Bukit Uluwatu (BUVA) berencana menerbitkan maksimal 3,6 miliar saham baru melalui skema rights issue. Jumlah ini setara dengan 17,48% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor. Saham baru tersebut akan diterbitkan dengan nilai nominal Rp50 per lembar.
Dana hasil rights issue, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek perusahaan ke depan. Rencana ini mencakup pertumbuhan inorganik, seperti akuisisi perusahaan lain, serta pelunasan kewajiban perseroan. Jika dana yang diperoleh digunakan untuk transaksi material atau transaksi yang melibatkan afiliasi dan benturan kepentingan, BUVA akan mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal Indonesia.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung kinerja perusahaan. Namun, jika pemegang saham tidak menggunakan haknya dalam rights issue ini, kepemilikannya bisa terdilusi hingga 17,48% dari total saham yang dimiliki saat ini.
Rights issue ini direncanakan akan dilaksanakan dalam 12 bulan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham. Untuk itu, BUVA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 Maret 2025, dengan pemegang saham yang tercatat hingga 27 Februari 2025 berhak mengikuti rapat tersebut.
Ingin selangkah lebih maju dalam investasi? 🚀 Jadi Priority Member di PintarSaham dan dapatkan akses eksklusif ke analisis premium, rekomendasi terbaik, serta strategi investasi yang tidak dibagikan ke publik!
Jangan lewatkan kesempatan ini—klik link berikut sekarang dan raih keuntungan lebih maksimal! 👉https://bit.ly/PriorityMemberships
