Skydrugz Corner: Apakah INA SWF Bisa Jual Saham BMRI dan BBRI yang Mereka Miliki?

Kita tahu bersama kalau Indonesia sudah punya SWF atau Sovereign Wealth Fund yang disebut dengan Investment National Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Di beberapa postingan sebelumnya saya juga sudah pernah bahas mengenai LK Q1 dan Q2 2021 INA. Di dua postingan tersebut saya hanya menyoroti kalau SWF Indonesia belum melakukan investasi yang agresif. Hanya deposito saja. Sayangnya untuk LK Q3 2021 saya sudah tidak bisa lagi mengakses LK SWF Indonesia di investor relation perusahaan.

Tapi nampaknya sudah ada pergerakan agresif dari SWF. Terlihat dari adanya BMRI dan BBRI. Serta keaktifan mereka beli MTEL. Kedua aksi korporasi tersebut baru akan terlihat di Q4 2021.

Kemudian timbul tanya, apakah saham BMRI dan BBRI yang diinbreng pemerintah bisa dijual?

Menurut PP 74 2020, LPI bisa menjual aset yang mereka miliki dengan persetujuan dewan direktur. Jadi nanti LPI bisa menjual saham BMRI dan BBRI yang sudah diberikan secara gratis oleh pemerintah.

Jadi asal semua direktur setuju maka aset LPI bisa dijual. Oleh karena itu, direktur LPI harus berintegritas tinggi karena mengelola banyak aset negara.

Salah satu ketentuan lain dari INA adalah modal dasarnya tidak boleh kurang dari 75 Triliun setelah dilakukan penjualan aset.

Di Q1 dan Q2, modal dasar INA SWF hanya sekitar 15 Triliun dalam bentuk deposito. Namun dengan inbreng BMRI dan BBRI maka modal dasar LPI semakin mendekati 75 Triliun. Jadi dalam waktu dekat ini LPI belum bisa menjual aset saham BMRI dan BBRI karena itu bisa membuat aset LPI kurang dari 75 Triliun. Apalagi deadline pemenuhan modal 75 Triliun itu adalah tahun 2021.

Dan apabila suatu hari nanti LPI bermasalah, SWF ini tidak bisa dipailitkan kecuali bisa dibuktikan lewat insolvency test.

Dan apabila ingin jual aset, itu harus sudah dibahas sejak 1 tahun sebelumnya.