Skydrugz Corner: Saham Publik >50%, Buruk?
Banyak investor yang tidak ingin beli saham dengan kepemilikan publik >50% karena menurut mereka saham seperti itu berat untuk naik dan tidak ada bandarnya.
Yang dilupakan oleh banyak investor adalah pasar saham itu dinamis. Saham yang kepemilikan publik nya sekarang >50%, bisa saja dalam beberapa bulan atau tahun kemudian akan dimasuki oleh investor strategis sehingga nantinya kepemilikan publik berkurang atau bisa jadi dalam publik >50% itu terdapat nominee.
Salah satu contoh saham yang kepemilikan publik dari >50% lalu dimasuki oleh investor strategis adalah saham LPPF. Walaupun sebenarnya investor strategis nya itu adalah dari afiliasi mereka sendiri.
Di November 2019, jumlah saham kepemilikan publik LPPF mencapai 79%. Hanya 18% yang dimiliki oleh MLPL.

Namun setelah beberapa aksi korporasi dan masuknya afiliasi, akhirnya kepemilikan publik di LPPF berkurang.

Jadi sebagai investor kita harus selalu fleksibel dan open minded.
Ketika fundamental perusahaan berubah menjadi lebih baik, maka investor strategis akan datang dengan sendirinya.
Jadi saham dengan kepemilikan publik >50% masih ada harapan untuk rebound dengan catatan fundamental membaik dan tidak delisting.
Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386
Untuk bisa beli saham di Nasdaq seperti Google, Apple, atau Tesla maka bisa download aplikasi Gotrade di sini.
Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH
Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal R35000
Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-138
Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386
Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini
Kode referal Akun Binance SV06XFJZ
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.