MYOH atau Samindo mencatatkan total aset sebesar USD 219,82 juta per 30 Juni 2024, turun 7,13% dari USD 236,71 juta pada akhir 2023. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya aset tetap sebesar 15,67%, menjadi USD 49,65 juta. Meski demikian, kas dan setara kas tetap menjadi kontributor terbesar dengan nilai USD 61,91 juta, meskipun mengalami penurunan 16,60%. Piutang usaha sedikit menurun sebesar 1,71% menjadi USD 35,29 juta, yang masih mencakup 16,05% dari total aset.
Liabilitas perusahaan juga menunjukkan perbaikan, turun 20,79% menjadi USD 55,08 juta, yang merupakan indikasi pengurangan beban utang. Utang usaha turun 15,59% menjadi USD 15,34 juta, sementara utang pembiayaan konsumen naik 5,60% menjadi USD 7,84 juta. Beban akrual mengalami kenaikan signifikan sebesar 173,76%, sehingga menjadi salah satu penyumbang liabilitas terbesar.
Total utang berbunga menurun drastis sebesar 83,75% menjadi USD 1,09 juta, yang hanya mencakup 1,76% dari kas dan 0,50% dari total aset perusahaan. Ini merupakan tanda positif bahwa perusahaan berhasil mengurangi beban utang berbunga secara signifikan.
Pada sisi piutang, perusahaan mencatat penurunan piutang usaha sebesar 1,71%, menjadi USD 35,29 juta, yang tetap menjadi salah satu aset terbesar. Tidak ada indikasi piutang macet yang signifikan, sehingga ini menambah stabilitas neraca perusahaan. Persediaan perusahaan turun sebesar 6,69% menjadi USD 19,27 juta, menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola persediaan dengan lebih baik.
Pendapatan atau revenue perusahaan tumbuh kuat sebesar 40,07% menjadi USD 84,37 juta, dengan Kideco Jaya Agung anak INDY menyumbang sebesar USD 65,87 juta atau 78,07% dari total revenue. Namun, biaya pokok pendapatan (COGS) naik 30,88% menjadi USD 67,09 juta, meskipun kenaikannya masih di bawah pertumbuhan pendapatan. Beban penjualan, umum, dan administrasi (SGA) juga meningkat hampir dua kali lipat, dari USD 3,48 juta menjadi USD 6,87 juta, yang mengurangi laba bersih perusahaan.
Laba usaha mengalami kenaikan signifikan sebesar 92,63%, menjadi USD 17,28 juta, tetapi laba bersih perusahaan menurun 32,61% menjadi USD 5,59 juta, sebagian besar karena rugi kurs sebesar USD 3,19 juta. Namun, arus kas operasional (CFO) perusahaan meningkat pesat sebesar 94,23% menjadi USD 18,88 juta, yang berarti CFO jauh lebih besar daripada laba bersih dengan gap sebesar USD 13,30 juta. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki arus kas operasional yang sangat kuat.
MYOH yang juga induk $TRJA masih memiliki saldo laba positif sebesar USD 119,95 juta, yang membuka peluang untuk pembagian dividen. Dengan Beneish M-Score sebesar -2,55, tidak ada indikasi kuat bahwa perusahaan melakukan manipulasi laporan keuangan, memberikan keyakinan akan transparansi kinerja keuangan perusahaan.