupun trader memiliki pro dan kontranya. Apabila anda ingin menjadi seorang yang berhasil entah itu trader ataupun investor maka anda harus bersedia untuk meluangkan waktu untuk belajar, mengedukasi sendiri dan memiliki niat untuk sukses.

-
Milikilah pikiran yang terbuka
Return yang tinggi tidak melulu berasal dari perusahaan yang sudah stabil saja atau masuk dalam kategori saham blue chip. Saat ini ada lebih dari 600an emiten di Bursa Efek Indonesia.
Semuanya memiliki potensi untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan. Tinggal dari kita sendiri yang berusaha mencari dan memiliki open mind untuk mencarinya.
-
Perhatikan pajak
Untuk di Indonesia pajak penghasilan akan dikenakan apabila kita menjual saham yang besarnya setengah dari fee jual. Pajak juga dikenakan apabila menerima dividen, 10% dari total dividen yang diterima. Sebagai warga negara yang baik tentunya kepemilikan kita di saham juga wajib dilaporkan dalam SPT Tahunan.
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa menyukai Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan memfollow Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi
Boleh nih memulai trading dan investasi
Halo ayo makin awal mulai makin lebih baik
[…] Salah satu hal yang sering banget mereka tanya adalah saham apa yang layak dibeli untuk jangka panjang? Baca juga : 10 Tips Investasi Jangka Panjang […]
[…] Baca juga artikel : 10 Tips untuk Investasi Jangka Panjang […]