The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Skydrugz Radar 19 Oktober 2021: Garuda Pailit?

Skydrugz Radar 19 Oktober 2021: Garuda Pailit?

Di beberapa forum grup saya melihat banyak yang membahas tentang Garuda Indonesia akan pailit. Langsung banyak investor yang panik. Mungkin karena banyak yang hold saham Garuda. Padahal kalau kita baca baik-baik, itu pilihan pailit adalah opsi last resort alias langkah terakhir hanya jika pemerintah, garuda dan semua kreditor serta lessor gagal mencapai kesepakatan restrukturisasi. Jadi jangan panik dulu. Tunggu hasil negosiasi restrukturisasi. Tapi mau panik pun sebenarnya tidak ada gunanya karena GIAA sampai sekarang masih kena suspend.

Meskipun saya cinta BUMN, saham yang tidak pernah saya beli dari golongan BUMN adalah KRAS dan GIAA. Karena melihat utang kedua perusahaan ini, saya merasa mustahil untuk melunasinya sampai kapanpun. Tapi setidaknya KRAS sudah mulai ada perubahan. Akhirnya mereka sudah berhasil mencetak laba. Mungkin saya bisa mempertimbangkan membeli KRAS jika mereka tetap konsisten cetak laba dan utang mereka bisa berkurang setidaknya 50% dari total utang yang sekarang. Utang berbunga KRAS mencapai 27,9 Triliun, buatkan jadi 28 Triliun. Asalkan bisa terus menghasilkan arus kas yang sehat dan konsisten mencetak laba maka pada akhirnya semua utang tersebut dapat berkurang. Dengan catatan kalau baja China tidak membanjiri market lagi.

BUMN Karya meskipun utang banyak, tinggal jualan aset di atas harga perolehan maka problem solved. Seperti yang terjadi pada WSKT. Utang berbunga 67 Triliun. Jauh lebih banyak dari utang KRAS tapi kondisi mereka easy to solved karena tinggal jualan tol maka semua utang tersebut bisa lunas. Waskita merupakan salah satu investor infrastruktur konektivitas terbesar di Indonesia dengan kepemilikan 17 ruas jalan tol dengan total panjang mencapai 909 KM. Berdasarkan laporan keuangan Waskita per September 2020 seluruh aset jalan tol Waskita bernilai lebih dari Rp 60 triliun. Jadi asal bisa jual aset tol di atas nilai perolehan, problem solved untuk WSKT. Kemudian WSKT bisa mulai lembaran baru lagi.

Kembali ke Garuda. Banyak yang bertanya apa yang terjadi jika Garuda Pailit? Itu akan menjadi long battle antara semua orang dalam memperebutkan aset. Seandainya aset Garuda banyak dan punya banyak nilai maka itu adalah legal battle yang berguna. Masalahnya adalah nilai aset GIAA 147 Triliun sedangkan nilai semua utangnya adalah 189 Triliun rupiah. Jadi otomatis Ekuitas GIAA minus. Dengan utang berbunga yang mencapai 113 Triliun, maka semua bank besar di Indonesia mulai dari BBRI, BBNI, BMRI, PNBN, BBCA, BNII, hingga BNLI akan terseret pusaran karena semua bank besar ini memberikan utang ke GIAA.

Sebagai contoh nilai utang GIAA ke BBRI adalah 268 juta dollar atau sekitar 3,9 Triliun rupiah. Kalau mau easy, BBRI bisa langsung write off saja utang ini lalu masukan ke pencadangan kerugian. Dalam jangka pendek, memang itu akan melukai profitability tapi dalam jangka panjang, BBRI bisa langsung move on. Toh, laba BBRI setahun kalau lagi zaman non-pandemi adalah 30-34 Triliun. Jadi write off utang GIAA yang 3,9 Triliun rupiah itu anggap saja sebagai act of mercy.

Jadi nanti kalau semua kreditor sepakat dengan skema Restrukturisasi berupa Debt to equity swap, semua utang GIAA ke BBRI diubah jadi saham, lalu BBRI tinggal jual semua saham tersebut ke market. Hasil penjualan saham tersebut bisa diklaim lagi sebagai laba lain – lain dari pemulihan cadangan kerugian.

Jadi menurut saya bank Himbara dan bank swasta lain tidak terlalu memiliki masalah yang berarti jika GIAA pailit. Toh portfolio kredit bank – bank Himbara, PNBN, BBCA, BNLI, BNII jauh lebih besar dari utang yang mereka berikan ke GIAA.

Pinjaman yang disalurkan:

  • BMRI 923 Triliun, proyeksi lab 2021 24 Triliun
    • utang GIAA ke BMRI 2,7 Triliun
  • BBRI 851 Triliun, proyeksi laba 2021 24 Triliun
    • Utang GIAA ke BBRI 3,9 Triliun
  • BBNI 521 Triliun, proyeksi laba 2021 10 Triliun
    • Utang GIAA ke BBNI 3,7 Triliun

Jadi menurut saya kalau Himbara langsung write off utang GIAA, dicadangkan sebagai kerugian yang punya potensi dipulihkan maka itu memang akan mengurangi profitability dalam jangka pendek. Tapi di masa depan, balance sheet Himbara langsung sehat. Toh nilai utang GIAA ke Himbara tidak sampai 10% dari total portofolio pinjaman yang mereka salurkan.

Hope for the best, semoga investor dan kreditor GIAA bisa mendapatkan solusi yang terbaik. Ingat, jangan panik dulu. Selalu pantau perkembangan negosiasi restrukturisasi. Karena itu adalah yang menentukan nasib Garuda ke depan.

Skydrugz Bot Radar

Update Oktober Fest 2021

Jadi begini progress dari 5 project Oktober 2021:

Saham PBV PER Ket. Harga Price In 3M
BCAP 0,91 180 Stop Buy, SSDR out, SWR in, SMR in 108 -2,7%
FPNI 0,86 5,07 Still Bid, SSDR out, SWR out, SMR Out, Investasi Selot In 234 -4 9%
GJTL 0,36 13,22 Still Bid, Out of all Radar 745 -3,9%
TOWR 5,71 17,89 Still Bid, out of all Radar 1185 -12,2%
KBLI 0,53 24,52 Still Bid, SS3 300 -6,8%

Hari ini rencananya hanya BCAP saja yang saya stop akumulasi karena sahamnya sudah naik.

Yang lainnya tetap bid bawah seperti biasa. No haka haka club. Bid selot selot di bawah as always. Guidelines untuk menggunakan Radar cek di sini.

Alasan mengapa saya memilih semua saham di atas bisa cek di artikel sebelumnya.

Pintarsaham dan DBS Digibank akan mengadakan Webinar Saham FREE pada tanggal 22 Oktober 2021 pukul 19.00 WIB. Jangan lupa untuk mendaftarkan diri :

Jika ingin mendapatkan data analisis Laporan Keuangan Kuartalan bisa pesan di sini atau menghubungi Whatsapp Admin Pintarsaham.id +62 831-1918-1386

Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-1386

jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *