The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Skydrugz Corner: BBNI Full Year 2021, Restrukturisasi Kredit

Skydrugz Corner: BBNI Full Year 2021, Restrukturisasi Kredit

BBNI atau Bank Negara Indonesia Tbk menjadi emiten yang paling awal merilis LK Full Year 2021. Dari sisi profitabilitas, BBNI di 2021 sangat super karena bisa mencetak laba bersih 10,9 Triliun rupiah. Dengan market capital saat ini 134 Triliun rupiah di harga 7200 menurut saya ini sudah fair priced. Berbahagia lah yang beli saham BBNI ketika market capital nya masih di bawah 120 Triliun. Yang sudah ikhlas nyangkut di BBNI sejak harga 5000an pasti tersenyum melihat LK BBNI 2021. Kaum Pintar Nyangkut.

Saham Pintarsaham PintarNyangkut

Dana Pihak Ketiga

Saya melihat kepercayaan nasabah pada bank BNI masih sangat tinggi karena dana simpanan nasabah di bank ini naik drastis dari 647 Triliun menjadi 729 Triliun rupiah. Tanpa ada acara bakar duit dan promo berlebihan, nasabah dengan suka rela menabung di BBNI. Total tambahan 82 Triliun rupiah dana pihak ketiga terkumpul dalam 1 tahun, semua bank mini pasti menginginkan hal ini juga. Tanpa susah payah promosi dan bikin aplikasi yang sophisticated, nasabah sukarela menyimpan duit. Bisnis bank adalah bisnis kepercayaan.

Pinjaman Yang Disalurkan

Selama 2021 jumlah pinjaman yang disalurkan oleh BBNI adalah 582 Triliun. Berkurang dari tahun sebelumnya yang mencapai 586 Triliun rupiah. Sebenarnya ini patut disayangkan karena itu artinya BBNI tidak berhasil melakukan ekspansi kredit di 2021. Apalagi dengan total CKPN 50,2 Triliun rupiah naik dari tahun sebelumnya yang hanya 44,2 Triliun, itu berarti selama 2021 BBNI sibuk melakukan bersih – bersih kredit macet. Jumlah pinjaman yang disalurkan tidak bertambah, tapi CKPN terus bertambah.

Arus Kas

BBNI yang tidak berhasil melakukan ekspansi kredit di 2021 juga mengakibatkan turunnya arus pendapatan bunga. Tahun sebelumnya mencapai 52 Triliun, sedangkan di 2021 menjadi 49 Triliun. Untungnya BBNI berhasil menekan beban pendapatan bunga dari yang awalnya 18 Triliun, menjadi 11 Triliun. Serta meningkatkan pendapatan lain – lain dari 11 Triliun menjadi 17 Triliun.

Dengan arus kas operasional 29 Triliun dan market capital 134 Triliun rupiah, menurut saya BBNI masih undervalued. Meskipun dari sisi laba, valuasi BBNI sudah fair priced.

Kredit Macet dan Restrukturisasi

Yang menjadi concern saya di BBNI adalah jumlah kredit macet dan kredit restrukturisasi nya.

Jumlah kredit macet BBNI mencapai 15 Triliun rupiah. Naik dari tahun sebelumnya yang hanya 11 Triliun rupiah. Itu artinya NPL BBNI sekitar 2,5%. Jika kita masukkan juga kredit lancar dan diragukan maka jumlahnya membengkak jadi 21 Triliun atau jadi 3,6%. Lumayan tinggi. Dengan pencadangan 50 Triliun nampaknya bisa untuk mengcover kredit macet yang ada.

Sektor yang menjadi penyumbang kredit macet terbesar di BBNI adalah:

  1. Perdagangan, restoran dan hotel
  2. Perindustrian
  3. Jasa dunia usaha
  4. Konstruksi
  5. Pertanian

5 sektor di atas menyumbangkan >60% kredit macet BBNI. Dan yang paling besar adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel yang mencapai 7,2 Triliun.

Yang paling mengkhawatirkan adalah kredit restrukturisasi BBNI yang mencapai 122,9 Triliun. Jumlah ini turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 148 Triliun rupiah. Tapi nilainya masih >20% dari total pinjaman yang disalurkan. Saat ini karena ada regulasi OJK maka semua restrukturisasi kredit ini masih dianggap sebagai kredit lancar. Tapi jika nanti relaksasi OJK dihapus maka 122,9 Triliun ini akan dianggap sebagai kredit macet. Jadi tugas manajemen adalah memastikan agar CKPN nantinya cukup untuk cover semua kredit restrukturisasi tersebut. Saat ini CKPN 50 Triliun mereka memang cukup untuk cover NPL non-restrukturisasi. Tapi kalau includes Restrukturisasi Maka itu tidak akan cukup untuk cover. Oleh karena itu menurut saya wajar saja kalau BBNI ingin melakukan right issue lagi. Selain untuk ekspansi kredit, juga untuk bersih – bersih kredit macet.

Pinjaman BUMN

BBNI WSKT

WSKT atau Waskita Karya masih menjadi BUMN yang paling banyak ambil pinjaman dari BBNI. Dengan total pinjaman 12 Triliun. Di posisi kedua adalah TLKM. Jasa Marga termasuk luar biasa karena bisa menurunkan utang dari 10 Triliun menjadi sisa 5,9 Triliun. Mungkin saja JSMR refinancing, bayar utang BBNI dengan ambil utang dari BMRI. Sudah tugas Himbara membantu BUMN lainnya.

Final Verdict

Menurut saya BBNI sudah di right track untuk bersih – bersih kredit macet mereka. Secara valuasi laba fair priced namun dari valuasi arus kas undervalued. Tinggal pilih mau pakai valuasi yang mana.

Keputusan Jual dan Beli ada di Tangan Masing-masing. .

Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Untuk bisa beli saham di Nasdaq seperti Google, Apple, atau Tesla maka bisa download aplikasi Gotrade di sini.

Beli Merchandise Kaos Pintarsaham.id di tokopedia.com/pintarsaham

Gunakan kode voucher PINTARSAHAM untuk dapatkan cashback 15%

Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH

Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal R35000

Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386

Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini

Kode referal Akun Binance SV06XFJZ

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

 

 

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *