Total kredit yang disalurkan:
30 Juni 2024: Rp726,98 triliun
31 Desember 2023: Rp695,08 triliun
Growth: 4,60% ✅
1. Perpanjangan jangka waktu:
30 Juni 2024: Rp26,26 triliun (3,61% dari total kredit yang disalurkan)
31 Desember 2023: Rp25,94 triliun (3,73% dari total kredit yang disalurkan)
Growth: 1,23% ❌
2. Penurunan suku bunga kredit:
30 Juni 2024: Rp20,92 triliun (2,88% dari total kredit yang disalurkan)
31 Desember 2023: Rp23,73 triliun (3,41% dari total kredit yang disalurkan)
Growth: -11,87% ✅
3. Lainnya (termasuk penambahan fasilitas kredit, PPH, dan IBP):
30 Juni 2024: Rp25,91 triliun (3,56% dari total kredit yang disalurkan)
31 Desember 2023: Rp26,12 triliun (3,76% dari total kredit yang disalurkan)
Growth: -0,81% ✅
Total kredit restrukturisasi:
30 Juni 2024: Rp73,08 triliun (10,05% dari total kredit yang disalurkan)
31 Desember 2023: Rp75,79 triliun (10,90% dari total kredit yang disalurkan)
Growth: -3,56% ✅
Dari data ini, kita bisa melihat bahwa penurunan secara keseluruhan dalam total kredit restrukturisasi sebesar 3,56% merupakan hal yang positif, mencerminkan perbaikan kualitas kredit atau berkurangnya kebutuhan untuk merestrukturisasi kredit bagi debitur. Penurunan pada penurunan suku bunga kredit dan kategori lain-lain juga dianggap sebagai perkembangan yang baik, menunjukkan pengurangan risiko kredit. Namun, peningkatan dalam perpanjangan jangka waktu sebesar 1,23% mungkin perlu diperhatikan lebih lanjut, karena bisa menunjukkan bahwa beberapa debitur masih memerlukan perpanjangan waktu untuk memenuhi kewajiban mereka.
Sayangnya rasio kredit restrukturisasi BBNI > 10% dari total kredit yang disalurkan. Masih high risk.