Analisa Saham BBCA
Harga Saham BBCA jika dilihat dari 5 hingga 10 tahun terakhir memang mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Harga saham BBCA Rp 4.225,00 per lembar di 8 Agustus 2009 dan pada 2 Agustus 2019 kemarin ditutup di harga Rp 30.825,00 per lembarnya.
Jadi dalam waktu 10 tahun harga saham BBCA sudah naik hingga 629,59%
Saham BBCA juga termasuk saham yang defensif ketika krisis. Ketika di tahun 2013 dan 2015 banyak harga saham yang bertumbangan, harga saham BBCA bisa dikatakan turun tidak terlalu dalam.
Bagaimana dengan nilai saham BBCA ?? Apakah harga saham ini akan terus meningkat ? atau sudah kemahalan?. Yuk cek analisa saham BBCA versi pintarsaham.id

Profil Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Bank BCA memiliki kantor pusat yang beralamat di Menara BCA, Grand Indonesia, Jl. M.H Thamrin No. 1, Jakarta 10310. Website resmi perusahaan ini dapat dicek pada bca.co.id.
Bank BCA didirikan di tanggal 21 Februari 1957 oleh Sudono Salim sebagai perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan dan telah menjadi bank swasta terbesar di Indonesia.
Pada tanggal 31 Mei 2000, PT Bank Central Asia Tbk melakukan penawaran umum pada Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten BBCA. Untuk data terupdate bisa dilihat dari video ini : [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=-QrFjm5A9Zk[/embedyt]
Kepemilikan Saham BBCA per Mei 2019
Dilihat secara kepemilikannya pada akhir Mei 2019 sesuai dengan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, saham free float BBCA adalah sebesar 45%.


Dari data terlihat bahwa saham yang bisa dimiliki oleh publik tersebut didominasi oleh investor asing sebanyak 77%. Jumlah investor asing terbesar merupakan investor kategori reksa dana sebesar 44% sedangkan untuk investor domestik pemegang saham terbesar merupakan investor yang termasuk kategori individu sebesar 31%.
Baca juga artikel : Apa yang dimaksud dengan free float dalam saham
Laporan Keuangan BBCA
Dilihat dari Laporan Laba Rugi
Sejak tahun 2008 hingga 2018, Bank BCA secara konsisten menunjukkan tingkat pertumbuhan laba yang positif dari tahun ke tahun.
Meskipun sempat mengalami yang namanya pertumbuhan laba yang hanya 1 digit di tahun 2012 dan 2015. BCA berhasil meraih kenaikan laba bersih hingga 10,85% di periode 2018 lalu.

Pertumbuhan EPS dari 10 tahun terakhir secara rata-rata adalah sebesar 16,33%. Return on Equity Bank BCA sendiri berada di atas 15% sehingga layak untuk dikoleksi dari sisi valuasinya.

Dilihat dari gambar diatas dimana paling kiri merupakan rasio PER terbaru 2018 hingga rasio PER 2008 yang sebesar 13,87. Maka bisa diliihat rasio PER BCA “dihargai” makin besar.
Rasio PER saham BBCA secara rata-rata dalam 10 tahun terakhir diperoleh angka 18,94. Tujuan merata-ratakan ini adalah untuk mengetahui berapa kisaran PER yang wajar untuk saham BBCA dalam kisaran 10 tahun terakhir.
Penggunaan PER hanyalah salah satu dari sekian banyak metode dalam menilai mahal murahnya suatu harga saham. Jadi jangan lupa untuk mengkombinasikannya jangan hanya terpaku pada nilai PER saja.
Baca juga artikel terkait : 4 Rasio Saham yang digunakan untuk Menilai Valuasi Suatu Saham
Target Harga BBCA
Rata – rata PER Saham BBCA dalam rentang tahun 2008 hingga tahun 2018 adalah 18.94.
Dari sisi pertumbuhan EPS (Earning per Share), BBCA dalam 10 tahun terakhir berhasil tumbuh secara rata-rata tahunan sebesar 16,33%.
Proyeksi harga saham apabila dengan PER mengikuti rata-rata serta pertumbuhan EPS mencapai 16,33% per tahunnya adalah sebagai berikut :
Proyeksi | ||||||
2018 | 2019 | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | |
EPS | 1.048,68 | 1.219,93 | 1.419,14 | 1.650,89 | 1.920,48 | 2.234,09 |
Harga Saham PER = 18,94 | 23.105,46 | 26.878,59 | 31.267,86 | 36.373,90 | 42.313,76 |

Dari data laporan keuangan terbaru yang sudah dikeluarkan yaitu posisi semester I 2019. Bank BCA (BBCA) berhasil meningkatkan laba bersihnya hingga sebesar 12,6 %. Dengan adanya kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia tentu saja tantangan dunia perbankan berikutnya adalah bagaimana menjaga Net Interest Margin agar sesuai dengan Rencana Bisnis Bank yang sudah dibuat.
Baca juga artikel : Dampak Penurunan Suku Bunga Acuan BI terhadap Harga Saham
Kesimpulan Analisa Saham BBCA
PT Bank Central Asia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan dan telah menjadi bank swasta terbesar di Indonesia. Keunggulan perusahaan ini salah satunya adalah kemampuan pengembangan teknologi perbankan yang cepat dan merek yang kuat sebagai bank untuk para pebisnis.
Proyeksi diatas hanya menggunakan asumsi PER saja, tentunya ada banyak valuasi lain yang dapat digunakan mulai dari PBV, DCF, ROE Du Pont dan lainnya. Mengkombinasikan analisa yang ada tentu akan memperoleh hasil proyeksi yang lebih baik.
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi