The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Cara Memilih Saham menggunakan Metode CAN SLIM

Cara Memilih Saham

Memilih saham yang tepat memang agak ribet terutama buat newbie atau pendatang baru di saham. Salah satu cara mudah sebenernya meniru strategi saham investor-investor saham yang sudah terkenal. Banyak buku yang bisa dibaca salah satunya buku yang ditulis oleh William O’Neil yang berjudul “How to Make Money in Stocks”.

Strateginya disebut dengan CAN SLIM yang merupakan singkatan hal-hal apa saja yang wajib diperhatikan ketika memilih saham. Hal yang membuat CAN SLIM berbeda adalah perhatiannya terhadap hal yang terlihat seperti pendapatan, dan apa yang belum tentu terlihat seperti kekuatan dan ide dari suatu perusahaan.

Hal yang terbaik dari strategi ini adalah terdapat bukti bahwa strategi ini berhasil sesuai dengan bukti, namun penerapannya di pasar modal Amerika Serikat. Apakah strategi ini cocok juga diterapkan di pasar modal Indonesia?.

Inilah dia 7 parameter dari strategi CAN SLIM :

Cara Memilih Saham
Cara Memilih Saham
  • C = Current Earnings (Laba Saat Ini)

O’Neil menekankan pentingnya memilih saham dimana EPSnya tumbuh di tahun ini. Misalnya, EPS (Laba Per Lembar Saham) pada kuartal II tahun ini akan tumbuh relatif dibandingkan EPS pada kuartal II tahun lalu.

| Seberapa besar pertumbuhan laba yang ideal menurut strategi saham CAN SLIM?

[bctt tweet=”Persentase pertumbuhan EPS suatu perusahaan seharusnya menunjukkan tidak kurang dari 18 – 20%.” via=”no”] Namun perusahaan dengan pertumbuhan yang spektakuler dapat tumbuh hingga 50% atau bahkan lebih.

Earning atau Laba harus diperiksa dengan teliti

Hal yang harus diperhatikan adalah laba yang dihasilkan memang laba yang berkualitas. Artinya laba diperoleh bukan karena jualan aset atau karena selisih kurs valuta asing misalnya. Cari laba yang memang berasal dari kegiatan operasional perusahaan.

Strategi saham O’Neil juga menyarankan untuk kita membandingkan dengan industri sejenis. Misal jika target saham yang ingin kita beli merupakan saham pertambangan batu bara, maka perhatikan juga sektor tersebut memang lagi booming atau hanya ada kejadian yang sifatnya sementara.

  • A = Annual Earnings (Laba Tahunan)

Strategi saham CAN SLIM juga memperhatikan pentingnya pertumbuhan laba tahunan. Perusahaan yang tergolong bagus harus menunjukkan pertumbuhan tahunan yang baik di tiap tahun selama 5 tahun terakhir.

|Seberapa Banyak Pertumbuhan Laba Tahunan?

[bctt tweet=”Perlu dipahami juga bahwa menjadi seorang investor harus memiliki mindset bahwa membeli saham merupakan membeli bagian dari suatu bisnis (menjadi pemilik dari perusahaan tersebut)” via=”no”]

Bagian pertama dari 2 metode CAN SLIM merupakan analisa saham secara kuantitatif. Memilih saham suatu perusahaan berdasarkan laba yang dihasilkan perusahaan tersebut. Ada 5 parameter lain sebelum memutuskan untuk memilih saham suatu perusahaan, yaitu :

  • N = New (Keterbaruan)

[bctt tweet=”Parameter ketiga O’Neil dalam memilih perusahaan yang baik adalah memiliki terobosan yang baru” via=”no”]. Apakah itu tim manajemen yang baru, produk baru, pasar yang baru, atau harga saham tertinggi sepanjang sejarah, O’Neil menemukan bahwa 95% perusahaan yang ia teliti memiliki sesuatu yang baru.

Salah satu contoh bagaimana keterbaruan sejalan dengan kesuksesan dapat dilihat pada Mcdonalds pada masa lalu. Memperkenalkan sistem waralaba yang baru pada industri makanan cepat saji menyebabkan perusahaan ini mampu tumbuh sebesar 1100% dalam waktu 4 tahun dari 1967 hingga 1971.

  • S = Supply and Demand (Permintaan dan Penawaran)

S pada CAN SLIM singkatan dari penawaran dan permintaan, yang menunjukkan hukum pasar dalam tiap kegiatan barang dan jasa.

Contohnya adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar memerlukan permintaan yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil untuk menghasilkan gain atau kenaikan harga yang sama.

Karena permintaan dan penawaran, transaksi besar yang dilakukan oleh investor institusi dapat mempengaruhi harga saham, apalagi apabila kapitalisasi pasar lebih kecil. Investor ritel karena memiliki jumlah modal yang lebih kecil dapat keluar masuk pasar dengan mudah tanpa mempengaruhi harga saham dengan signifikan.

Di penelitian yang dilakukan oleh O’Neil ditemukan bahwa 95% perusahaan yang menghasilkan keuntungan besar pada kenaikan harga saham memiliki kurang dari 25 juta lembar saham yang ditransaksikan saat terjadi kenaikan harga saham.

Cara Memilih Saham
Cara Memilih Saham
  • L = Leader or Laggard (Pemimpin atau Pengikut)

Di strategi saham CAN SLIM, O’Neil membedakan antara pemimpin pasar dan pengikut pasar . Pada setiap industri, selalu ada perusahaan pemimpin (menguasai pangsa pasar yang besar) dan perusahaan pengikut. Idenya adalah memisahkan antara penantang dan juara bertahan.

  • Sympathy and Laggards

Jangan membiarkan emosi terlibat dalam proses pemilihan suatu saham. Perusahaan mungkin saja memiliki produk yang sama dan model bisnis lain di satu industri yang sama, namun jangan berinvestasi pada perusahaan hanya karena terlihat murah atau mengundang simpati anda. Saham murah karena suatu alasan, biasanya karena pengikut pasar. Perhatikan pemimpin pasar.

Cara Memilih Saham
Cara Memilih Saham
  • I = Institutional Sponsorship (Dimiliki oleh Investor Institusi)

CAN SLIM sangat memperhatikan pentingnya suatu perusahaan memiliki dukungan institusi atau sahamnya dipegang oleh institusi besar. Logika sederhananya jika institusi saja mau memegang mengapa ritel gak?. [bctt tweet=”CAN SLIM menyarankan saham yang layak diinvestasikan memiliki paling tidak tiga investor institusi hingga 10 institusi.” via=”no”]

Meskipun demikian, perusahaan dengan sebagian besar porsi sahamnya dimiliki oleh investor institusi juga tidak baik karena ketika terdapat berita buruk dapat menyebabkan penjualan besar-besaran. Cara melihat siapa yang memegang saham tersebut bisa kita cek di website KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia)

O’Neil juga mengeksplorasi semua faktor yang seharusnya dikaji terlebih dahulu sebelum menentukan apakah saham yang dipegang oleh investor institusi tergolong berkualitas.

Cara memilih saham
Cara memilih saham
  • M = Market Direction

Kriteria terakhir dalam CAN SLIM adalah arah pasar, saat memilih saham, sangatlah penting untuk mengenal apakah arah pasar dalam keadaan bearish atau bullish. Meskipun O’Neil bukan merupakan seorang pengamat pasar tiap saat, ia berargumentasi bahwa seorang investor harus memahami arah pasar, karena melawan trend pasar akan menghasilkan kerugian yang signifikan.

Mengetahui arah trend pasar dengan menggunakan analisa teknikal saham penting menurut strategi ini. Jadi dipadukan antara analisa fundamental dan analisa teknikal.

Kesimpulan Pemilihan Saham

Rekap dari tujuh kriteria dari CAN SLIM :

  • C = Current quarterly earnings per share – Laba per lembar sahamnya bertumbuh paling tidak antara 18-20%.
  • A = Annual earnings per share –Pertumbuhan laba selama waktu lima tahun terakhir
  • N = New things – Membeli perusahaan yang memiliki keterbaruan termasuk juga dalam hal harga sahamnya menyentuh titik harga tertinggi yang terbaru.
  • S = Shares outstanding –
  • L = Leaders – Beli perusahaan pemimpin pasar bukan pengikut
  • I = Institutional sponsorship – Beli saham perusahaan dengan dukungan investor institusi yang lebih baik dibandingkan rata-rata.
  • M = General market – Ikuti arah pasar.

CAN SLIM memberikan strategi saham yang lebih kuat dengan mementingkan objektivitas. [bctt tweet=”Keunggulan strategi saham ini adalah seluruh strategi investasi yang ada. Mulai dari strategi nilai (value investing), pertumbuhan (growth), analisa fundamental dan sedikit analisis teknikal.” via=”no”]

Untuk mengetahui lebih lengkap perihal strategi ini dapat membaca buku O’Neil yang berjudul “How to Make Money in Stocks” . Jika anda menyukai artikel ini silakan berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham, atau Instagram kami di @pintarsaham.id, serta Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia. Dapatkan notifikasi terbaru jika ada artikel terupdate 😀 . Selamat Berinvestasi Saham

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *