Berinvestasi dan memperoleh hasil investasi yang lebih besar dibandingkan sekedar ditabung atau didepositokan saja tentunya menarik minat banyak orang, termasuk saya sendiri :D. Berinvestasi tentu tidak melulu hasilnya baik atau positif saja, bisa jadi apa yang kita sudah investasikan akan hilang atau malah minus apabila kita belum paham dengan baik seperti apa investasi tersebut. Berikut adalah 10 kesalahan yang biasanya dilakukan oleh para investor pemula yang diambil dari investopedia.com dan diedit agar lebih mudah dibaca :
- Berinvestasi tidak sama dengan berjudi
Jangan mencampuradukkan antara investasi dengan spekulasi atau judi. Jika misalnya anda memilih saham menggunakan feeling analysis alias pake perasaan sudah jelas itu bukan investasi namanya 😀 .
- Riset merupakan kunci penting
Melakukan penelitian sangat membantu anda dalam memahami instrument atau produk investasi yang anda inginkan. Contohnya apabila anda ingin berinvestasi di saham maka pelajari terlebih dahulu apa itu saham, perusahaan yang sahamnya ingin anda beli dan tentu saja prospek bisnisnya ke depan seperti apa. Memang benar diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan riset tapi tenang saja saat ini sudah ada PintarSaham.id yang akan memberikan riset-riset terkini tentang saham secara fundamental jadi nantikan saja kejutan kami di artikel-artikel berikutnya 😀
- Tidak memiliki orientasi jangka waktu
Kebanyakan investor pemula belum membuat perencanaan dalam hal seberapa lamakah investasi itu ingin dinikmati hasilnya. Misalnya apabila anda ingin berinvestasi dengan tujuan untuk membeli rumah maka time framenya akan menjadi medium term atau jangka menengah (sekitar diatas 5 tahun), berinvestasi yang tepat tentu saja bukan menabung di rekening bank karena imbal hasil atau returnnya tidak sebanding dengan yang diinginkan. Bunga tabungan di bank hanya sekitar 1% per tahunnya sehingga dibawah inflasi, tabungan di bank itu penting namun hanya sebagai transaksional saja bukan sebagai sumber investasi. Bingung dengan istilah transaksional ??? jangan khawatir tim PintarSaham.id akan membantu anda lebih paham tentang edukasi saham. Caranya cukup kirim email pertanyaan kamu ke info@pintarsaham.id
- Tidak memperhatikan antara risk dan return
Sesuai dengan konsep high risk high gain maka sudah sewajarnya apabila tingkat return yang diinginkan tinggi maka tingkat risikonya juga tinggi. Jika suatu investasi menawarkan tingkat pengembalian yang menarik, maka perhatikan profil risiko dan perhatikan seberapa banyak anda rela kehilangan uang anda apabila ternyata investasi tersebut tidak berjalan dengan baik (untuk di Indonesia ingat untuk memastikan bahwa investasi tersebut legal dan terdaftar serta diakui oleh OJK).
- Tidak memperhatikan tingkat risiko yang dapat anda tanggung
Seperti halnya dengan kepribadian dimana terdapat berbagai macam jenis kepribadian, begitu juga dengan jenis risiko yang dapat ditanggung oleh seseorang. Ada tipe orang yang tergolong risk aversion¸risk taker (istilah apa lagi ini ya:D) dan sebagainya. Contohnya apabila anda bukan tipikal orang yang nyaman melihat volatilitas naik turun harga saham yang cepat mungkin anda lebih baik memilih saham blue chip pada perusahaan yang tergolong sudah mapan dimana volatilitas atau pergerakan harga sahamnya tergolong stabil. Baca juga artikel : Apa itu saham
- Tidak melakukan diversifikasi
“do not put all your eggs in one basket” merupakan kalimat yang sering kita dengar apabila membahasa diversifikasi investasi. Tujuan melakukan diversifikasi adalah menghindari overexposure pada satu investasi. Memiliki portofolio yang terdiri dari berbagai jenis investasi akan melindungi anda apabila salah satunya mengalami kerugian. Hal ini juga membantu apabila terjadi volatilitas dan perubahan harga yang ekstrim pada salah satu investasi. Misalnya portofolio investasi anda dapat terdiri dari deposito, saham, obligasi dan properti. Apabila terjadi misalnya kelesuan pada sektor property sehingga anda tidak memperoleh hasil dari sewa property seperti biasanya maka dapat ditutupi dari hasil investasi lainnya.
