IHSG kembali dihantam koreksi tajam, dan pertanyaan besarnya: butuh berapa lama untuk pulih? Jika melihat sejarah, market selalu jatuh dengan cepat dan brutal, tapi bangkitnya tak bisa ditebak. Saat COVID-19, IHSG longsor 37% dalam sebulan, namun kembali ke level semula dalam waktu kurang dari dua tahun. Bandingkan dengan krisis 2008, di mana IHSG ambruk lebih dari 60% dan butuh dua tahun penuh untuk pulih.
Kali ini, faktor yang menghantui market cukup banyak: defisit APBN melebar, rupiah melemah, capital outflow besar-besaran, dan rebalancing FTSE yang bisa menekan likuiditas. Jika ini hanya koreksi biasa, recovery bisa dalam hitungan bulan. Tapi kalau situasinya memburuk seperti 2008, bisa jadi butuh waktu bertahun-tahun.
Seberapa cepat IHSG pulih kali ini? Sejarah menunjukkan bahwa pasar bisa bangkit dalam hitungan bulan seperti saat COVID-19, atau justru terseok selama bertahun-tahun seperti krisis 2008. Dengan tekanan defisit APBN, pelemahan rupiah, dan aksi jual asing, investor hanya punya dua pilihan: bertahan atau menyerah.
Namun, seperti yang selalu terjadi, ketika kepanikan mereda dan sentimen membaik, market akan mencari jalannya sendiri. Yang panik akan tertinggal, yang sabar mungkin akan tersenyum di akhir cerita. Pada akhirnya, hanya waktu yang bisa menjawab.
Jangan lewatkan kesempatan ini—klik link berikut sekarang dan raih keuntungan lebih maksimal! https://bit.ly/PriorityMemberships
