Analisa Saham TLKM (PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk)
Artikel edisi analisa kali ini yang kita akan bahas adalah analisa saham TLKM (PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk). BUMN yang bergerak di sektor telekomunikasi dan sudah memiliki brand yang kuat di masyarakat Indonesia.
Siapa yang tidak kenal dengan Telkomsel, provider seluler dengan jumlah pelanggan terbesar saat ini di Indonesia. Telkomsel merupakan bagian dari grup Telkom.
Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah berdiri sejak 23 Oktober 1856. Perusahaan ini melakukan penawaran umum pada Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten TLKM di tanggal 14 November 1995.
Baca juga artikel : Mengapa Perusahaan memilih untuk Go Public
TLKM memiliki kantor pusat yang beralamat di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. Website resmi perusahaan ini dapat dicek pada telkom.co.id.
[bctt tweet=”Telkom bergerak pada sektor telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan secara lengkap di Indonesia.” via=”no”]
. . .
Tercatat hingga saat ini, TLKM (Telkom Indonesia) telah memiliki 4 anak usaha , yaitu :
- Bisnis selular (Telkomsel),
- Bisnis internasional (Telin),
- Bisnis multimedia (Telkom Metra), dan
- Bisnis infrastruktur (Telkom Infra).

Kepemilikan Saham TLKM per 31 Mei 2019:

Berdasarkan data dari KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) periode bulan Mei 2019. Dari jumlah lembar saham yang ada, Telkom memiliki 48% saham yang bisa dimiliki oleh publik. Free float saham TLKM tergolong besar.
Baca juga artikel : Apa yang dimaksud dengan Free Float dalam saham

Pemegang saham publik dari saham Telkom (TLKM) sebagian besar adalah investor asing dengan persentase sebesar 77%. Investor yang termasuk ke dalam investor domestik hanya sebesar 23% saja.

Untuk kategori jenis investor asing sebagian besar investornya masuk dalam kategori Mutual Fund (Reksa Dana) dengan persentase 30%.

Untuk pemegang saham TLKM yang tergolong ke dalam investor domestik pemegang saham terbesarnya merupakan dari kategori insurance (asuransi) dengan kepemilikan hingga 37%, lalu dibawahnya ada kategori pension fund sebesar 30%.
Laporan Keuangan TLKM
Dilihat dari laporan Laba Rugi
Pertumbuhan laba Telkom mengalami kenaikan dan penurunan pada beberapa periode. Kenaikan laba paling besar terjadi pada tahun 2011 sebesar 34,09%, sedangkan untuk penurunan laba terbesar ada pada tahun 2018 mencapai -17,50%.
Dilihat dari rasio PER secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir maka diperoleh angka 20,30. Tujuan merata-ratakan ini adalah untuk mengetahui berapa kisaran PER yang wajar untuk saham TLKM dalam kisaran 5 tahun terakhir.

Pertumbuhan EPS dari tahun ke tahun selama 10 tahun terakhir secara rata-rata adalah sebesar 6,22%
Analisa Saham TLKM
Proyeksi Harga Saham TLKM dengan menggunakan asumsi PER 5 tahun terakhir saja akan menjadi sebagai berikut : Pertumbuhan EPS dianggap hanya 6,22% saja dan PER di angka 20,30.

Tentu saja ini menggunakan asumsi rata-rata kinerja pertumbuhan EPS selama 5 tahun terakhir. Akan beda hasilnya jika kita menggunakan data 10 tahun terakhir atau bukan PER sebagai patokan. Ada banyak metode melakukan valuasi dalam saham seperti PBV, ROE Du Pont , Dividen Cash Flow dan lainnya. Untuk versi terupdate bisa melihat video berikut tentang Analisa Saham TLKM
Baca juga artikel : Daftar Istilah Saham
Kesimpulan Analisa Saham TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, atau yang dikenal dengan nama Telkom Indonesia merupakan sebuah perusahaan informasi dan komunikasi.
Telkom mengukuhkan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.
Dalam menentukan apakah suatu saham layak dibeli atau tidak tentunya tergantung dari kita masing-masing apakah sudah paham dengan baik sebagus apa perusahaan tersebut baik dari sisi keuangannya maupun kualitatifnya (reputasi, penguasaaan pangsa pasar, kualitas produk, dan sebagainya).
Baca juga artikel : 3 Alasan Mengapa KIta Perlu Perencanaan Investasi
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi