Harga Wajar Saham INCO Update Kinerja Semester I 2024
Vale Indonesia Tbk. menunjukan kinerja yang menurun di semester I 2024 dengan mencatatkan laba bersih sebesar 611 M
Laba tersebut mengalami penurunan -80.4% dibandingkan dengan capaian semester I sebelumnya.
Grafik harga saham INCO

INCO juga membukukan pendapatan sebesar 7,8 T Pendapatan ini menurun sebesar -20.6% secara Year on Year di Semester I 2024
Profil Perusahaan INCO
PT Vale Indonesia menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Rata-rata volume produksi nikel per tahun mencapai 75.000 metrik ton.
Dalam memproduksi nikel di Blok Sorowako, kami menggunakan teknologi pyrometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit).
Nikel yang kami hasilkan diekspor seluruhnya kepada Sumitomo Metal Mining Co, Ltd (Jepang) dalam kontrak khusus jangka panjang yang dijalin kedua perusahaan tersebut.
Beroperasi dalam naungan Kontrak Karya yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025 dengan luas konsesi seluas 118.017 hektar meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).
Hingga semester I 2024 ,
Saham INCO 3 pemegang mayoritasnya adalah PT Mineral Industri Indonesia sebesar 34,19% , sedangkan 34,07% Vale Canda Limited dan 19, 4% Masyarakat.
Berdasarkan kategori asal SID investornya per April 2024 ,
Saham INCO kepemilikan investor didominasi oleh Asing sebesar 67,4% dan investor Local/domestik memiliki 32,6%
Berdasarkan jenis pemegang saham
Sebagian besar investor yang memegang saham INCO adalah kategori perusahaan asing diikuti oleh kategori lainnya asing.
Detail terkait harga wajar saham INCO bisa dilihat di Grup Priority Pintar Saham
Klik link berikut untuk daftar menjadi bagian dari komunitas Pintar Saham agar hidup kamu menjadi lebih mudah dalam berinvestaasi saham https://pintarsaham.id/register/