AKSI KORPORASI merupakan suatu kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan terbuka yang dapat berdampak terhadap kepemilikan saham bagi investor atau harga saham perusahan tersebut .
Jenis-jenis Aksi Korporasi adalah sebagai berikut :
Buy Back saham
Merupakan pembelian kembali saham yang dilepas oleh perusahaan atau emiten di pasar modal Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menahan penurunan harga saham, biasanya momen buy back saham dilakukan pada saat market atau pasar dalam kondisi bearish atau crash.
Salah satu contoh perusahaan yang melakukan buy back di tahun 2018 yaitu PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) pada 2 Maret 2018 melakukan buy back atas 727.540.000 saham dengan anggaran Rp 1,4 triliun. Aksi buyback MIKA ini akan berlangsung hingga 27 Agustus 2019.
Contoh lainnya adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang juga melakukan buy back sebanyak-banyaknya 7 % dari modal disetor dan ditempatkan atau sebesar 204,25 juta saham dengan harga maksimum Rp 13.330 per lembar saham. Pelaksanaan buy back ini dilakukan paling lama 18 bulan sejak RUPSLB.
Aksi korporasi buyback saham dianggap sebagai sinyal positif bahwa perusahaan tersebut baik-baik saja. [bctt tweet=”Perlu diperhatikan juga jangan hanya karena sedang buyback terus kita beli saham perusahaan tersebut karena biasanya periode perusahaan melakukan buyback bisa tahunan” via=”no”]
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
Rapat Umum Pemegang Saham merupakan rapat yang minimal diadakan setahun sekali dan mengundang seluruh pemegang saham suatu perusahaan. Tujuannya untuk mengambil keputusan yang bersifat tahunan seperti keputusan pembagian laba sebagai dividen. Tujuan RUPS lainnya bisa juga untuk pemilihan direksi atau komisaris yang baru.
Apabila kita memegang saham suatu perusahaan terbuka maka kita berhak untuk ikut serta dalam RUPS perusahaan tersebut

Dividen
Merupakan hasil dari kesepakatan pemegang saham suatu perusahaan untuk membagikan laba bersih kepada pemegang saham. Dividen pada umumnya dibagi dalam bentuk uang tunai atau berupa saham baru. [bctt tweet=”Besarnya dividen juga bisa kita jadikan sebagai salah satu cara menilai apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak.” via=”no”]
Baca juga artikel : 4 rasio saham yang digunakan untuk mengetahui nilai suatu saham
Keputusan pembagian dividen diambil pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ada beebrapa perusahaan yang memang tidak pernah membagikan dividen kepada pemegang sahamnya dengan alasan laba yang ada digunakan untuk ekspansi.
Baca juga artikel : Mengapa perusahaam membayar dividen
Delisting
Merupakan penghapusan pencatatan saham suatu perusahaan terbuka dari bursa efek. Salah satu contoh emiten yang mengalami Delisting adalah PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) tanggal Pencatatan 14-Mei-2014, tanggal Delisting Date 18-Mei-2018.
Relisting
Merupakan pencatatan kembali suatu emiten saham perusahaan terbuka yang mana sebelumnya sudah sempat delisting
Stock Split dan Reverse Stock Split
Penjelasan lebih lengkap bisa dibaca di Pengaruh Stock Split dan Reverse Stock Split terhadap Harga Saham
Akuisisi
Merupakan aksi korporasi suatu emiten atau perusahaan yang melakukan pengambilalihan atas kepemilikan saham suatu perusahaan. Pengambilalihan tersebut bisa jadi sebagian atau seluruhnya.
Contohnya adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) diakuisisi oleh Bank of Tokyo Mitshubishi UFJ Ltd (MUFG). Bank of Tokyo berencana mengakuisisi saham BDMN hingga totalnya sebanyak 73,8%.

Merger
Merger adalah aksi korporasi yang menggabungkan antara dua buah emiten/perusahaan menjadi satu perusahaan baru.
Tujuannya biasanya untuk meningkatkan nilai dari perusahaan agar menjadi lebih besar
Rights Issue
Penjelasan lengkap tentang Rights Issue bisa dibaca di Rights Issue dan Dampaknya terhadap Harga Saham

Kesimpulan
Aksi korporasi merupakan hal yang biasa dilakukan oleh perusahaan terbuka. Adanya aksi korporasi bisa menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memang sehat seperti pembagian dividen yang rutin, RUPS yang teratur jadwalnya tiap tahun. Ada juga aksi korporasi yang kurang baik efeknya bagi pemegang saham seperti rights issue serta reverse stock split.
Hal yang penting adalah setiap keputusan pembelian saham harus dilakukan riset terlebih dahulu jadi jangan asal beli karena ikut-ikutan. Second opinion memang penting apabila kita masih belum paham secara mendalam tentang emiten tersebut.