Bank Paling Tua dan Paling Muda di IHSG
Definisi tua dan muda di sini bukan dari tahun berdirinya tapi dari tanggal IPO nya. Untuk rekap data Excel tanggal IPO dan laba 936 saham yang ada di IHSG, sudah saya share di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138
Berdasarkan tanggal IPO ternyata bank paling tua di IHSG adalah $PNBN. Bank milik Mumin Ali Gunawan, yang juga besan dari Mochtar Riyadi Lippo ini sudah IPO sejak tahun 1982 (gambar 1).
Setelah itu di 1989, BNII IPO. Waktu IPO, BNII masih di bawah Sinarmas. Tapi akibat krisis 1998, $BNII lepas dari Sinarmas dan di Take over oleh Maybank. Upgrade skill by Malaysia.
Di tahun 1989, $BNGA juga IPO setelah BNII. Waktu IPO, BNGA masih dikuasai oleh keluarga Soedarpo dan keluarga Tahija yang sekarang adalah owner perusahaan sawit ANJT. Selama bertahun-tahun, kepemilikan Bank Niaga dikuasai oleh Soedarpo dan pengusaha lain asal Maluku, Julius Tahija (sejak 1972). Di bawah kendali keduanya, bank ini berkembang dengan baik sebagai salah satu bank swasta nasional terbesar. Namun, secara mengejutkan, Tahija di bulan Juli 1997 menjual seluruh kepemilikannya kepada Hashim Djojohadikusumo dengan harga premium, Rp 8.000 per lembar untuk 40% saham. Soedarpo sebenarnya tidak setuju dengan penjualan itu, namun terpaksa merelakannya karena bukan pemegang saham mayoritas. Ia bersama Tahija, Idham, dan Robby Djohan kemudian angkat kaki dari bank yang dirintisnya tersebut.
Sedangkan untuk bank paling muda di IHSG adalah $MASB dan $BANK. Keduanya IPO di tahun yang sama di tahun 2021 (gambar 1). MASB adalah bank milik keluarga Wings sedangkan BANK ini nampaknya ada afiliasi dengan Menteri Luar Negeri dan Alfamart. Dyota Marsudi, anak dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menjadi Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk. Pemilik nama lengkap Dyota Mahottama Marsudi itu efektif memimpin bank digital syariah perdana itu usai mengantongi hasil penilaian kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).