Analisa Saham KLBF (PT Kalbe Farma, Tbk)
Halo rekan-rekan investor, pada kesempatan kali ini tim Pintarsaham.id akan membuat analisa saham KLBF.

Analisa Makro dan Sektor Farmasi
Awal 2020 dunia dihebohkan dengan adanya Covid-19 ini. Semua negara dibuat pusing oleh kehadiran virus ini, termasuk Indonesia.
Kalbe Farma sebagai salah satu BUMN farmasi ikut serta dalam memerangi Covid-19 ini. Terbukti Kalbe menginisiasi gerakan yang bernama “Together. We Overcome Covid-19″.
Melalui gerakan ini Kalbe memberikan bantuan obat-obatan, multivitamin, suplemen kesehatan, produk nutrisi, masker, APD bagi tenaga kesehatan, hand sanitizer dan alat kesehatan lainnya, serta melakukan pemeriksaan Covid-19 melalui jaringan laboratorium milik Kalbe.
Jumlah anggaran yang sudah disiapkan untuk bantuan tersebut senilai Rp 25 milyar.
KLBF juga melakukan clinical trial produk herbal yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, universitas, asosiasi kesehatan, serta lembaga penelitian.
Selain itu Kalbe dan Genexine telah sepakat untuk melakukan tahap uji klinis kedua di Indonesia, pengembangan DNA vaksin ini akan dilakukan oleh konsorsium Genexine, Binex, the International Vaccine Institute (IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), dan Pohang University of Science & Technology (POSTECH).
Keunggulan vaksin DNA yang dikerjakan ini: pengembangan yang mudah dan cepat, sangat stabil dan mudah ditangani, sederhana dan biaya manufaktur yang efektif, tidak ada risiko infeksi, mudah beradaptasi untuk target baru dan mutasi.
Dari segi industri kesehatan, sejak 2014 pemerintah memperkenalkan skema asuransi nasional, JKN. Cakupan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) meningkat dari 2014 sebesar 133 juta penduduk menjadi 221 juta penduduk pada tahun 2019.
JKN sudah menjangkau sekitar 83% dari total populasi Indonesia. Dengan segmen JKN sebagai porsi terbesar dari sektor kesehatan, industri farmasi di Indonesia juga makin didominasi oleh kategori produk generik tanpa merek, mengingat JKN terutama melayani klaim dari obat-obat generik.
Tahun 2019, divisi Obat Resep berhasil meningkatkan kontribusinya pada program JKN ini.
Selain prospek perusahaan di atas, ada sentimen makro yang dapat menjadi katalis positif bagi KLBF:
- Alokasi anggaran kesehatan pemerintah tahun 2020 sebesar 132,2 T.
- Dari sisi regulasi pemerintah mengeluarkan PP No. 45 tahun 2019, yang mana pemerintah memberikan keringanan pajak dalam hal pengembangan dan riset korporasi.
- Keringanan pajak juga diberikan pemerintah melalui PP No. 29 tahun 2020.
Harga Saham KLBF

Profil Kalbe Farma (KLBF)
PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan, pembuatan dan perdagangan farmasi seperti obat-obatan dan produk kesehatan konsumen.
KLBF berdiri sejak 1966. KLBF memiliki 4 divisi bisnis:
- divisi obat resep,
- divisi produk kesehatan,
- divisi nutrisi, serta
- divisi distribusi & logistik.
Tidak hanya merambah pasar konvensional, KLBF juga harus tetap relavan dengan perkembangan tren yang ada sehingga KLBF juga ikut aktif terjun dalam ruang lingkup e-commerce.
Portfolio Produk Baru KLBF:
1. Obat Resep: Hemapo, obat generik, Herzemab.
2. Produk Kesehatan: Extra Joss Shake, Komix Herbal, Hydro Coco.
3. Nutrisi: Blackmores, Fitchips, dan Zee.
Lini Bisnis KLBF:
1. Divisi Obat Resep:
a. Menjadi pemain no 1 dalam Pasar Obat Resep di Indonesia.
b. Menawarkan produk yang lengkap untuk semua golongan pendapatan.
c. Market share KLBF untuk obat generik 12.3% di tahun 2019.
