Skydrugz Corner: Portofolio Saham Super Investor Dunia, Munger vs Buffett
Di Bursa Amerika Serikat, ada yang namanya formulir 13F Filling yang wajib diisi oleh semua Fund manager yang memiliki aset kelolaan lebih dari 100 juta dollar atau sekitar 1,4 Triliun rupiah. Para super investor mulai dari Buffett, Munger, Monish Pabray, hingga Seth Klarman me-reveal apa saja saham yang mereka holding.
Sebagai contoh Buffett via Berkshire (BRK), holding terbesarnya di Q3 2021 adalah saham Apple. Sekitar 42% porto saham Buffett ada di Apple. Jadi yang bilang kalau Buffett itu old economy dan tidak suka saham teknologi sebenarnya salah besar. Itu terbukti dari porto saham BRK yang nilainya mencapai 230 milyar dollar, ternyata Apple menguasai nyaris separuhnya.
Kalau dibandingkan antara porto Buffett di BRK dan porto Munger via Daily Journal Corp, ternyata porto Munger lebih terkonsentrasi. Di saham bursa Amerika Serikat, Munger hanya punya 5 saham saja sedangkan Buffett punya lebih dari 20 saham Amerika Serikat di portonya. Nilai porto Munger di Daily Journal yang sekitar 225 juta dollar juga lebih kecil dari nilai porto Buffett di BRK yang mencapai 230 milyar dollar. Kalau Buffett fokus di saham teknologi Apple, maka Munger fokus di saham old economy Bank of America dan Wells Fargo. Kedua saham tersebut menguasai 76% porto. Alibaba di posisi ketiga yang menguasai 19% porto.
Jadi Munger lebih terkonsentrasi ketimbang Buffett yang lebih terdiversikasi. Mungkin ini terkait erat dengan dana kelolaan Buffett yang sangat besar.
Dari porto keduanya terlihat jelas bahwa saham big bank jelas menjadi salah satu sektor yang wajib mengisi porto. Begitu juga dengan saham teknologi. Kalau Buffett lebih memilih Apple maka Munger memilih Ali Baba sebagai penghuni Portfolio.
Bagaimana Cara Mereplikasi Porto Buffett dan Munger dengan Kearifan Lokal?
Kalau melihat komposisi porto keduanya, penghuni terbesar porto mereka adalah emiten teknologi dan bank gede. Dan 90% Emiten yang mereka miliki mencetak laba.
Jadi tinggal cek aja perusahaan bank besar dan perusahaan teknologi besar di Indonesia yang mencetak laba. Bisa BBCA BBRI BMRI BBNI BNGA atau MTDL EMTK KREN dan lain-lain. Sayangnya di Indonesia belum ada perusahaan sekelas Alibaba dan Apple.
I am Not a Professional Financial Analyst and Advisor. Instrumen saham dan kripto adalah investasi yang beresiko tinggi. Resiko duit hilang 100% tetap ada. So be wise. Keputusan Jual dan Beli ada di Tangan Masing-masing. Disclaimer On.
Untuk Update Insight Pintarsaham bisa di Channel Telegram Skydrugzstock
Beli Merchandise Kaos Pintarsaham.id di tokopedia.com/pintarsaham
Gunakan kode voucher PINTARSAHAM untuk dapatkan cashback 15%
Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback 25.000 gunakan Referal bank Jago DRS4DBA0 https://jago.com/download
Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal R35000
Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.