The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Apa itu Risk Tolerance dan Jenis-Jenisnya

Apa itu Risk Tolerance dan Jenis-Jenisnya

Bagi kamu para pemula yang baru saja belajar mengenai investasi dan juga financial planning tentunya seringkali dihadapi dengan istilah-istilah asing yang membingungkan.

Agar tidak salah dalam mengartikan, penting bagi kamu untuk memahami istilah tersebut. Nah apa itu Risk Tolerance??

Apa itu Risk Tolerance

Risk tolerance adalah sebuah tingkatan risiko yang dapat ditoleransi oleh seorang investor terkait dengan volatilitas dari nilai suatu investasi.

Risk tolerance ini sangat penting sekali dalam dunia investasi dan juga financial planning, karena dengan memahami tingkat risiko yang akan dihadapi dapat membantu para investor untuk menentukan bagaimana cara mereka berinvestasi dan juga merencanakan seluruh portofolionya.

Dilansir dari investopedia, risk tolerance ini diklasifikasikan kedalam tiga tingkatan yang diantaranya adalah agresif, moderat dan konservatif.

Berdasarkan seberapa banyak risiko yang dapat ditoleransi, investor diklasifikasikan sebagai agresif, moderat, dan konservatif.

Risk Tolerance Agresif

Risk tolerence agresif merupakan toleransi risiko tingkat tinggi dimana investor ini siap untuk menanggung risiko kehilangan uang untuk mendapatkan hasil yang potensial lebih baik.

Investor agresif biasanya sangat memahami volatilitas pasar dan mengikuti strategi agar return di atas rata-rata.

Investor dengan risk tolerance agresif sebagian besar portofolionya biasanya terdiri dari saham dan sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali alokasi ke obligasi atau uang tunai.

Baca Juga: Pengertian Free Cash Flow (FCF) dan Cara Menghitungnya

Risk Tolerance Moderat

Investor dengan risk tolerance moderat memiliki keinginan untuk mengembangkan uang mereka tanpa harus kehilangan uang terlalu banyak.

Mereka biasanya menyeimbangi antara peluang dan resiko, sehingga biasanya portofolio mereka menggunakan struktur 50:50 atau 60:40 yang terdiri dari campuran saham dan juga obligasi.

Risk Tolerance Konservatif

Investor dengan risk tolerance konservatif sangat menghindari risiko yang akan mereka hadapi.

Investor dengan risk tolerance konservatif ini biasanya adalah orang yang dekat dengan usia pensiun atau sudah pensiun. Mereka tidak ingin memiliki risiko untuk kehilangan sumber investasi utama mereka.

Seorang investor konservatif hanya tertarik dengan instrumen investasi yang dijamin dan sangat likuid.

Setelah memahami tingkatannya, kira-kira kamu termasuk kedalam tingkatan yang mana nih?

Sumber: investopedia

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *