Skandal BPJS Ketenagakerjaan, What To Do?

Prolog BPJS

Beredar banyak isu bahwa ada skandal di BPJS TK seperti Jiwasraya dan Asabri. Beberapa bos Fund Manager dipanggil sebagai saksi.

1. JHT selaku Presdir PT Ciptadana Sekuritas;
2. PS selaku Presdir BNP Paribas Asset Management;
3. KBW selaku Deputi Direktur Pasar Modal BPJS TK;
4. SMT selaku Asisten Deputi Analisis Pasar Uang dan Reksadana BPJS TK;
5. MTT selaku Presdir PT Schroder Investment Management Indonesia;
6. SM selaku Deputi Direktur Kepatuhan dan Hukum BPJS TK;
7. WW selaku Direktur Utama PT Samuel Sekuritas Indonesia;
8. OB selaku Direktur PT Kresna Sekuritas.

Total investasi keseluruhan BPJS TK lebih dari Rp400 triliun, tapi fokus penyelidikan kejaksaan ada di Rp43 triliun dari total Rp400 triliun itu yang telah diinvestasikan ke dalam bentuk reksadana dan saham.

Porsi Portofolio Investasi

Nilai 43 Triliun tersebut jauh lebih kecil dari nilai investasi saham dan reksadana BPJS-TK di 2018. Kalau merujuk dari data LK BPJS 2018, total nilai investasi saham BPJS TK terdiri atas 2 yakni:
1. Penyertaan langsung di saham sebesar 53,8 Triliun
2. Penyertaan lewat reksadana saham sebesar 31 Triliun

Sehingga total nilai investasi BPJS TK di saham 2018 adalah sebesar 84,8 Triliun.

Porsi terbesar BUMN dialokasikan di:
1. TLKM 10 Triliun
2. BBRI 4,5 T
3. BMRI 4,4 T
4. BBNI 4 T
5. PGAS 2,9 T

Untuk non-BUMN porsi terbesar dialokasikan di:
1. ASII 9,2 Triliun
2. BBCA 2,6 T
3. UNVR 2,5 T
4. INDF 2,3 T
5. UNTR 2,2 T

Untuk reksadana, alokasi terbesar ada di:
1. Manulife Dana Saham Utama 2,3 T
2. Sam Dana Cerdas 2,2 T
3. Danareksa Mawar Ekuitas Plus 1,8 T
4. Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera 1,7 T
5. Batavia Saham Sejahtera 1,6 T

Tapi sekali lagi itu berdasarkan LK 2018.

Berapa Average BPJS TK di Saham BUMN?

TLKM 4303
BBRI 3504
BMRI 7347
BBNI 9459
SMGR 14826
PGAS 4862
JSMR 6120
BBTN 2934
WSKT 2556
PTBA 4222
WIKA 2684
ANTM 656
PTPP 2784
TINS 1016
GIAA 495
KRAS 500

*Berdasarkan LK BPJS TK 2018

Apakah kasus BPJS TK akan seperti Jiwasraya?

Itu belum bisa dipastikan karena hingga saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan.

Menurut saya, BPJS TK mustahil melakukan cutloss di saham yang mereka hold karena cutloss = potensi kerugian negara. Dan apabila terjadi kerugian negara maka itu arahnya akan ke tindak pidana korupsi.

Apakah mungkin akan terjadi kepanikan dengan berita skandal ini? Terus terang saya juga tidak tahu. Tapi kalau pun ada yang panik, menurut saya wajar saja apalagi nilai aset BPJS TK yang menjadi objek pemeriksaan mencapai lebih dari 40 Triliun. Jauh lebih besar dari skandal Jiwasraya yang hanya 14 Triliun. Kalau nanti ada yang panik karena beranggapan bahwa potensi koreksi di market jauh lebih besar daripada koreksi di masa bersih – bersih Jiwasraya dan Asabri, maka menurut saya itu bukan hal yang mengejutkan. Tapi investor yang sudah punya investment plan harusnya tidak perlu khawatir dengan isu tersebut. Karena di balik setiap kepanikan market, selalu akan ada kesempatan untuk membeli saham diskon. Jadi embrace it. Tidak perlu panik berlebihan karena belum jelas siapa saja yang menjadi tersangka di kasus ini. Stick to the fundamentals and investing plan saja. Disclaimer ON

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *