The Photoshop Beta introduces several new features, but the highlight is the Generative Fill feature.

Skydrugz Insight: Market Super Bullish?

Skydrugz Insight: Market Super Bullish?

Hari ini saya melihat di Skydrugz Radar semakin sedikit saham yang masuk ke dalam Radar. Kombinasi antara ancaman perang dan high demand telah mengakibatkan timbulnya rally komoditas mulai dari nikel hingga susu.

Di setiap ada perang, harga komoditas selalu meroket karena semua negara melakukan build up inventory. Dan itu membuat harga komoditas semakin meroket.

Kebetulan negara kita adalah salah satu negara penghasil komoditas terbesar di dunia sehingga mendapatkan windfall dari situasi dunia saat ini.

Bullish nya market saat ini salah satunya juga terjadi karena melihat LK Full Year 2021 yang sudah dirilis oleh beberapa perusahaan menunjukkan hasil yang sangat memuaskan terutama dari sektor perbankan.

Namun kita harus tetap waspada dengan yang akan terjadi di bulan depan. Karena bulan depan The Fed sudah akan menaikkan interest rate. Ada kemungkinan kondisi IHSG akan kembali seperti di 2018.

Bagaimana di 2018?

Di 2018, IHSG mengalami All Time High (ATH), sama persis dengan yang terjadi sekarang. Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami moment All Time Hight (ATH) pada 20 Februari 2018 di posisi 6.693,46. Tapi setelah itu, di Maret 2018 The Fed  menaikkan interest rate. Dan akhirnya IHSG anjlok semenjak the Fed menaikkan interest rate di 2018.

Interest Rates 2018

Sejak 2018-2019, IHSG sideways. 2020 kena hantam Covid-19, dan baru di 2021 barulah IHSG bisa menyentuh ATH lagi. Di 2020-2021, The Fed tidak menaikkan interest rate. Inflasi meroket di 2021 dan 2022 inflasi makin berat. Maret 2022 akan jadi moment of truth interest rates naik. Di 2018 dulu, the Fed menaikkan interest rate sampai 4x meskipun Trump mengamuk tidak menyetujuinya.

Investor yang masuk bursa di April 2018 hingga 2019 adalah investor yang sangat tidak beruntung karena di masa tersebut IHSG sideways. Banyak saham bluechip memasuki fase distribusi pucuk di zaman itu. Investor yang beli bluechip di 2018-2019 menjadi crying investor. Lalu 2020, Covid-19 menghantam plus kasus Jiwasraya dan Asabri merebak dan akhirnya IHSG anjlok ke titik nadirnya. Banyak investor angkatan 2018-2019 yang pensiun di 2020 karena di masa itu shortsell bebas dan ARB simetris. Banyak investor periode tersebut yang menangis. Ada yang duitnya nyangkut di RIMO MYRX TRAM NUSA HOME POSA BAPI. Tidak tahu kapan mereka bisa lolos. Itu lah mengapa banyak investor angkatan tersebut yang pensiun selamanya dari bursa. Investor 2018-2019 yang berhasil survive hingga saat ini pada umumnya memiliki ketahanan mental yang lebih tangguh.

Beda kondisi dengan sekarang di mana investor angkatan 2020-2021 disayang oleh bursa dengan melarang naked shortsell dan ARB dibuat asimetris. Tantangan sebenarnya akan terjadi ketika The Fed mulai menaikkan interest rate dan ARB menjadi simetris.

Tapi separah-parahnya Interest rates naik di 2018, lebih parah lagi kenaikan interest rates di 2015. IHSG anjlok berat padahal baru recover dari taper tantrum 2013-2014. Tinggal kita tunggu saja apa reaksi market di 2022 ketika the fed menaikkan interest rate.

Taper Interest rates

What to do?

Apakah harus full cash and sell all stocks? Apakah harus keep on stock?

Bebas. Itu terserah pilihan masing – masing saja. Saya sendiri tetap di saham tapi juga selalu sedia cash. Never all in. Tetap fokus di saham yang Undervalued. Sambil menunggu LK. Kalau LK 2021 dan 2022 bagus, harusnya IHSG bisa cepat recover karena menurut saya pada akhirnya the real driver dari bursa kita adalah laba perusahaan di real economy. Kita bisa lihat setelah laba BBCA BBRI BMRI BBNI mulai recover, pelaku market langsung optimis. Tinggal menunggu another giant TLKM ASII Rilis LK.

Fokus pada laba perusahaan, finding undervalued companies, Selot selot always.

Artikel Lainnya tentang cara menggunakan Radar bisa dicek di sini.

Keputusan Jual dan Beli ada di Tangan Masing-masing. Disclaimer On.

Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Untuk bisa beli saham di Nasdaq seperti Google, Apple, atau Tesla maka bisa download aplikasi Gotrade di sini.

Beli Merchandise Kaos Pintarsaham.id di tokopedia.com/pintarsaham

Gunakan kode voucher PINTARSAHAM untuk dapatkan cashback 15%

Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH

Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal R35000

Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386

Sedangkan jika ingin Trading Kripto bisa daftar di sini

Kode referal Akun Binance SV06XFJZ

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

 

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *