Skydrugz Radar: WSKT dan Kemacetan
Di postingan sebelumnya, saya sudah membahas mengenai WSKT yang berhasil turnaround di Q3 2021. Meskipun sumber laba utama perusahaan bukan berasal dari laba operasional tapi laba lain – lain, setidaknya manajemen WSKT sudah berjuang keras.
WSKT memang suka membangun tol tapi sayangnya piutang mereka banyak yang macet. Saking banyaknya yang macet, mereka sampai harus melakukan banyak pencadangan kerugian. Untuk periode sekarang, semua pencadangan kerugian ini akan diakui sebagai beban di laporan keuangan. Namun jika nanti bisa terpulihkan, semua pencadangan kerugian ini nantinya bisa diklaim sebagai laba. Kalau saya hitung piutang macet WSKT 1 Triliun sedangkan total piutang 4 Triliun. Itu artinya 25% piutang mereka macet. Dengan adanya piutang macet maka otomatis cashflow mandek. Sehingga untuk operasional perusahaan, perusahaan terpaksa harus ambil utang atau jualan aset agar bisa tetap likuid.
Terdengar kabar WSKT akan menjual tol-nya. Kalau saya melihat aset tol WSKT di LK Q3 2021, itu nilainya hanya 59 Triliun. Sedangkan total utang berbunga WSKT jauh lebih besar dari nilai aset tol tersebut. Jika tol dijual sesuai nilai buku, maka sudah jelas WSKT tidak akan bisa membayar semua utang berbunga mereka. Namun jika mereka bisa menjual aset tol di atas nilai buku, maka WSKT bisa dapat untung dan sekaligus membayar utang berbunga. Jika bisa menjual tol WSKT di PBV 2, maka WSKT berpotensi meraup dana 100 Triliun. Namun jika hanya mampu jualan tol di PBV 1,5 maka dana yang bisa diraup hanya sekitar 88 Triliun. Tetap lumayan banyak. Bisa untuk lunasi utang bank, obligasi dan pembiayaan.
Skydrugz Bot Radar
Old Project Akumulasi November Part 3 2021:
New Accumulation Project November 2021:
Saham | PBV | PER | PLAN | Harga |
KBLI | 0,54 | 24,85 | STOP BID | 304 |
PTBA | 1,44 | 4.71 | Bid 2600, 2580, 2560 | 2600 |
KAEF | 1,93 | 117 | Bid 2400, 2350 | 2440 |
CPIN | 4,02 | 27,23 | Bid 5925, 5725, 5625 | 5925 |
Guidelines saya dalam menggunakan Radar cek di sini
Saya menghentikan akumulasi KBLI karena harganya sudah di atas range target akumulasi buy. Sehingga tersisa 2 saham saja yang masih dalam target bid yakni PTBA dan KAEF. Rencananya untuk ganti KBLI maka saya melakukan akumulasi CPIN.
Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-138
Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386
Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386
Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.