PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (BEI: ADMR) mencapai kinerja operasional yang tinggi pada FY22, melampaui target produksi batu bara untuk tahun tersebut yang ditetapkan sebesar 2,8
juta ton – 3,3 juta ton walaupun harus menghadapi kondisi cuaca yang tidak normal.
Produksi batu bara naik 47% menjadi 3,37 juta ton pada FY22, dibandingkan 2,30 juta ton pada 2021.
Sejak dimulainya operasi pada konsesi PT Maruwai Coal pada tahun 2019, ADMR dapat meningkatkan produksi dan penjualan secara konsisten. ADMR menargetkan penjualan pada kisaran 3,8 sampai 4,3 juta ton pada FY23.
Volume penjualan batu bara pada FY22 mencapai 3,20 juta ton, atau naik 39% dari 2,30 juta ton pada FY21. ADMR mencatat volume pengupasan lapisan penutup sebesar 8,32 Mbcm pada FY22, atau naik 62% dari 5,15 Mbcm pada FY21.
Hal ini mendorong peningkatan nisbah kupas menjadi 2,47x pada FY22, atau naik 10% dari 2,24x pada FY21. Pada FY22, ADMR menjual 85% batu baranya ke tiga negara, yakni Jepang, China dan India.
Perusahaan berencana memasuki pasar-pasar baru pada tahun 2023 serta meningkatkan volume penjualan ke pasar domestik.
Batu bara Lampunut dari konsesi Maruwai Coal yang merupakan perusahaan anak ADMR dikenal dengan karakteristik batu bara kokas yang kuat, yang mendapat peringkat 9 untuk CSN
(crucible swelling number) pada skala 1-9.
Batu bara Lampunut juga memiliki kandungan abu sangat rendah dan vitrinit tinggi, sehingga menjadi produk batu bara metalurgi unik yang cocok sebagai bahan pencampuran (blending).
Dengan karakteristik ini, batu bara Lampunut memiliki keunggulan saing dibandingkan batu bara kokas dari negara lainnya.
Produksi batu bara ADMR pada 4Q22 mencapai 0,81 juta ton, atau naik 41% dari 0,57 juta ton pada 4Q21, dan penjualan batu bara pada kuartal ini mencapai 1,02 juta ton, atau naik 35% dari
0,75 juta ton pada 4Q21.
Volume pengupasan lapisan penutup pada 4Q22 tercatat 2,26 Mbcm, atau naik 86% dari 1,22 Mbcm pada 4Q21. ADMR mencatat nisbah kupas 2,81x untuk kuartal ini, atau melampaui 2,14x yang tercatat pada 4Q21.
Pada 4Q22, ekspansi ADMR di pelabuhan Muara Tuhup mencatat kemajuan dengan merampungkan laporan final penelitian uji laboratorium tanah dan menggunakan data tersebut untuk memfinalisasi DED (detailed engineering design).
Dengan rampungnya DED, ADMR dapat memulai tahap selanjutnya untuk mempersiapkan konstruksi. Seleksi vendor untuk meningkatkan jalan angkutan dan fasilitas penyimpanan bahan bakar juga telah selesai.
Seluruh proyek ini akan mendukung pencapaian target produksi jangka menengah ADMR sebesar 6 juta ton per tahun.
Batu bara Lampunut ADMR – yang merupakan produk batu bara kokas keras dengan karakteristik premium berupa kandungan abu dan fosfor yang rendah dan kandungan vitrinit yang
tinggi – terus mengembangkan namanya dan mendapatkan permintaan yang tinggi dari para produsen baja di Jepang, China dan India.
Sumber : Keterbukaan Informasi IDX