Skydrugz Radar 1 November 2021: Sehat dan Abadi
Di 29 Oktober 2021 saya tidak sempat menulis jurnal radar karena sibuk urus keluarga yang lagi sakit. Pagi ini baru sempat menulis lagi karena kondisi keluarga sudah lebih baik.
Waktu mengurus keluarga yang lagi sakit, saya jadi makin menyadari kalau sakit itu tidak enak. Apalagi kalau sakitnya di Indonesia. Karena antrian panjang, birokrasi berlapis-lapis. Tapi saya bisa memaklumi hal tersebut karena jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak sedangkan jumlah rumah sakit di Indonesia masih terbatas. Belum lagi tenaga dokter spesialis yang masih langka. Mungkin langka bukan kata yang tepat, lebih cocok disebut maldistribusi. Semua dokter spesialis berkumpul di kota. Ini juga menurut saya wajar karena memang hidup di kota jauh lebih baik dari di desa. Supply and demand law. Di kota demand terhadap dokter spesialis jauh lebih tinggi ketimbang di desa. Terutama lihat densitas penduduk. Kota isinya lebih banyak penduduk jika dibandingkan dengan di daerah pinggiran atau di desa. Dokter spesialis yang mau bekerja di desa biasanya kalau bukan karena putra asli daerah, bisa jadi juga karena memang niat pengabdian nya yang tinggi.
Itulah mengapa menurut saya ruang growth emiten rumah sakit di Indonesia masih sangat besar. Apalagi jika kota-kota baru di luar pulau Jawa dan Bali bisa berkembang pesat. Itu bisa jadi sumber revenue baru untuk perusahaan.
Kita harus sadar bahwa tubuh manusia dibuat untuk buat bukan untuk abadi, not built to last. Manusia itu dibuat untuk built to fail, sama seperti smartphone dan komputer zaman now, yang makin di update OS-nya malah makin lambat kinerjanya lalu tidak bisa digunakan lagi. Kalau smartphone dan komputer zaman now dibuat built to fail agar konsumen tiap 2-5 tahun bisa ganti gadget sehingga bisa jadi recurring income untuk perusahaan. Sedangkan manusia dibuat built to fail untuk apa? Agar tak ada diktator yang hidup abadi? Imagine kalau Hitler hidup abadi. Intinya adalah akan ada suatu titik di mana manusia akan sakit lalu mati. Sehingga sakit dan mati adalah kodrat manusia.
Meskipun memang saat ini banyak orang kaya dunia yang ingin hidup abadi dan mulai mendanai berbagai proyek untuk memperpanjang umur. Seperti misalnya Jeff Bezos sekarang menjual sahamnya di Amazon untuk mulai mendanai proyek awet muda. Jika proyek tersebut berhasil maka orang kaya dunia akan makin panjang umur. Orang miskin atau kaum menengah jangan harap bisa hidup abadi. Karena kalaupun teknologi hidup abadi ada di dunia ini, yang pertama kali akan menikmatinya adalah kaum super wealthy. Oleh sebab itu jika ingin hidup abadi, coba menjadi kaya raya dulu lalu biayai proyek hidup abadi. Siapa tahu project tersebut berhasil, kalian bisa hidup abadi selamanya.
Manusia tertua di didunia yang tercatat dalam sejarah adalah Jeanne Calment (1875-1997) yang meninggal di usia 122 tahun. One in six billion. Bisa hidup separuh umur Jeanne Calment menurut saya sudah luar biasa.
Berhubung tidak semua dari kita bisa hidup sepanjang Jeanne Calment maka berusaha lah hidup hidup dengan sebaik-baiknya. Cari banyak kawan. Berbagi kebaikan terhadap sesama. Hidup terlalu pendek untuk dihabiskan dalam kesendirian dan permusuhan.
Skydrugz Bot Radar
Project Akumulasi November 2021:
Saham | PBV | PER | PLAN | Harga |
TOWR | 5,59 | 17,51 | Bid 1155, 1150 1145, 1130, 1120 | 1160 |
KBLI | 0,52 | 24,03 | Bid 294, 296, 292, 290 | 294 |
PTBA | 1,49 | 4,86 | Bid 2680, 2660, 2640, 2620, 2600 | 2680 |
MIKA | 5,84 | 26,37 | Bid 2260, 2240, 2220, 2200, 2190 | 2280 |
Guidelines untuk menggunakan Radar cek di sini
Dari radar di atas, yang rilis LK Q3 2021 baru PTBA. MIKA KBLI TOWR belum rilis LK.
- PTBA masih on track. Target PER 7
- MIKA sambil menunggu LK Q3 2021 rilis. Target PER 30. Karena CAGR pertumbuhan perusahaan masih 25%
- KBLI target turnaround. Target PBV 0,75.
- TOWR ini harus saya akui saya beli di valuasi premium karena menurut saya TOWR adalah market leader. Idealnya TOWR dibeli di PER 12-16. Tapi dengan pertumbuhan 20% per tahun, valuasi PER 17 menurut saya masih bisa dijustifikasi. Apalagi mereka baru saja melakukan akuisisi terhadap SUPR, perusahaan menara nomor 4 di Indonesia.
Artikel lain mengenai mengapa saya memilih semua emiten di atas:
- Alasan mengapa saya pilih MIKA adalah karena valuasi PER nya sekarang yang terendah dalam 5 tahun padahal laba perusahaan masih konsisten tumbuh
- Alasan mengapa saya pilih TOWR bisa cek di artikel ini.
- Alasan mengapa saya pilih KBLI, cek di artikel ini.
- Alasan mengapa saya pilih PTBA, cek di sini.
Guidelines Average Down Buat Yang Nyangkut Pucuk cek di sini
Jika ingin mendapatkan data analisis Laporan Keuangan Kuartalan bisa pesan di sini atau menghubungi Whatsapp Admin Pintarsaham.id +62 831-1918-1386
Untuk konsultasi perencanaan keuangan atau Financial Planning dari Certified Financial Planner Tim Pintarsaham.id bisa juga melakukan reservasi via Whatsapp +62 831-1918-1386
Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.