Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) menjadi perusahaan properti terbesar di IHSG dengan kapitalisasi pasar Rp 175,59 Triliun, jauh lebih besar dari pesaing seperti SMRA dan DMAS. Pendapatan PANI mencapai Rp 2,83 Triliun, tumbuh 31,21% dibandingkan tahun sebelumnya, dan laba bersihnya melonjak 131,04% menjadi Rp 623,91 Miliar. Meskipun demikian, PANI menghadapi masalah besar dengan Free Cash Flow (FCF) minus Rp 4,58 Triliun, menandakan ketergantungan pada dana eksternal untuk ekspansi.
Harga saham PANI naik 124% dalam setahun, namun valuasinya sangat tinggi dengan PBV 8,69 dan PER 281,43. Kenaikan harga saham ini jauh lebih agresif dibandingkan pertumbuhan labanya, yang bisa membuat sahamnya tertekan jika kinerja tidak sejalan dengan ekspektasi pasar. Selain itu, investor ritel yang masuk dalam jumlah besar—naik 55% dalam 3 bulan terakhir—menambah potensi volatilitas yang tinggi.
PANI memang tampil dominan di sektor properti, tetapi investor perlu berhati-hati dengan valuasi yang mahal dan arus kas yang belum positif. Risiko volatilitas juga semakin besar dengan masuknya banyak investor ritel tanpa analisis mendalam.
Jangan lewatkan kesempatan ini—klik link berikut sekarang dan raih keuntungan lebih maksimal! https://bit.ly/PriorityMemberships
