BIPP: Worcap Safe?
BIPP atau PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan dan pengelolaan properti seperti apartemen, ruang perkantoran, pusat perbelanjaan dan rumah, perdagangan dan jasa. Perusahaan ini juga bergerak dalam kegiatan investasi saham pada beberapa anak perusahaan.
BIPP adalah pemilik Graha BIP dan The Victoria.
Juga memiliki U Paasha, Hotel Studio One, dan Apartment Sinabung
Mereka juga memiliki sejumlah saham di Star Square Manado dan Citra Maja Raya 2.
Berdasarkan data 2013 beberapa tenant BIPP antara lain:
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Ismaya Group
Titan Group
PT KN-Sigma
KPSG Group
Apac Group
Arianto Sjarief : Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Pada tahun 1987, menyelesaikan pendidikan di SMAN 1 Bandung dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial. Tahun 1989-1999, menjabat sebagai Asisten Direktur dan Corporate Secretary Perusahaan. Tahun 1999-2000, menjabat sebagai Associate Director PT Victoria Investama (d/h PT Victoria Sekuritas), lalu menjabat Direktur Utama PT Victoria Investama (2000-2003). Tahun 2003-2013 menjabat sebagai Komisaris di PT Victoria Investama dan sebagai Direktur PT Apac Citra Centertex Tbk. (2004–2005).
Michelle E. Rusli pernah bekerja di Kredit Biro Indonesia yang mengolah database terkait informasi kredit secara akurat dan memberikan layanan produk bernilai tambah seperti data analitik dan portfolio monitoring.
Hendrikus Eko Yulianto, Direktur Independen, pernah bekerja di Kawan Lama Property dan MNC Land.
Yang cukup menarik adalah Presiden Direktur perusahaan juga merangkap sebagai Corsec.
Perusahaan ini memiliki afiliasi dengan grup Victoria.
Dari total cadangan kas 296 milyar rupiah, sekitar 63 milyar dana disimpan di Bank Victoria dan Victoria Syariah. Itu artinya 21% cadangan kas perusahaan ada di Victoria.
Kondisi ini tidak mengherankan karena Presdir BIPP adalah orang lama di Grup Victoria.
BIPP memiliki beberapa anak dan cucu usaha yakni:
Kepemilikan Langsung
1. BIP Holdings International Pte. Ltd.
Investment Company di Singapore
2. PT Asri Kencana Gemilang
Perusahaan Penyewaan Gedung Perkantoran di Jakarta
2. PT BIP Lokakencana
Perusahaan Investasi/Investment di Jakarta
3. PT Tri Daya Investindo
Perusahaan Penyewaan Gedung Perkantoran di Jakarta
4. PT BIP Sentosa
Perusahaan Penyewaan Apartemen di Jakarta
5. PT Putra Asih Laksana
Perusahaan Investasi/Investment di Banten
6. PT BIP Boga Permai
Perusahaan Jasa Restoran dan Penyediaan Makanan di Jakarta
7. PT BIP Properti Permai
Perusahaan Properti Real Estate dan Parawisata di Jakarta
Kepemilikan Tidak Langsung melalui PT Tri Daya Investindo
1. PT Grha Swahita
Perusahaan Perhotelan/Hotel di Bali
2. PT BIP Lokakencana
Perusahaan Investasi/Investment Jakarta
3. PT BIP Sentosa
Penyewaan Apartemen/ Jakarta
4. PT Asri Kencana Gemilang
Penyewaan Gedung Perkantoran/ Jakarta
5. PT Studio One
Perhotelan/Hotel Jakarta
6. PT Artoda Karya Gemilang
Mal/Mall Manado
7. PT BIP Boga Permai
Jasa Restoran dan Penyediaan Makanan/ Jakarta
8. PT BIP Properti Permai
Properti Real Estate dan Parawisata Jakarta
Kepemilikan Tidak Langsung melalui PT BIP Lokakencana
1. PT Tri Daya Investindo
Properti/Property Jakarta
2. PT Studio One
Perhotelan/Hotel Jakarta
3. PT Sunset Studio One
Investasi/Investment Jakarta
Kepemilikan Tidak Langsung melalui PT BIP Boga Permai
1. PT BIP Eatertainment Jasa Restoran dan Penyediaan Makanan/ Jakarta
Kepemilikan Tidak Langsung melalui PT Grha Swahita
1. PT Canggu Suite Condotel Investasi/Investment Jakarta
2. PT Artoda Karya Gemilang
Mal/Mall Manado
Kepemilikan Tidak Langsung melalui PT Studio One
1. PT Canggu Suite Condotel Investasi/Investment Jakarta
2. PT Sunset Studio One
Untuk lengkapnya cek gambar:
Salah satu problem BIPP adalah sampai hari ini mereka belum merilis Laporan Keuangan Full Year 2020. Padahal ini sudah tanggal 29 Mei 2021.
