Perbandingan Saham Sektor Kimia di Bursa Efek Indonesia

Analisa Saham TPIA

Perbandingan saham sektor kimia di Bursa Efek Indonesia ini menggunakan posisi harga tanggal 28 Januari 2019. Metode screenernya menggunakan screener yang ada di Stockbit dan hanya membahas 5 saham saja yaitu :

  • ADMG (PT Polychem Indonesia, Tbk)
  • BRPT (PT Barito Pacific, Tbk)
  • EKAD (PT Ekadharma International, Tbk)
  • TPIA (PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk)
  • UNIC (PT Unggul Indah Cahaya, Tbk)

Perusahaan yang bergerak di sektor kimia di Bursa Efek Indonesia saat ini total berjumlah sebanyak 13 emiten yang bisa dilihat di tabel dibawah :

Daftar Nama Saham Sektor Kimia
Daftar Nama Saham Sektor Kimia

Perbandingan ini juga menggunakan data laporan keuangan kuartal 3 2018 serta hanya fokus dari kuantitatif atau angka dan rasio keuangan saja. Pergerakan harga suatu saham sendiri memang tidak hanya berdasarkan faktor kuantitatifnya saja atau berdasar angka saja. Ada faktor lain misal trend bisnisnya seperti apa, kualitas manajemennya, prospek barang atau jasanya yang diproduksi di masa depan, dan lain sebagainya.

[bctt tweet=”Paling tidak dengan melihat rasio keuangan dan angka dari laporan keuangan kita bisa selangkah lebih baik dibandingkan menggunakan feeling analysis 😀 ” via=”no”].

Untuk lebih tahu dengan istilah TTM dan Annualised bisa dibaca penjelasannya di artikel : Perbandingan Saham Bank BUMN di Bursa Efek Indonesia untuk lebih mengenal istilah-istilah di saham bisa dibaca di : Daftar Istilah Saham

  • Perbandingan Saham Sektor Kimia berdasarkan Valuasi dan Profitabilitas

Analisa Saham ADMG , BRPT, EKAD, TPIA, UNIC
Analisa Saham ADMG , BRPT, EKAD, TPIA, UNIC

Dilihat dari Rasio PER yang paling rendah adalah UNIC. UNIC merupakan perusahaan kimia yang salah satu produknya adalah bahan deterjen. Jika dilihat dari grafik transaksi volume perdagangan ternyata UNIC tidak terlalu likuid (banyak transaksi setiap harinya), jadi bagi yang trader sepertinya sangat tidak tertarik dengan saham ini.

Bagaimana dengan investor?? sepertinya layak untuk dilihat lebih dalam lagi mengapa PERnya bisa kecil.

Dilihat dari rasio Price to Sales dan PBV yang memiliki rasio terbaik dibandingkan lainnya adalah ADMG. Jika dilihat dari kapitalisasi pasar atau market cap yang terbaik adalah TPIA. Untuk margin keuntungan dari sisi gross yang terbaik adalah EKAD dan Net Profit Margin adalah UNIC.

Analisa Saham UNIC
Analisa Saham UNIC

 

  • Perbandingan Saham Sektor Kimia dari Efektivitas Manajemen dan Kemampuan Bayar Hutang

Analisa Saham Sektor Kimia
Analisa Saham Sektor Kimia

Dilihat dari rasio keuangan yaitu ROA, ROE, ROCE dan ROIC tidak ada emiten atau perusahaan yang dominan terbaik rasionya. UNIC dan TPIA sama-sama memiliki 2 keunggulan di rasio dibandingkan saham lainnya.

Untuk rasio hutang atau DER makin rendah makin baik. ADMG memiliki rasio hutang dibandingkan dengan modal hanya sebesar 0.02 sehingga paling rendah risiko gagal bayar hutangnya dibandingkan emiten yang lain.

  • Perbandingan Saham Sektor Kimia dari Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas

Analisa Saham Sektor Kimia dari laporan Keuangan
Analisa Saham Sektor Kimia dari laporan Keuangan

[bctt tweet=”Dari laporan keuangan yang ada akan lebih baik apabila kita membandingkan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya sehingga bisa diketahui apakah ada pertumbuhan atau penurunan kinerja perusahaan” via=”no”].

Dilihat dari total aset BRPT paling besar dibandingkan lainnya mengingat BRPT merupakan induk dari perusahaan TPIA. BRPT memiliki berbagai jenis sektor usaha selain kimia seperti properti dan hasil hutan.

Dilihat dari pertumbuhan EPS atau laba bersih per lembar saham tertinggi diraih oleh UNIC. Kita perlu mencari lebih dalam mengapa bisa naik setinggi itu mengingat revenue atau pendapatannya hanya tumbuh 30% dan arus kasnya masih minus secara Twelve Trailing Months.

Untuk arus kas, yang meraih arus kas bersih adalah ADMG. Makin tinggi arus kas bersih makin baik , arus kas bersih diperoleh dengan cara mengurangi arus kas masuk dengan arus kas keluar. Arus kas sendiri ada 3 macam yaitu arus kas investasi, arus kas operasional dan arus kas pendanaan.

Lebih lengkapnya tentang Arus Kas Investasi bisa dibaca di : Arus Kas dari Kegiatan Investasi

  • Perbandingan Saham Sektor Kimia dari Dividen dan Kinerja Harga

Perbandingan Saham Sektor Kimia dari sisi dividen dan kinerja harga
Perbandingan Saham Sektor Kimia dari sisi dividen dan kinerja harga

Saham sektor kimia tergolong tidak stabil dalam memberikan dividen. Kadang dividennya besar kadang kecil. Jika dilihat dari dividen yang dibagikan pada tahun lalu , UNIC merupakan pemberi dividen per lembar yang paling tinggi mencapai Rp 360 per lembar atau dividen yieldnya 9.68% (lebih besar dari bunga deposito bukan). Hal ini disebabkan oleh labanya yang meningkat yang ternyata karena penjualan aset UNIC yang terdapat di Australia.

Dari sisi harga , kinerja terbaik dari awal tahun adalah UNIC juga karena sudah naik hingga 19.74%. Sekali lagi diingatkan saham UNIC volume transaksinya tidak terlalu ramai sehingga kita harus paham juga apa risiko-risiko yang ada.

Kesimpulan

Saham yang bergerak di sektor kimia transaksi harian perdagangan sahamnya memang tidak sebanyak sektor lainnya seperti perbankan misalnya. Hal ini tentu saja karena masih belum ngehnya apa sebenarnya produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan sektor kimia.

Salah satu cara memilih saham yang baik adalah kita harus paham apa yang dijual oleh perusahaan tersebut sehingga menghasilkan keuntungan atau laba. Bisa juga karena kita memang menggunakan produknya namun belum sadar ternyata yang memproduksi adalah perusahaan-perusahaan yang sudah Go Public di Bursa Efek Indonesia.

Salah satu cara mengetahui dan memahami apa yang sebenarnya diproduksi oleh suatu perusahaan adalah dengan membuka website resmi perusahaan tersebut. Dari perbandingan saham-saham sektor kimia ini tidak ada saham yang dominan selalu paling bagus rasio keuangannya dibandingkan yang lain. Ada yang unggul di rendahnya hutang, ada yang unggul dari aset, ada juga yang unggul dari valuasinya yang lebih murah.

[bctt tweet=”Keputusan pembelian tetap di tangan kita sendiri jadi lakukan riset dan banyak membaca tentang perusahaan yang ingin kita beli sahamnya. ” via=”no”]

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan Youtube Channel Pintar Saham, menyukai Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan mengikuti Instagram Pintar Saham di @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

2 Responses

  1. Maaf mau tanya.. apa di sini menyediakan informasi atau analisis mengenai kinerja, aktivitas pemasaran, atau harga saham tertinggi disetiap sub sektor perusahaan. Soal nya lagi membutuhkan data itu untuk penelitian skripsi. Saya bingung cara melihat harga saham tertinggi tiap tahunnya seperti apa? Yang sekira nya harga saham perusahan selalu naik dari tahun ke tahun.
    Terimakasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *