Lagging Indicator
Lagging Indicator merupakan indikator yang dapat diamati atau diukur, yang berubah beberapa waktu setelah adanya perubahan pada ekonomi, keuangan, atau bisnis. Lagging Indicator mengkonfirmasi tren dan perubahan tren, yang dapat berguna untuk :
- Mengukur tren ekonomi secara umum,
- Sebagai alat dalam operasional dan strategi bisnis. Dalam bisnis, lagging indikator merupakan indikator kinerja utama yang mencerminkan suatu ukuran output atau kinerja masa lalu yang dapat dilihat pada data operasional atau laporan keuangan dan mencerminkan dampak keputusan manajemen atau strategi bisnis.
- Sinyal untuk membeli atau menjual aset di pasar keuangan. Trader menggunakannya untuk menghasilkan sinyal transaksi atau mengkonfirmasi kekuatan tren tertentu.
Memahami Lagging Indicator
Lagging Indicator adalah tanda finansial yang menjadi jelas setelah terjadi pergeseran besar. Oleh karena itu, lagging indikator mengkonfirmasi tren jangka panjang, tetapi tidak memprediksinya.
Ini berguna karena sering kali banyak indikator utama yang berubah-ubah, dan fluktuasi jangka pendek di dalamnya dapat mengaburkan titik balik atau menyebabkan sinyal palsu. Melihat lagging indikator merupakan salah satu cara untuk memastikan apakah benar-benar terjadi pergeseran perekonomian.
- Lagging Indicator Ekonomi
Yang termasuk lagging indicator seperti; rata-rata durasi pengangguran, rata-rata suku bunga utama yang dikenakan oleh bank, dan perubahan dalam Indeks Harga Konsumen untuk jasa. Beberapa contoh umum dari lagging indikator termasuk tingkat pengangguran, keuntungan perusahaan, dan biaya tenaga kerja per unit output.
Suku bunga juga bisa menjadi lagging indikator yang baik, karena suku bunga berubah sebagai reaksi terhadap pergerakan yang parah di pasar. Lagging indikator lainnya adalah pengukuran ekonomi, seperti; Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Harga Konsumen (IHK), dan Neraca Perdagangan. Indikator ini berbeda dengan leading indikator, seperti retail sales dan indeks saham yang digunakan untuk membuat suatu peramalan atau prediksi.
- Lagging Indikator Teknikal
Jenis indikator lagging lainnya adalah indikator teknikal, yang terjadi setelah pergerakan harga tertentu telah terjadi. Salah satu contoh indikator teknikal yang bersifat lagging adalah persilangan (crossover) Moving Average.
Tidak seperti indikator lagging lainnya yang membandingkan variabel ekonomi yang berbeda satu sama lain, indikator teknikal membandingkan nilai variabel tertentu dengan rata-rata pergerakannya sendiri selama interval tertentu atau berdasarkan historis lainnya.
Teknikal trader menggunakan persilangan (crossover) MA pendek di atas MA panjang sebagai konfirmasi saat menempatkan order buy, karena ini menunjukkan peningkatan momentum.
Kekurangan dari menggunakan metode ini dalam perdagangan aset adalah bahwa pergerakan yang signifikan mungkin telah terjadi, yang mengakibatkan trader terlambat memasuki posisi.
(Perhatikan bahwa pendekatan teknikal serupa dapat diterapkan pada indikator ekonomi seperti PDB atau ukuran kinerja ekonomi lainnya, sebagai lagging indikator untuk mengonfirmasi perubahan tren).
Jika anda menyukai artikel Lagging Indicator ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi