Pendapatan Usaha, Harga Jual Rata-Rata dan Produksi
Pendapatan usaha ADMR pada 1H23 naik 6% menjadi $463,6 juta berkat kenaikan 42% pada volume penjualan yang diimbangi dengan penurunan 25% pada ASP. Produk batu bara metalurgi ADMR yang berkualitas tinggi terus diminati oleh produsen baja di pasar-pasar utama seperti Jepang, China, India dan Korea Selatan.
Volume produksi ADMR pada 1H23 naik 66% menjadi 2,54 juta ton, sesuai target FY23 yang ditetapkan lebih tinggi dan dukungan ketersediaan alat berat dan kinerja kontraktor yang solid. ADMR mencatat pengupasan lapisan penutup 7,55 juta bcm, atau naik 116% dari 1H22, sehingga nisbah kupas tercatat 2,97x untuk 1H23.
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok pendapatan pada 1H23 naik 42% menjadi $210,3 juta, terutama berkat kenaikan volume produksi dan penjualan. Royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah naik 11% menjadi
$81,6 juta, biaya penambangan naik 77% menjadi $45,7 juta, biaya pemrosesan batu bara naik 69% menjadi $30,9 juta, dan biaya pengiriman dan penanganan naik 56% menjadi $53,7 juta. Biaya bahan bakar per liter naik 14% secara year-on-year (yoy), dan biaya kas batu bara per ton pada 1H23 naik 8% dari 1H22.
Beban Usaha
Beban usaha 1H23 naik 156% menjadi $36,0 juta karena kenaikan signifikan pada cadangan untuk pembayaran penetapan pemerintah. Biaya penjualan dan pemasaran pada 1H23 naik 57% menjadi $5,3 juta, seiring kenaikan volume penjualan. Biaya karyawan naik lebih dua kali lipat menjadi $4,5 juta karena perusahaan sedang menambah tenaga kerja seiring pertumbuhan dan ekspansi bisnis.
EBITDA Operasional dan Laba Inti
ADMR menghasilkan EBITDA operasional $235,1 juta pada 1H23, atau turun 18% dari 1H22, dan margin EBITDA operasional untuk periode ini tercatat 51%. Laba inti 1H23 turun 19% menjadi
$168,4 juta. Penurunan harga batu bara metalurgi dan kenaikan biaya yang diakibatkan oleh kenaikan volume merupakan faktor utama terhadap penurunan profitabilitas.
Total Aset
Total aset naik 17% menjadi $1,34 miliar pada akhir 1H23, terdiri dari $629,0 juta aset lancar dan
$708,3 juta aset non lancar. Saldo kas pada akhir 1H23 naik 23% menjadi $454,3 juta berkat arus kas yang kuat. Kas meliputi 34% total aset.
Aset Tetap
Aset tetap per akhir 1H23 tercatat $456,6 juta, atau naik 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya terutama dari investasi pada smelter aluminium di KAI dan proyek-proyek infrastruktur di PT Maruwai Coal (MC). Aset tetap meliputi 34% total aset.
Properti Pertambangan
Properti pertambangan per akhir 1H23 turun 5% yoy menjadi $179,0 juta, yang sejalan dengan produksi.
Total Liabilitas
Per akhir 1H23, total liabilitas turun 21% menjadi $578,6 juta. Liabilitas lancar naik 50% menjadi
$204,3 juta berkat kenaikan beban yang masih harus dibayar terkait cadangan untuk pembayaran penetapan pemerintah.
Liabilitas non lancar turun 37% menjadi $374,3 juta pada akhir 1H23 karena pinjaman dari pemegang saham turun 40% menjadi $336,9 juta karena perusahaan telah membayar sejumlah
$150,6 juta.
Ekuitas
Per akhir 1H23, ekuitas telah meningkat 86% menjadi $758,7 juta karena kenaikan 104% pada laba ditahan menjadi $577,4 juta.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Pada 1H23, arus kas dari aktivitas operasi turun 57% menjadi $114,8 juta, terutama karena kenaikan pada pembayaran kepada pemasok maupun pembayaran royalti akibat kenaikan volume produksi dan penjualan. Pembayaran pajak penghasilan badan juga naik 141% menjadi
$102,3 juta karena kenaikan profitabilitas pada FY22.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
ADMR mencatat arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi sebesar $49,0 juta pada 1H23, karena pembelian aset tetap naik signifikan menjadi $42,4 juta pada 1H23, yang terkait dengan proyek infrastruktur di MC dan konstruksi smelter di KAI.
Belanja Modal dan Arus Kas Bebas
ADMR mengeluarkan $42,9 juta untuk belanja modal pada 1H23, yang terutama terkait dengan proyek infrastruktur di MC dan konstruksi smelter aluminium di bawah KAI. Arus kas bebas pada 1H23 turun 49% menjadi $121,6 juta karena eksekusi rencana investasi.
Setelah rampung, proyek-proyek peningkatan infrastruktur akan mendukung pencapaian target produksi jangka menengah sebesar 6 juta ton per tahun. Konveyor pemuatan tongkang kedua akan meningkatkan kapasitas muat dan meningkatkan kemampuan memenuhi komitmen pengiriman. Peningkatan ini akan memberikan kondisi yang baik untuk memenuhi pertumbuhan produk batu bara metalurgi sesuai perkiraan.
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas pembiayaan pada 1H23 naik 71% menjadi $125,9 juta, karena ADMR membayar pinjaman sejumlah $150,6 juta pada periode ini.