2. Divisi Produk Kesehatan:
a. Menjadi pemain no 1 di pasar obat bebas (OTC) dan no 2 dalam kategori minuman energi.
b. Market share KLBF untuk divisi produk kesehatan 8% tahun 2017.
c. Produk kesehatan OTC KLBF banyak merajai pasar di 2019 seperti: Promag yang memiliki market share 73% kategori Antacid, Neo Entrostop 45% kategori obat anti diare, Sakatonik ABC* 50% pada kategori tablet multivitamin anak, dll.
3. Divisi Distribusi
a. Memiliki 76 cabang
b. Lebih dari 200.000 outlet.
Profil Risiko Kalbe Farma (KLBF)
1. Risiko Persaingan Usaha
Ketatnya persaingan di sektor farmasi di era perdagangan bebas seperti sekarang.
2. Risiko Keuangan
KLBF juga menghadapi risiko keuangan yang timbul akibat fluktuasi mata uang asing, anggaran, pembiayaan, serta likuiditas. Karena sebagian besar bahan baku Kalbe diimpor. Fluktuasi kurs USD sangat berdampak pada biaya produksi KLBF.
3. Risiko Hukum dan Regulasi
Dalam kegiatan bisnisnya, KLBF menghadapi aneka jenis peraturan hukum dan perubahan regulasi.
Tata Kelola Perusahaan (GCG) KLBF
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2019 Kalbe terus masuk sebagai salah satu dari 50 perusahaan publik di Indonesia yang terbaik berdasarkan ASEAN CG Scorecard.
Analisa Keuangan KLBF
Q2 2020 | Q1 2020 | Q4 2019 | Q3 2019 | |
EPS | 56.24 | 55.06 | 53.48 | 54.79 |
ROE | 16.13% | 15.70% | 15.77% | 16.76% |
CR | 3.27 | 3.29 | 4.35 | 4.34 |
DER | 0.05 | 0.02 | 0.02 | 0.02 |
CCC | 130.71 | 126.86 | 128.02 | 135.85 |
Laporan Neraca KLBF (Q2 2020)
Q2 2020 | Q2 2019 | Q2 2018 | Q2 2017 | |
Aset | 22 T | 18,8 T | 17,8 T | 16,4 T |
Liabilitas | 4,9 T | 3,5 T | 3,9 T | 3,7 T |
Ekuitas | 16,7 T | 15,2 T | 13,8 T | 12,4 T |
KLBF memiliki keuangan yang kuat dan sehat hal ini dapat terlihat dari rendahnya utang yang dimiliki jika dibandingkan dengan asetnya.
Tercermin jelas dari nilai Debt to Equity Ratio perusahaan yang konsisten kecil 5 tahun belakangan ini. KLBF juga tidak memiliki masalah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena current ratio-nya selama 1 tahun belakang (TTM) di atas 2.
Laporan Laba Rugi KLBF (TTM)
Q2 2020 | Q1 2020 | Q4 2019 | Q3 2019 | |
Pendapatan | 23 T | 23 T | 22,6 T | 22,2 T |
Laba Usaha | 3,4 T | 3,3 T | 3,3 T | 3,4 T |
Laba Bersih | 2,6 T | 2,6 T | 2,5 T | 2,6 T |
Laba pada Q2 2020 tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan Q1 2020.
Laporan Arus Kas KLBF (TTM)
Q2 2020 | Q1 2020 | Q4 2019 | Q3 2019 | |
Arus Kas Operasional | 3,1 T | 2,9 T | 2,5 T | 2,4 T |
Arus Kas Investasi | (1,6) T | (1,8) T | (1,9) T | (1,6) T |
Arus Kas Pendanaan | (93) T | (542) T | (707) T | (629) T |
Terjadi penurunan arus kas investasi sebesar -11% secara QoQ. Arus kas operasional terhitung naik 6% secara QoQ.
Rasio Efektivitas KLBF
Cash Conversion Cycle (CCC) mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan mulai dari saat perusahaan mengeluarkan uang untuk membeli bahan baku sampai dengan perusahaan mengumpulkan uang dari penjualan barang jadi.
CCC KLBF termasuk cepat karena CCC rata-rata industri berkisar 140 harian.
Jika menggunakan data pertumbuhan EPS (CAGR) selama 5 tahun sebesar 4.58% dan rata-rata PER selama 12 tahun terakhir yaitu 26.87 maka proyeksi harga saham KLBF pada tahun 2024 adalah 1798 (ceteris paribus).
Jika anda menyukai analisa saham klbf ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.