- Jangan Terkecoh dengan Harga
Hanya karena anda dapat membeli suatu investasi di harga yang rendah bukan berarti itu akan menghasilkan investasi yang bagus. Berinvestasi merupakan seni dalam menemukan nilai atau value. Saham dengan harga yang tergolong tinggi misalnya diatas Rp 20.000,- per lembarnya bisa saja menawarkan nilai yang lebih baik dalam hal prospek ke depannya dibandingkan dengan saham suatu perusahaan yang berharga Rp 500,- per lembar. Tentunya anda wajib melakukan riset terlebih dahulu dan mengetahui apa itu Price Earning Ratio dan Price Book Value.
- Perhatikan juga Pajak
Dalam setiap investasi jangan lupa juga untuk memperhatikan yang namanya pajak. Sebagai warga negara yang baik adalah kewajiban kita untuk membayar pajak demi pembangunan. Misalnya anda akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 15% untuk obligasi, deposito 20%, reksa dana 0%, dividen yang diperoleh dari saham sebesar 10%.
- Perhatikan juga fee
Apabila anda berinvestasi di saham maka akan dikenakan fee setiap melakukan transaksi.
- Memiliki Asumsi bahwa Tidak Semua Orang Cocok Melakukan Riset
Melakukan riset memang bukanlah pekerjaan yang mudah namun menemukan investasi yang tepat akan lebih tinggi peluangnya apabila kita melakukan riset terlebih dahulu. PintarSaham.id sudah menyiapkan riset-riset yang diperlukan sebagai bahan agar pengambilan keputusan anda lebih baik ketika membeli suatu saham :D.
Kesimpulan
Menjadi seorang pemula dalam berinvestasi saham memang “menakutkan” karena kita tidak tahu apa yang harus dilakukan apalagi tahu saham perusahaan mana yang harus kita beli agar memperoleh hasil yang diinginkan. Dari 10 kesalahan pemula dalam berinvestasi saham ini paling tidak kita bisa belajar apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari 😀
Dulunya saya berfikir investasi di saham itu benar2 sulit untuk dilakukan..
Namun setelah belajar walaupun saham memiliki resiko . Namun hal itu bisa kira pelajari. Dan ternyata investasi saham hal yang mudh dilakukan.
Iya asalkan mau belajar dan baca-baca 😁
Memilih saham untuk investasi relative mudah , PILIH SAHAM BAGUS YANG SALAH HARGA , SIMPAN DALAM WAKTU CUKUP PANJANG
Setuju..nah saham bagus yang salah harganya perlu dicari-cari dengan melakukan analisa
Pak/ Mas Pintar Saham
Mohon info, saya sedih melihat teman saya dgn Grup2 investasinya, yg katanya sedang booming. SWIG CRU.. alias skyway capital, legalkah? bukan hoak atau penipuan kah? Krna anggotanya sudah ratusan, dan rata puluhan hingga ratusan dolar mereka invest. Saya terus terang curiga dan tidak percaya, saya sudah mengingatkan teman saya. Tapi dia tetap yakin itu benar, bahkan mengajak saya. Mohon bantuin ditelusuri investasi SWIG CRU. Kalau penipuan, sungguh miris, korbannya ratusan. Dari 1 grup wasap saja. Terima kasih
Halo Pak Yudistira..cara mudah untuk mengetahui suatu investasi tersebut legal atau tidak adalah dengan melihat apakah investasi tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Apabila skyway capital yang bapak sebutkan ini tidak ada dalam daftar pengawasan OJK maka bisa dipastikan investasi ini tergolong tidak legal. Pastikan juga bapak apa yang ditawarkan oleh investasi tersebut, apakah menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal?? dan seperti apa proses bisnisnya sehingga bisa menghasilkan keuntungan?. Bapak bisa mengakses website ojk di ojk.go.id