Apa yang dimaksud dengan profil risiko dalam berinvestasi?. Seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dimana kadang kita akan bertemu dengan orang yang suka banget olahraga ekstrim seperti panjat tebing. Ada juga yang malah berada di ketinggian aja langsung ketakutan.
Hal ini berlaku juga dalam berinvestasi dimana ada investor yang suka dengan pergerakan harga saham yang ekstrim naik turun ada yang malah hidupnya lebih tenang dengan hanya melihat saldo di buku tabungan saja :D.
Terus yang paling bagus seperti apa? Tentunya kembali ke masing-masing individu. [bctt tweet=”Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pahami dulu karakter profil risiko kita masing-masing seperti apa” via=”no”]
Hal yang wajib dipahami adalah dalam setiap investasi mengandung risiko. Seberapa jauh seseorang mampu mentoleransi atau menanggung risiko disebut dengan profil risiko. Mengetahui profil risiko anda akan membantu dalam bagaimana pengalokasian aset yang tepat.
Profil risiko dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor umur, pendapatan, jangka waktu investasi, keperluan dana, lingkungan dan pemahaman investor itu sendiri tentang investasi (pengalaman investasi).
Terdapat pembagian jenis profil risiko seorang investor, menurut Mandiri Investasi terdapat 3 jenis profil risiko seseorang yaitu Konservatif, Moderat dan Agresif. Sumber referensi lain menyebutkan ada 5 jenis profil risiko seorang investor yaitu terdiri dari Sangat Konservatif, Konservatif, Moderat, Dinamis dan Agresif.
Profil Risiko Sangat Konservatif
Tipe investor yang tergolong memiliki profil risiko sangat konservatif adalah tipe yang tidak tahan terhadap risiko alias kalo bisa ga pake risiko 😀 . Tipe investasi yang cocok untuk kategori ini adalah uang kas atau deposito saja. Perlu diperhatikan juga kalau berinvestasi kita harus mengalahkan inflasi. Jika deposito saja memang cukup untuk mengalahkan inflasi ya oke2 aja.
Profil Risiko Konservatif
Tipe investor yang memiliki profil risiko konservatif cenderung memilih investasi seperti deposito dan sebagian kecil dialokasikan ke obligasi atau saham. Sebagian kecil itu seberapa? Biasanya ga lebih dari 10% aset yang dimiliki.
Profil Risiko Moderat
Investor dengan profil risiko moderat memilih investasi yang lebih berani namun tetap berhati-hati dalam memilih jenis instrumen yang berisiko. Tipe profil risiko moderat akan menggabungkan antara investasi dengan orientasi pertumbuhan seperti saham dan investasi yang menghasilkan earning pasti seperti obligasi dan deposit. Proporsinya setengah-setengah.
Profil Risiko Dinamis
Investor dengan profil risiko dinamis dapat mentoleransi risiko yang tinggi dengan harapan menghasilkan return yang tinggi juga. Saham menjadi pilihan biasanya oleh seorang investor profil risiko dinamis dengan proporsi yang paling besar dari asetnya.
Profil Risiko Agresif
Investor dengan profil risiko agresif sangat menyukai jenis investasi yang berisiko tinggi. Jika memilih saham pun yang dipilih adalah saham gorengan :D, saham gorengan itu apa lagi ya? Penjelasannya ada di artikel Apa Itu Saham
Kesimpulan
Sebelum memutuskan berinvestasi pahami dulu sejauh mana kita mampu menerima suatu risiko. Tidak semua orang cocok dalam berinvestasi saham karena memang lebih berisiko dibandingkan deposito misalnya. Namun makin tinggi risiko maka makin tinggi juga return atau imbal hasil yang didapat.
[bctt tweet=”Risiko tidak dapat dihilangkan namun dikurangi, salah satu cara mengurangi risiko adalah dengan membaca artikel yang ada di website https://pintarsaham.id/” via=”no”]
Ada hal yang masih belum paham? Ayo silakan komentar di kolom yang sudah disediakan.
One Response