Dari Mana Sumber Markup Asset Perusahaan?
Di postingan sebelumnya, saya membahas konsep sederhana PBV. Jadi konsep PBV gagal total jika asset perusahaan ternyata bodong dan hasil markup. Kali ini saya akan membahas secara singkat sumber Markup Asset terbesar perusahaan publik.
Apakah itu?
Jawabannya adalah markup transaksi afiliasi dan berelasi.
Transaksi afiliasi adalah transaksi antara beberapa pihak yang memiliki:
Sedangkan transaksi berelasi adalah Suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak berelasi, terlepas apakah ada harga yang dibebankan. di entitas pelapor atau di induk.
AISA zaman old adalah salah satu contoh perusahaan yang banyak melakukan transaksi afiliasi.
Dalam laporan Hasil Investigasi Berbasis Fakta PT Ernst & Young Indonesia (EY) kepada manajemen baru AISA tertanggal 12 Maret 2019, dugaan penggelembungan ditengarai terjadi pada akun piutang usaha, persediaan, dan aset tetap Grup AISA. Dan nilainya mencapai 4 Triliun rupiah.
Di 2015 total Asset AISA menurut Laporan Keuangannya adalah 9 Triliun rupiah. Jadi jika 4 Triliun di markup, maka itu artinya real asset sisa 5 Triliun, jika dikurangi liabilitas maka harusnya book value AISA minus di 2015. Tapi berhubung di 2015 belum ketahuan kalau asset AISA isinya bodong semua, maka semua orang tetap percaya dan semua orang tetap beli sahamnya.
Dari laporan analisis forensik EY, ditemukan aliran dana Rp 1,78 triliun melalui berbagai skema dari Grup AISA kepada pihak-pihak yang diduga terafiliasi dengan manajemen lama.
Beberapa di antaranya melalui pencairan pinjaman Grup AISA dari beberapa bank, pencairan deposito berjangka, transfer dana di rekening bank, dan pembiayaan beban pihak terafiliasi oleh Grup AISA.
Dan yang paling canggih adalah manajemen lama AISA melakukan pelangaran dengan mencatatkan enam perusahaan afiliasi menjadi pihak ketiga.
Bos AISA yang lama memerintahkan anak buahnya agar melakukan markup angka piutang enam perusahaan.
Di 2016, PSP lama AISA menjual saham GOLL ke JOM yang sebenernya juga dikendalikan oleh PSP lama. Jadi pindah dari kantong kanan ke kantong kiri. Dan itu pun sudah di markup.
Dan aksi goreng LK tersebut sudah dilakukan sejak 2012. Dampak dari aksi mempercantik laporan keuangan membuat fundamental keuangan AISA kala itu menjadi tampak baik. Hal ini mendorong para investor di pasar modal membeli saham AISA.
1. Jangan hanya melihat rasio PBV saja. Karena rasio PBV hanya akan berguna jika aset perusahaan memang berkualitas tinggi.
2. Selalu cek transaksi afiliasi dan berelasi perusahaan. Pastikan tidak ada yang mencurigakan dan Markup.
3. Selalu cek berapa piutang macet perusahaan. Dari pihak berelasi berapa dan dari pihak ketiga berapa. Sebaiknya piutang macet jangan lebih dari 20% dari total Asset perusahaan. Dan tidak ada Markup piutang.
4. Kalau ada transaksi pihak ketiga yang nilainya >10% total Asset atau total pendapatan maka pastikan transaksi pihak ketiga tersebut bukan pihak ketiga jadi – jadian.
Semoga bermanfaat.
Kalau pusing dengan semua analisis Laporan Keuangan, langsung saja beli reksadana ETF atau reksadana pasar uang atau obligasi. Itu lebih aman. Atau sekalian langganan Bloomberg Terminal yang fee nya 20.000 dollars per tahun. Atau simply langganan ebook Analisa Tim Pintarsaham.id di sini
Kalau suka dengan yang beresiko tinggi, sekalian saja langsung masuk kripto, YPC YOLO YOLO. Tapi always remember, Jangan all in di kripto. Sebagai permulaan maksimal 5% dari total portofolio saja. Jangan lebih dari itu. Kecuali memang sudah jago dan paham dan siap ambil risiko duit hilang 100% maka go ahead. Mau daftar kripto bisa pakai link ini.
2. Cara Daftar di Akun Kripto Agar Bisa Beli Bitcoin dan Dogecoin
3. Cara trading di market luar negeri.
4. Cara Beli Saham TSLA di Binance
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Jika ingin diskusi saham via Telegram bisa dengan menjadi Nasabah Sucor Referal TIRA2 dengan PM saya @skydrugz27 di Telegram.