Skydrugz Corner: INDY, Perusahaan Coal yang Suka Teknologi?
Setelah melihat laporan keuangan INDY di kuartal 3 2021, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa INDY bukan lah perusahaan coal biasa.
Jika dibandingkan dengan perusahaan coal atau batubara lainnya, INDY memiliki segmen usaha yang benar-benar super wide diversification. Kalau perusahaan seperti ADRO ITMG PTBA, bisnis mereka pada umumnya hanya berkaitan erat dengan Coal mulai dari Hulu sampai Hilir.
Sedangkan INDY, segmen usahanya sangat beragam. Mereka bahkan memiliki bisnis teknologi dan investasi startup. Meskipun memang sampai sekarang investasi mereka di bidang teknologi dan startup sumbangan revenue nya masih sangat kecil jika dibandingkan dengan sumber revenue mereka dari jualan batubara.
Revenue INDY di Q3 2021 adalah 2,1 milyar dollar. Dan sekitar 84% atau 1,77 milyar dollar berasal dari jualan batubara. Jadi bisa dikatakan kalau INDY sangat bergantung pada bisnis Batubara, terutama dari jualan coal di luar negeri yang menyumbangkan 61% pendapatan Indika Energy.
INDY memiliki banyak anak dan cucu usaha. Saking banyaknya, ada beberapa yang harus dilikuidasi seperti Citra Indah Permai dan Melawi Rimba Mineral.
Indika Digital Teknologi
Anak usaha INDY yang fokus pada segmen teknologi adalah PT Indika Digital Teknologi (IDT). Perusahaan ini memiliki 3 anak usaha yakni:
- Zebra Cross Teknologi (ZCT)
- Xapiens Teknologi Indonesia (XTI)
- Indika Ventures Pte Ltd (IVP)
ZCT
ZCT atau ZebraX adalah perusahaan teknologi yang membantu perusahaan lain dalam mengaplikasikan IoT dalam proses bisnis. Mulai dari alat tracking kapal hingga analisis model bisnis untuk aplikasi teknologi 4.0
Zebra Cross bertujuan untuk membantu perusahaan melakukan transformasi lebih ke digital, agar perusahaan bisa lebih efisien dalam operasinya.
XTI
Xapiens berdiri di tahun 2018 sebagai penyedia layanan informasi, komunikasi, dan teknologi informasi termasuk IT user support, enterprise IT dan IT business consulting
IVP
Adapun beberapa perusahaan yang didanai oleh INDY antara lain:
- Alpha JWC
Memiliki aset 193 juta dollar. Saat ini memiliki 43 aset aktif, beberapa diantaranya adalah Ajaib, Kopi Kenangan, dan Lemonillo.
- Alpha Kenangan
Nampaknya ini kombinasi antara Alpha JWC dan Kenangan Fund. Kebetulan pendiri Kopi Kenangan membuat Kenangan Fund. Fund ini memberikan pendanaan untuk Noice milik MARI.
- Trendlines Agrifood Fund
Trendlines adalah perusahaan Israel yang fokus pada pengembangan startup medis, agrobisnis dan lab. Tapi saat ini kebanyakan perusahaan yang mereka injeksi adalah perusahaan Singapura.
- Narada Sahara Kencana
Narada Sahara Kencana atau Adx Asia adalah perusahaan advertising yang menawarkan jasa iklan di layar SPBU dan bus.
Apakah Bisnis Teknologi Akan Menggeser Bisnis Batubara?
Dalam waktu dekat hal tersebut mustahil terwujud. Karena revenue dari bisnis startup dan teknologi terlalu kecil jika dibandingkan dengan Coal.
Namun INDY bisa melakukan integrasi bisnis Batubara dan energi mereka dengan teknologi sehingga bisa menciptakan bisnis yang lebih efisien seperti yang bisa kita lihat pada kolaborasi Xapiens dan Zebrax dengan Petrosea dan Kideco.
Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386
Untuk bisa beli saham di Nasdaq seperti Google, Apple, atau Tesla maka bisa download aplikasi Gotrade di sini.
Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH
Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal R35000
Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-138
Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386
Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini
Kode referal Akun Binance SV06XFJZ
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.