Siloam mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk semester pertama tahun 2023 pada hari ini. Siloam melanjutkan momentum pertumbuhannya dan membukukan pertumbuhan Pendapatan dan EBITDA sebesar dua digit dari tahun ke tahun meskipun terdapat libur Lebaran yang panjang pada 2Q2023.
Pencapaian ini didorong oleh peningkatan volume pasien dalam prosedur operasi kompleks yang menyebabkan Average Revenue per Day (ARPD) yang lebih tinggi. Melalui keberhasilan implementasi strategi Siloam 5.0 yang kuat, Siloam berhasil mengatasi faktor musiman pada kuartal 1 dan 2 tahun 2023.
Jumlah pasien dari 6 kelompok spesialisasi utama yaitu, Ibu & Anak, Neurologi, Kardiologi, Ortopedi, Urologi, dan Onkologi pada 2Q2023 terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan ARPD yang lebih tinggi untuk setiap kelompok spesialisasi yang masing-masing tumbuh sebesar 38,4%, 11,9%, 28,2%, 29,8%, 9,5%, dan 12,6% dari tahun ke tahun.
Hal ini berhasil dicapai meskipun terjadi penurunan hari kerja produktif pada kuartal 2 tahun 2023. Siloam telah berhasil mempertahankan payer mix yang optmial. Pada 1H2023, sekitar 83% dari total Pendapatan berasal dari pasien pribadi dengan lebih dari 50% pendapatan berasal dari klien korporasi dan asuransi.
Kontribusi pendapatan dari BPJS stabil di sekitar 18% pada 1H2023. Kemampuan digital Siloam seperti express check-out, digitalisasi rekam medis, layanan laboratorium dan radiologi digital, tele-chat dan tele-konsultasi tetap mempertahankan keunggulannya.
Pada 1H2023, saluran digital Siloam yang meliputi fitur Live Chat, WhatsApp, dan tele-chat dari MySiloam App terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan mencatat lebih dari 300 ribu pemesanan Rawat Jalan atau berkontribusi sekitar 19% dari total Rawat Jalan di 1H2023.
Aplikasi MySiloam sendiri telah diunduh lebih dari 1,7 juta kali dan mencatat lebih dari 1,3 juta sesi per Juni 2023. Siloam terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas layanan untuk memberikan pengalaman pasien yang lancar dan mudah.
Siloam telah berhasil mentransformasi perjalanan pasien rawat jalan dengan menerapkan single queue line di mana pasien hanya perlu mengambil satu nomor antrian selama kunjungan mereka di rumah sakit untuk pendaftaran, farmasi, dan kasir.
Hingga 1H2023, fitur ini telah diimplementasikan di 39 rumah sakit dan telah berhasil mengurangi waktu tunggu konsultasi sebesar 25% dan mengurangi waktu tunggu di kasir sebesar 14% dibandingkan dengan data sebelumnya.
Selain berhasil mengoperasikan 41 rumah sakit di 23 provinsi dan manajemen telah berkomitmen untuk menambah 1-2 rumah sakit per tahun dengan fokus pada segmen premium. Sejalan dengan strategi ini, Siloam telah mengumumkan pembelian tanah di Surabaya dan Jakarta, masing-masing senilai Rp90 miliar (tidak termasuk PPN) dan Rp306,8 miliar (tidak termasuk PPN).
Luas tanah yang dibeli Siloam di Surabaya adalah sebesar 4.442m2 dan terletak di Kelurahan Keputih dan Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dan merupakan kota terpadat dan paling maju di Jawa Timur.
Sejalan dengan strategi Siloam untuk meningkatkan eksistensi di pasar premium, Siloam telah membeli sebidang tanah di daerah Manyar, Surabaya, untuk membangun rumah sakit baru dengan kapasitas 100 tempat tidur.
Luas tanah yang dibeli Siloam di Jakarta adalah sebesar 7.135m2 dan berlokasi di Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan.
Siloam merupakan pemimpin di segmen premium di wilayah inti Jakarta dan Tangerang dan akan terus memperkuat posisinya. Sejalan dengan strategi Siloam untuk terus memperkuat segmen pasar premium, Siloam membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan, untuk membangun rumah sakit baru dengan kapasitas 200 tempat tidur.
Rumah sakit ini berpeluang untuk melayani pasien internasional kelas atas seperti warga negara asing (WNA) yang tinggal di kawasan tersebut. Siloam mencatat peningkatan volume Rawat Inap dan Rawat Jalan.
Pada 2Q2023, jumlah pasien rawat inap meningkat 28,6% menjadi 71.645 pasien dibandingkan dengan 55.704 pasien pada 2Q2022. Hari Rawat Inap pada 2Q2023 tercatat sebesar 226.204 hari atau meningkat 20,3% dari tahun sebelumnya.
Siloam telah melayani 910.407 Pasien Rawat Jalan pada 2Q2023 atau meningkat 27,5% dibandingkan dengan 714.079 Pasien Rawat Jalan pada 2Q2022. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, Jumlah Pasien Rawat Inap dan Jumlah Hari Rawat Inap meningkat 0,5% dan 0,4%.
Kunjungan Pasien Rawat Jalan pada 2Q2023 hanya turun 1,6% dibandingkan dengan 1Q2023 meskipun terdapat libur Lebaran pada bulan April 2023. Siloam membukukan Pendapatan, EBITDA, dan Laba Bersih yang lebih tinggi pada 1H2023 dibandingkan dengan 1H2022.
Siloam mencatat Pendapatan sebesar Rp4,09 triliun pada 1H2023, meningkat 19,1% dibandingkan dengan 1H2022. EBITDA pada 1H2023 sebesar Rp1,2 triliun atau meningkat sebesar 47,6% dari tahun sebelumnya.
Marjin EBITDA pada 1H2023 meningkat menjadi 29,6% dibandingkan dengan 23,9% pada 1H2022. Perusahaan melaporkan Laba Bersih sebesar Rp516 miliar pada 1H2023 atau meningkat 142,5% dibandingkan dengan 1H2022. Marjin Laba Bersih pada 1H2023 meningkat dua kali lipat menjadi 12,6% dibandingkan dengan 6,2% pada 1H2022.
Pada 2Q2023, Pendapatan, EBITDA, dan Laba Bersih meningkat masing-masing sebesar 21%, 47,7%, dan 133,6% dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan dengan faktor musiman yang sama pada kuartal ke-2, Pendapatan, EBITDA, dan Laba Bersih menunjukkan CAGR positif sebesar 13%, 35,3%, dan 301,2% dari 2Q2019 hingga 2Q2023.
Arus Kas Operasional Perseroan tetap kuat pada 1H2023 dan dibukukan di jumlah Rp553 miliar. Perseroan terus menerapkan inisiatif efisiensi biaya sepanjang tahun 2023 dan telah menghemat sekitar Rp58 miliar per 1H2023, sejalan dengan ekspektasi Perseroan.