The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Skydrugz Radar 10 November 2021: BBKP Right Issue

Skydrugz Radar 10 November 2021: BBKP Right Issue

Banyak yang bertanya pada saya mengenai right issue BBKP. Pertanyaan mereka pada umumnya adalah haruskah ikut Right Issue BBKP?

Pertanyaan seperti ini pernah juga ditanyakan kepada saya dulu waktu BBRI mau melakukan right issue. Menurut saya pembahasan saya yang dulu mengenai right issue BBRI masih cukup relevan untuk digunakan pada Right Issue BBKP.

Namun ada beberapa hal yang perlu kita lihat dalam right issue BBKP.

Mengapa BBKP harus right issue?

Banyak yang bilang BBKP right issue supaya Kookmin bisa menguasai kepemilikan saham di BBKP hingga 80%. Dalam beberapa skenario proforma jika hanya Kookmin yang menebus hak dan tidak ada investor lain yang menebus right issue, maka secara otomatis Kookmin menjadi penguasa 81% BBKP.

Namun kalau begitu ceritanya maka dana yang terkumpul tidak akan sampai 7 Triliun rupiah. Tapi hanya sekitar 4,69 Triliun.

Dan menurut saya itu tidak akan cukup untuk menyehatkan Balance Sheet BBKP. Makanya right issue kali ini memang harus melibatkan publik agar lebih banyak tebus dan lebih banyak injeksi modal.

Kalau melihat LK Q2 2021 BBKP, meskipun mereka berhasil mencetak laba, tapi NPL perusahaan dalam kondisi kritis hingga tembus 8,56% dan CAR juga jeblok dari 14,11% di Juni 2020 menjadi 12,57% di Juni 2021.  Selain itu loan to deposit ratio (LDR) di Juni 2020 di posisi 113,62%, naik menjadi 123,42% di Juni 2021.

Dengan kondisi balance sheet yang seperti itu sudah jelas dapat kita katakan bahwa BBKP sedang kekeringan likuiditas. Mustahil melakukan ekspansi kredit dengan kondisi LDR >120%, NPL 8% dan CAR < 15%. Ruang maneuver untuk meningkatkan laba sudah tidak ada. Sehingga mau tidak mau memang harus injeksi modal lagi.

Jadi right issue BBKP ini adalah suatu keharusan agar BBKP bisa sehat kembali. Jika tidak segera melakukan right Issue maka modal inti bisa langsung tergerus dan CAR bisa jeblok <8%.

OJK membuat batas aman NPL adalah di bawah 5%. Sedangkan NPL BBKP 8,56%. Dan perlu diingat bahwa ini sudah termasuk restrukturisasi kredit pandemi. Kalau tidak ada restrukturisasi kredit pandemi, maka NPL nya bisa lebih besar dari ini.

Jumlah kredit yang disalurkan oleh BBKP di Q2 2021 sekitar 55,1 Triliun. Sedangkan dana pihak ketiga di BBKP sekitar 47 Triliun. Dan 8,56% dari 55,1 Triliun kredit yang disalurkan macet atau nilainya mencapai 4,7 Triliun rupiah. Jika BBKP ingin membuat CKPN 100% terhadap semua kredit macet tersebut maka otomatis modal inti BBKP perusahaan akan tergerus dari yang awalnya 8,5 Triliun rupiah, menjadi sisa 3,8 Triliun saja.

Itulah mengapa KB Bukopin memang harus injeksi modal via right issue paling minimal 4 Triliun agar bisa menutupi NPL perusahaan yang tembus 4 Triliun juga.

Valuasi Right Issue

Awalnya saya terkejut melihat harga right Issue BBKP yang hanya 200 rupiah. Padahal harga market di atas 400 rupiah. Bahkan kalau lihat book value per share BBKP di harga 262 rupiah, maka right issue di 200 rupiah nampaknya terlalu rendah. Itu artinya right issue di valuasi PBV 0,7.

Terus terang saya jarang menemukan ada perusahaan yang melakukan right issue di valuasi PBV < 1. Pada umumnya right issue dilakukan di PBV > 1. Apalagi kalau itu adalah perusahaan bank. Sebagai contoh BBYB BABP BBRI yang baru – baru ini melakukan right issue, mereka semua melakukannya di PBV > 1. Jadi memang cukup aneh BBKP melakukan right issue di valuasi PBV < 1.

Tapi kalau kita melakukan kalkukasi ulang modal inti BBKP setelah melakukan CKPN 100% terhadap semua NPL, maka modal inti BBKP nantinya mungkin tidak lagi 8,5 Triliun tapi sisa 3,8-4 Triliun saja.

Dengan begitu BVPS BBKP jika semua NPL masuk CKPN 100% hanya tersisa 4 Triliun bagi saham beredar 32 miliar adalah 125 rupiah per lembar. Sehingga right issue di harga 200 sama dengan PBV 200/125 = 1,6 (after adjusting NPL).

Jumlah Saham Beredar Setelah Right Issue

Jika semua saham right issue ditebus maka nantinya jumlah saham di KB Bukopin menjadi 67,8 milyar lembar saham.

Sedangkan jika hanya Kookmin yang tebus maka jumlah saham beredar menjadi 59,7 milyar lembar saham.

Anggap semua orang menebus right issue sehingga jumlah saham beredar 67,8 milyar lembar.

Apabila di masa depan BBKP cetak laba 1 Triliun maka EPS KB Bukopin menjadi 14,7 rupiah.

Di harga 412 rupiah maka PER BBKP nantinya adalah 48.

Anggap saja kalau di masa depan KB Bukopin bisa cetak laba seperti BBCA atau BBRI sebanyak 20 Triliun maka EPS BBKP menjadi 294 rupiah. Itu artinya PER di harga 412 = 1,4.

Jadi valuasi BBKP di masa depan sangat dipengaruhi oleh kemampuan BBKP mencetak laba di masa depan. Jika BBKP hanya mampu cetak laba 1 Triliun, maka valuasinya sekarang overvalued. Namun jika bisa cetak laba di atas 5 Triliun di masa depan, maka valuasi KB Bukopin bisa dianggap undervalued sekarang. Pertanyaannya adalah mampu kah BBKP mencetak laba 5 Triliun di masa depan?

Sebagai perbandingan, perusahaan dengan modal inti kurang dari 10 Triliun ada lumayan banyak. Namun bank yang memiliki laba paling besar di kelompok bank dengan modal inti <10 Triliun adalah BTPS.

Sedangkan laba BTPS di Q3 2021 hanya 1 Triliun. Dengan modal inti hanya 6,7 Triliun. Jadi bisa dikatakan bahwa manajemen BTPS jauh lebih efisien dalam memanfaatkan modal.

Jadi silahkan dihitung sendiri prospek masa depan KB Bukopin. Apakah mungkin bisa mencetak laba >1 Triliun di masa depan?

Sebagai perbandingan historis, BBKP pernah mencetak laba 2 Triliun. Tapi itu hanya terjadi sekali di 2016. Laba tahun berjalan 1 Triliun, laba lain – lain komprehensif 1,2 Triliun sehingga laba komprehensif menjadi 2 Triliun. Itu pun labanya berasal dari laba lain – lain. Jika bisa mengulang prestasi tersebut maka sudah bisa dianggap luar biasa.

Jika bisa cetak laba 2 Triliun, maka EPS after RI = 29,4. Dan PER di harga 412 = 14.

Menurut saya setidaknya KB Bukopin harus mencetak laba minimal 5 Triliun agar bisa menjustifikasi valuasinya yang sekarang. Tapi mustahil mencetak laba 5 Triliun kalau modal inti <10 Triliun. Di 2020, Bank yang bisa cetak laba di atas 5 Triliun hanya ada 3 bank yakni BBCA BBRI BMRI. Itu pun modal inti ketiga bank tersebut di atas 50 Triliun.

Jadi silahkan di kalkulasi sendiri kira-kira kapan KB Bukopin akan cetak laba 5 Triliun. Tentu saja semua investor berharap lebih cepat lebih baik.

Apa Perlu Ikut Right Issue BBKP?

Kalau niat ingin membantu menyehatkan BBKP, maka ikut saja right issue nya. Sekalian anggap saja average down. Karena saya yakin mayoritas investor BBKP sekarang hold barang di harga >200.

Jadi anggap saja sedang melakukan average down plus membantu emiten. Ikhlas membantu emiten yang sedang kesulitan.

Tapi kalau memang tidak niat membantu emiten, ya hindari saja dulu.

Pilihan ada di tangan masing-masing.

Skydrugz Bot Radar

Project Akumulasi November 2021:

Project November 2021

Saham PBV PER PLAN Harga
TOWR 5.74 17,96 Bid 1180, 1170, 1150, 1130 1190
KBLI 0,52 24,03 Bid 292, 290, 288 294
PTBA 1,49 4.86 Bid 2640, 2620, 2600 2680
MIKA 6,27 27,48 Bid 2240, 2220, 2200, 2190 2270

Guidelines untuk menggunakan Radar cek di sini

Jika ingin mendapatkan data analisis Laporan Keuangan Kuartalan bisa pesan di sini atau menghubungi Whatsapp Admin Pintarsaham.id +62 831-1918-1386

Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-1386

Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *