Skydrugz Insight: Apakah UNVR Akan Go Private
Pagi ini ada yang bertanya pada saya di Stockbit. User tersebut meminta pandangan saya mengenai apakah ada kemungkinan UNVR Go Private. Karena katanya ada data riset analisis dari luar negeri.
Setelah saya crosscheck data analisisnya, nampaknya itu bukan dari luar negeri tapi karya lokal. Analisis nya makes sense karena Go Private di harga premium memang salah satu cara meningkatkan shareholders values. Tapi apakah mungkin UNVR Go Private?
Terus terang, menurut saya yang tepat untuk menjawab apakah UNVR harus Go Private atau tidak adalah PSP atau pemegang saham pengendali UNVR yakni Unilever Indonesia Holding B.V.
Tapi mari kita coba analisis saja apakah mungkin UNVR melakukan Go Private?
Pertama, kita perlu cari tahu apa urgensinya melakukan Go Private?
Salah satu keunggulan dari perusahaan yang Go Public adalah bisa mendapatkan sumber pendanaan yang lebih besar entah dari bank, obligasi, hingga repo saham. Dan perusahaan yang Go Public bisa lebih mudah dikenali khalayak ramai sekaligus bisa menambah konsumen baru karena banyak investor yang kemudian menjadi konsumen perusahaan tersebut. Mereka mencoba produknya dan menjadi konsumen setia sekaligus sebagai investornya.
Dan salah satu keunggulan lain dari perusahaan Publik adalah ada insentif pajak.
Namun kelemahan dari Go Public adalah segala strategi pasar perusahaan bisa di copy paste oleh kompetitor. UNVR merilis LK dan public expose, kompetitor bisa tahu dari mana sumber uang perusahaan dan segmen mana yang marginnya paling tebal sehingga kompetitor akan bermain di situ. Sama seperti yang dibilang Jeff Bezos, your margin is my opportunity. Jadi kompetitor bisa tahu area mana saja yang menjadikan UNVR besar sehingga mereka dapat mengambil peluang dari sana. Dan terbukti dalam beberapa tahun terakhir margin laba UNVR terus – menerus tergerus. Kompetitor merangsek masuk ke segmen bisnis yang dulunya sulit ditembus.
Hal ini diperberat oleh UNVR yang punya misi ESG dan Green Economy yang bukannya menambah laba perusahaan tapi malah menjadi beban. Kompetitor UNVR tidak bermain di area yang sama. Kompetitor mereka tidak terlalu peduli dengan ESG. Beda dengan UNVR yang fanatik ESG. Menurut saya cost untuk menjadi ESG Company di Indonesia lebih gede ketimbang reward-nya. Karena saat ini di Indonesia tidak ada mekanisme insentif untuk perusahaan yang ESG. Beda dengan di Eropa, di mana perusahaan yang ESG bisa mendapatkan banyak insentif dari carbon trading.
ESG bisa menjadi salah satu keunggulan UNVR di Indonesia hanya jika Indonesia juga menerapkan carbon trading seperti di Eropa. Selama itu belum ada, maka ESG hanya menjadi beban bagi UNVR. Karena ESG butuh banyak effort. Sedangkan kompetitor lebih bebas melakukan apa yang mereka mau tanpa harus sibuk urus ESG. Kita tunggu saja kapan carbon trading berlaku di Indonesia.
Pertanyaan kedua, apakah UNVR Induk punya uang untuk beli semua saham beredar?
Untuk menjawab ini maka kita perlu lihat berita baru – baru ini di mana UNVR gagal beli divisi Healthcare GSK 50 Miliar dolar atau sekitar 718 Triliun rupiah.
Jadi sebenarnya induk Unilever punya cukup duit untuk borong semua saham beredar mereka saat ini. Di harga 3810, market cap UNVR hanya 146 Triliun rupiah. Sedangkan saham publik yang beredar nilainya hanya sekitar 23 Triliun rupiah. Kalaupun harus dibeli di harga premium 10.000 rupiah, Unilever induk hanya perlu keluar dana sekitar 63 Triliun. Bahkan dibeli di harga premium 20.000, UNVR hanya perlu keluar duit 130 Triliun untuk borong semua saham publik.
PSP UNVR punya kemampuan untuk membuat perusahaan ini Go Private.
Cuma masalahnya adalah apakah itu sejalan dengan keinginan PSP?
Apakah Go Private akan meningkatkan shareholders value PSP nya?
Jika jawabannya ya, maka Go Private akan langsung terlaksana. Tapi kalau jawabannya tidak, maka mustahil hal tersebut terjadi.
Tapi menurut saya sendiri, Go Private UNVR bukan menjadi agenda utama PSP. Induk Unilever sekarang sudah tidak terlalu peduli lagi dengan harga saham. Karena sejauh pengamatan saya, Induk UNVR sekarang sibuk mencari sumber revenue baru dari segmen lain karena mereka berpendapat bahwa segmen konsumer mereka sudah saturated. Itulah mengapa baru – baru ini mereka ingin membeli GSK, namun sayangnya gagal.
Melihat langkah Unilever Induk yang mati – matian ingin akuisisi sektor Healthcare menunjukkan bahwa manajemen melihat bahwa sumber growth mereka di masa depan adalah sektor kesehatan.
Hanya karena harga saham turun belum tentu perusahaan akan Go Private dalam waktu dekat. Meskipun kemungkinan itu tetap terbuka. Karena apapun bisa terjadi di saham.
Dulu juga ada sister Company UNVR di bursa yakni Unilever Body Care kode emiten PROD. Di 2009 mereka voluntary delisting dan akhirnya di 2013 Go Private. Hal yang sama mungkin saja terjadi di UNVR. Tapi pada akhirnya semua kembali pada PSP.
Saya sendiri terus terang tidak berharap UNVR Go Private. Karena kalau UNVR Go Private maka di mana lagi bisa dapat saham yang konsisten bagi dividen dua kali setahun tanpa pernah putus yang bisa diwariskan hingga anak cucu. Ada beberapa investor super senior yang punya saham UNVR sejak dulu kala dan dividen nya menjadi fixed income mereka ketika pensiun dan bahkan sudah diwariskan ke cucunya. Kalau Go Private maka itu hanya menjadi one off gain upfront dan tidak ada lagi recurring income di masa depan.
Artikel Lainnya tentang cara menggunakan Radar bisa dicek di sini.
I’m not a Professional Financial Analyst. Keputusan Jual dan Beli ada di Tangan Masing-masing. Disclaimer On.
Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386
Untuk bisa beli saham di Nasdaq seperti Google, Apple, atau Tesla maka bisa download aplikasi Gotrade di sini.
Beli Merchandise Kaos Pintarsaham.id di tokopedia.com/pintarsaham
Gunakan kode voucher PINTARSAHAM untuk dapatkan cashback 15%
Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH
Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal R35000
Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386
Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini
Kode referal Akun Binance SV06XFJZ
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi