kapan saat yang tepat membeli saham
Membeli ataupun menjual saham merupakan pekerjaan yang “susah susah gampang” . Mengapa? Karena tidak ada satupun yang mengetahui secara persis apa yang terjadi esok hari, lusa ataupun masa depan 5 tahun lagi.
Hal yang bisa dilakukan hanyalah memperkirakan dengan data kuantitatif yang ada. Kita juga dapat melakukan perkiraan dengan cara mengetahui prospek perusahaan dari produk atau jasa yang dimiliki, pangsa pasar yang dikuasai, kemampuan mengikuti perkembangan jaman dan sebagainya.
Untuk diketahui artikel kapan saat yang tepat membeli saham ini menggunakan sudut pandang seorang investor saham (jangka panjang) jadi tidak ada pembahasan tentang teknikal (garis support dan resisten) .
Berikut 4 hal yang wajib kita perlu ketahui untuk memutuskan kapan saat yang tepat membeli saham.
- Saat harga saham tersebut menyentuh harga beli wajar yang Anda inginkan

“Berinvestasi di saham khususnya dalam jangka Panjang sebagai seorang investor kita harus memiliki perhitungan.”
Perhitungan disini maksudnya adalah berapa sih sebenernya harga wajar saham tersebut dilihat dari laporan keuangannya.
Salah satu cara mengetahui harga wajarnya adalah dengan mengecek harga saham konsensus para analis yang bisa kita googling. Tentunya hal ini relatif karena itu berdasarkan para analis.
Beberapa cara melakukan penghitungan valuasi wajar harga suatu saham adalah salah satunya melalui rasio-rasio keuangan yang ada. 4 Rasio Wajar untuk menilai harga saham dapat dibaca di artikel : 4 rasio untuk menilai valuasi suatu saham
-
Beli saat harga saham perusahaan tersebut tergolong undervalued
Dalam valuasi atau menilai harga suatu saham ada 2 istilah yang terkenal yaitu undervalued dan overvalued . Undervalued disini maksudnya adalah harga pasar saham tersebut berada dibawah nilai intrinsiknya (nilai sebenarnya).
Bisa ada beragam alasan, kok bisa harga suatu saham undervalued .
Mulai dari pasar atau masyarakat secara umum belum mengetahui “keunggulan” perusahaan tersebut, entah karena belum terkenal atau orang-orang belum tahu tentang kondisi keuangan perusahaan tersebut yang ternyata mengagumkan.
Kondisi fundamental perusahaan wajib kita ketahui dengan baik sebelum memutuskan untuk membeli suatu saham .
-
Beli saat diskon atau sale besar-besaran

“Hal ini hampir mirip dengan beli pada saat undervalued . Perbedaannya adalah diskon atau sale besar-besaran jarang terjadi.”
Biasanya hanya terjadi ketika ada krisis 10 tahunan seperti apa yang terjadi di tahun 2008 dimana bursa saham merosot hingga puluhan persen dalam waktu singkat. Tapi coba perhatikan apa yang terjadi di tahun 2009?.
Pintar-pintar untuk memperhatikan trend yang mulai berbalik arah , jadi jangan beli juga pas krisis baru saja mulai. Belilah ketika memang mulai ada pembalikan arah.
Pilihlah juga saham perusahaan yang memiliki fundamental bagus dan prospek masa depannya yang baik.
Bukan berarti kita harus panik ketika terjadi krisis tapi lebih menjaga manajemen uang yang kita miliki agar asset yang ada tidak semuanya turun. Oleh karena itu, diversifikasi asset itu wajib dilakukan. Cari tahu tentang diversifikasi di artikel ini : Pentingnya melakukan diversifikasi saham

-
Beli ketika Anda sudah melakukan Analisa dan perencanaan, bukan sebaliknya.
Kebanyakan investor saham ketika memulai berinvestasi saham seringkali beli dulu baru melakukan Analisa atau perencanaan. Terlebih yang suka ikut-ikutan beli karena temennya beli saham yang sama. Jadi sebaiknya lakukan “pekerjaan rumah” anda yang pertama yaitu lakukan Analisa.
Analisa yang dilakukan adalah Analisa fundamental saham dan Analisa teknikal. Apapun aliran Anda, akan lebih baik mengkombinasikan kedua jenis Analisa ini. Pengetahuan yang lebih baik adalah pengetahuan yang saling melengkapi bukan?
Kesimpulan
Saat yang tepat untuk membeli suatu saham adalah ketika Anda sudah melakukan Analisa dan riset, serta tahu apa yang anda lakukan. Risiko tidak bisa dihilangkan tetapi bisa diminimalisir dengan salah satunya adalah paham investasi yang anda kerjakan.
Kondisi fundamental perusahaan baik dari sisi kuantitatifnya (angka-angka pada laporan keuangan) dan kualitatif (manajemen, Good Corporate Governance) wajib diperhatikan.
Good luck and happy investing 😀
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi
[…] Seperti misalnya Rusia yang tidak mampu membayar hutang luar negerinya di tahun 1998. Negara berkembang lainnya juga memiliki pengalaman yang sama seperti apa yang terjadi di Brazil dan Negara-negara Afrika. Baca juga artikel : 4 Tips Kapan saat Yang Tepat Untuk Membeli Saham […]