Problem kedua dari BIPP adalah saldo laba perusahaan masih minus 526,485,220,941 atau 526 miliar rupiah. Itu artinya perusahaan tidak akan membagikan dividen sampai saldo laba tersebut positif.
Problem ketiga perusahaan ini sudah merugi selama bertahun-tahun sejak 2016.
Problem keempat perusahaan sudah 10 tahun tidak bagi dividen.
BIPP memiliki cadangan tanah di Cicadas, Tegal dan Bandung.
Tanah di Cicadas dulu dibeli dengan harga 77 milyar. Sedangkan harganya sekarang menurut KJPP adalah sekitar 129 milyar rupiah.
Sedangkan tanah yang di Bandung dan Tegal harganya belum banyak berubah secara signifikan sejak dibeli.
Sesuai dugaan saya, ternyata BIPP memiliki juga saham dan obligasi BVIC.
Obligasi BVIC mencapai 4,5 milyar.
Sedangkan saham BVIC yang mereka miliki mencapai 4,9 milyar rupiah. Padahal tahun sebelumnya mencapai 6,5 milyar. Entah mereka jualan saham atau ada depresiasi nilai karena harga saham anjlok. Sayangnya BIPP tidak disclose berapa lembar saham yang mereka miliki jadi kita tidak tahu berapa nilai Average saham mereka. Beda jauh dengan TOTL yang mendisclose average nilai saham mereka yang nyangkut di APLN.
Apartments Sinabung milik perusahaan sudah dijadikan jaminan di PNBS (Panin Dubai Syariah).
Perusahaan juga menyewa Tanah dari Suzana Tanojo. Pada tanggal 25 November 2015, PT Bhuwanatala Indah Permai telah melakukan perpanjangan hak sewa atas tanah untuk jangka waktu 15 tahun.
Perusahaan memiliki dana 129,530,529,343 atau 129 Milyar yang dibatasi penggunaannya karena merupakan d eposito berjangka yang ditempatkan pada bank-bank tertentu pemberi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sehubungan dengan fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh pelanggan JO (Joint Operation) dalam proyek Citra Maja Raya.
Yang terbesar berasal dari BABP (Bank MNC Internasional) dan PNBS (Panin Dubai Syariah)
Di BABP 201,462,011,766 atau 201 M
Di PNBS 204,311,145,573 atau 204 M
Mereka ambil pinjaman di BABP untuk bangun mall Star Square Manado.
Itu mungkin menjelaskan mengapa ada mantan orang MNC di jajaran direksi BIPP.
Sumber laba terbesar BIPP adalah real estate yang berada di Jakarta dan Banten.
Aset mereka yang di Bali dan Manado masih merugi.
CFO Induk dan anak usaha konsolidasi positif
Tapi CFO Induk atau Parent Entity Masih Minus
Secara asset perusahaan ini terlihat sangat undervalued. Dan ada potensi digoreng seperti saham afiliasinya
Namun saya belum beli saham ini karena:
1. Saldo laba masih minus
2. LK Q4 2020 belum rilis sehingga saya belum bisa menilai sejauh apa efek Covid-19 ke perusahaan.
Tapi mungkin saja di masa depan saya akan berubah pikiran. We’ll see.
Bagi yang tertarik untuk mendapatkan data analisa kuartalan emiten pilihan bisa pesan di sini.
Atau dengan memesan melalui Whatsapp Tim Pintarsaham di +62831-1918-1386
Bagi yang ingin mencoba instrumen yang lebih beresiko tinggi kripto dengan resiko duit hilang 100% jika lagi kurang beruntung dan bisa cuan multibagger jika lagi beruntung bisa daftar di sini.
Buat yang mau daftar di Pintarkripto, isi form di sini.
Buat yang mau punya akun trading kripto Binance atau Tokokripto daftar di sini.
Buat yang mau daftar akun trading dan investasi saham, bisa daftar di sini
Buat yang mau pesan ebook analisis Laporan Keuangan, bisa pesan di sini.
Bagi yang tertarik membuka rekening saham Sucor atau Mirae bisa menghubungi @skydrugz27 via Telegram
2. Cara Daftar di Akun Kripto Agar Bisa Beli Bitcoin dan Dogecoin
4. Cara Beli Saham TSLA di Binance
7. Menjaga Psikologi Agar Tetap Waras
8. Mengenai Pajak Dividen Saham Yang Dibeli di Luar Negeri
10. Cara Cuan di Kripto tanpa Harus Trading
11. Cara Cuan Passive Income di Kripto dari Liquid Swap
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Jika ingin diskusi saham via Telegram bisa dengan menjadi Nasabah Sucor Referal TIRA2 dengan PM saya @skydrugz27 di Telegram.
Untuk Insights Saham bisa ke sini.
Bagi yang mau buka akun Kripto bisa di Binance atau Tokokripto pakai link di sini.
Bagi yang mau join grup kripto bisa isi form PintarKripto.
Jika ingin pesan analisis Laporan Keuangan Kuartalan Komprehensif dari Pintarsaham.id bisa pesan di sini