Skydrugz Corner: Ketika Perusahaan Bangkrut, Investor Saham Dapat Apa?
Prinsip dasar ketika ingin melakukan investasi jangka panjang adalah cari perusahaan yang kemungkinan bangkrut nya paling kecil. Perusahaan bisa bangkrut jika mereka tidak bisa membayar kewajiban atau utang mereka. Jadi sudah jelas, perusahaan yang memiliki risiko paling besar untuk bangkrut adalah perusahaan yang banyak utang. Makin banyak utang, makin rentan perusahaan tersebut mengalami gagal bayar.
Jika perusahaan bangkrut maka aset perusahaan akan disita oleh pengadilan dan kemudian pihak pengadilan akan menugaskan kurator untuk mengelola dan menjual semua aset perusahaan yang bangkrut. Dan duit penjualan aset akan digunakan untuk membayar beberapa pihak.
Pihak pertama yang akan dibayar adalah kurator itu sendiri.
Untuk perkara bila tidak terjadi kesepakatan antara Debitor dengan pengurus maka Imbalan Jasa bagi pengurus ditetapkan oleh majelis hakim dengan ketentuan paling banyak 7 persen dari nilai utang yang harus dibayarkan. Dengan rincian; utang sampai dengan Rp50 miliar dikenakan fee sebesar 7 persen, nilai utang Rp 50 miliar hingga Rp250 miliar dikenakan fee sebesar 5 persen, untuk nilai utang sebesar Rp250 miliar hingga Rp500 miliar ditetapkan fee sebesar 3 persen, nilai utang diatas Rp500 miliar ditetapkan fee senilai Rp25 miliar dan nilai utang di atas Rp1 triliun ditetapkan fee sebesar Rp30 miliar.
Setelah upah kurator dapat upahnya, barulah pihak lain yang dibayar, yakni:
-
Upah pokok pekerja/buruh yang belum dibayarkan;
-
Pajak negara;
-
Kreditur separatis/pemegang hak jaminan kebendaan;
-
Hak-hak pekerja/buruh yang lainnya seperti pemberian uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima karyawan.
Dan jika semua pihak di atas sudah dibayar maka urutan terakhir yang dibayar adalah investor saham. Itu pun kalau masih ada sisa. Pada kebanyakan kasus, begitu perusahaan bangkrut maka investor saham saatnya say good bye to money. Sudah banyak perusahaan bangkrut di bursa, seperti KARK, DAJK, dan CPGT, investor saham tidak dapat apa – apa. Duit melayang tanpa arah.
Investor saham menjadi orang terakhir yang mendapatkan bagian dalam bagi-bagi aset karena investor saham diberikan hak untuk memilih direksi, komisaris, serta mengubah AD/ART perusahaan. Berbeda dengan kreditor dan karyawan yang tidak punya hak dan kekuasaan untuk memilih komisaris, direksi dan mengubah AD/ART. Jadi dengan hak kekuasaan sebesar itu maka sebagai gantinya adalah pemegang saham harus menjadi orang terakhir dalam pembagian aset.
Oleh karena itu sebagai pemilik saham, sebaiknya aktif bersuara ketika RUPS karena nasib perusahaan bergantung pada hasil RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham. Kesalahan memilih komisaris dan direksi bisa berakibat fatal pada keberlangsungan perusahaan. Tidak perlu malu bersuara meskipun hanya memiliki selot saham dan mungkin tidak ada pengaruhnya pada jualannya rapat tapi setidaknya sudah ada upaya. Siapa tahu langsung diangkat jadi komisaris setelah rajin protes. Just kidding.
Keputusan Jual dan Beli ada di Tangan Masing-masing. .
Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386
Untuk bisa beli saham di Nasdaq seperti Google, Apple, atau Tesla maka bisa download aplikasi Gotrade di sini.
Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH
Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal R35000
Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386
Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini
Kode referal Akun Binance SV06XFJZ
Kaos Pintar Nyangkut
https://tokopedia.link/8V5jMyhIanb
Beli Kaos Pintar Nyangkut tokopedia.com/pintarsaham
Gunakan kode voucher PINTARSAHAM untuk dapatkan cashback 15%
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi
