Monday, March 17, 2025
No menu items!
Google search engine
HomeInsightSkydrugz Corner: Perusahaan Properti Dengan Laba Terbesar

Skydrugz Corner: Perusahaan Properti Dengan Laba Terbesar

Skydrugz Corner: Perusahaan Properti Dengan Laba Terbesar

Di artikel sebelumnya saya sudah bahas mengenai perusahaan properti dengan revenue dan ekuitas terbesar. Pada postingan kali ini saya akan bahas emiten properti dengan laba terbesar. Sampai hari ini belum ada emiten property yang rilis LK Q4 2021. Jadi saya gunakan saja data LK Q3 2021.

Dari sekitar 70-an emiten properti yang ada di bursa, hanya 40-an emiten yang berhasil cetak laba di Q3 2021. Itu artinya lebih dari 30% perusahaan property di bursa dalam kondisi merugi.

Dan yang lebih menggenaskan adalah ternyata hanya 14 emiten property yang cetak laba lebih dari 100 miliar. Itu artinya sektor properti memang struggling berat selama 2021.

Yang akan saya bahas di sini hanya 14 emiten property ini.

Laba Terbesar
Saham Harga Laba (M)
CTRA 925 1014.53
BSDE 915 930.78
PWON 458 721.97
JRPT 505 646.14
DMAS 189 634.64
DUTI 3630 425.03
PLIN 2100 378.93
LPLI 244 352.23
LPCK 1250 344.27
BKSL 54 313.37
MTLA 336 202.48
SMRA 695 170.44
MKPI 24925 159.48
RDTX 7000 117.48

Kita bisa lihat ternyata CTRA adalah perusahaan dengan laba terbesar di bursa. Selama 9 bulan di 2021, laba CTRA sudah mencapai 1 Triliun lebih. Di posisi kedua adalah BSDE lalu diikuti PWON JRPT DMAS dan DUTI.

Memang 2021 adalah tahun yang berat untuk properti. Di zaman dulu laba BSDE PWON setahun bisa lebih dari 2 Triliun. Sekarang untuk cetak laba 1 Triliun saja, keduanya kepayahan.

Yang Sehat?
Saham Harga Laba (M) Utang (M) Utang/Laba (%)
DMAS 189 634.64 0 0
RDTX 7000 117.48 0.217 0.1847122915
LPLI 244 352.23 2.23 0.6331090481
JRPT 505 646.14 28.43 4.399975238
DUTI 3630 425.03 165.1 38.84431687
PLIN 2100 378.93 494.97 130.6230702
LPCK 1250 344.27 1106.25 321.332094
MTLA 336 202.48 995.88 491.8411695
MKPI 24925 159.48 868 544.2688738
PWON 458 721.97 5771.95 799.4722772
CTRA 925 1014.53 9043.83 891.4305146
BKSL 54 313.37 3310.47 1056.409356
BSDE 915 930.78 12085.67 1298.44539
SMRA 695 170.44 7412.19 4348.855902

Kalau kita lihat rasio utang terhadap laba maka emiten yang masuk dalam kategori super sehat adalah DMAS RDTX LPLI JRPT dan DUTI karena rasio utang terhadap laba mereka nilainya di bawah 100%.

Sedangkan yang berada dalam kategori separuh sehat adalah PLIN LPCK dan MTLA karena rasio utang terhadap laba mereka ada di kisaran 100%-500%.

Jika rasio utang terhadap laba lebih besar dari 500% maka itu bisa dikategorikan dalam kondisi sakit. Agar bisa sehat maka perusahaan harus mencetak lebih banyak laba agar bisa sekalian melunasi utang.

Return Tertinggi
Saham PBV PER Laba Tumbuh Return 1 Tahun
LPLI 0.27 0.61 1642.08% 125.93%
RDTX 0.67 12.01 -36.13% 27.85%
LPCK 0.51 7.3 -43.79% 10.62%
BKSL 0.4 8.67 196.27% 8.00%
DUTI 0.75 11.85 21.50% 3.71%
MKPI 4.17 111.15 -20.11% -9.45%
JRPT 0.89 8.06 -7.94% -9.82%
PLIN 0.69 14.76 13.09% -14.29%
SMRA 1.35 50.49 1491.08% -16.06%
DMAS 1.57 10.77 109.84% -19.23%
CTRA 1.06 12.69 336.96% -19.91%
PWON 1.44 22.91 20.19% -20.35%
MTLA 0.65 9.53 5.24% -22.22%
BSDE 0.62 15.61 98.22% -24.07%

Dari 14 emiten property yang mencetak laba lebih dari 100 miliar, ternyata hanya 5 emiten yang menghasilkan return positif dalam setahun terakhir. Bahkan perusahaan yang labanya tumbuh lebih dari 100% seperti DMAS dan SMRA ternyata malah harga sahamnya anjlok dalam setahun terakhir. LPCK dan RDTX yang labanya anjlok lebih dari 20% malah harga sahamnya meroket.

Begitulah kehidupan bursa. Banyak saham undervalued dan Laba Tumbuh tapi tidak diapresiasi oleh market. Tapi saya selalu percaya dalam jangka panjang, market akan mengapresiasi perusahaan yang Undervalued dan labanya tumbuh.

Valuasi
PBV
Saham PBV PER Laba Tumbuh Return 1 Tahun Harga
LPLI 0.27 0.61 1642.08% 125.93% 244
BKSL 0.4 8.67 196.27% 8.00% 54
LPCK 0.51 7.3 -43.79% 10.62% 1250
BSDE 0.62 15.61 98.22% -24.07% 915
MTLA 0.65 9.53 5.24% -22.22% 336
RDTX 0.67 12.01 -36.13% 27.85% 7000
PLIN 0.69 14.76 13.09% -14.29% 2100
DUTI 0.75 11.85 21.50% 3.71% 3630
JRPT 0.89 8.06 -7.94% -9.82% 505
CTRA 1.06 12.69 336.96% -19.91% 925
SMRA 1.35 50.49 1491.08% -16.06% 695
PWON 1.44 22.91 20.19% -20.35% 458
DMAS 1.57 10.77 109.84% -19.23% 189
MKPI 4.17 111.15 -20.11% -9.45% 24925

Secara PBV, masih banyak perusahaan properti laba >100 miliar yang memiliki PBV < 1. Yang paling undervalued secara PBV adalah LPLI BKSL karena keduanya memiliki PBV < 0,5.

PER
Saham PBV PER Laba Tumbuh Return 1 Tahun Harga
LPLI 0.27 0.61 1642.08% 125.93% 244
LPCK 0.51 7.3 -43.79% 10.62% 1250
JRPT 0.89 8.06 -7.94% -9.82% 505
BKSL 0.4 8.67 196.27% 8.00% 54
MTLA 0.65 9.53 5.24% -22.22% 336
DMAS 1.57 10.77 109.84% -19.23% 189
DUTI 0.75 11.85 21.50% 3.71% 3630
RDTX 0.67 12.01 -36.13% 27.85% 7000
CTRA 1.06 12.69 336.96% -19.91% 925
PLIN 0.69 14.76 13.09% -14.29% 2100
BSDE 0.62 15.61 98.22% -24.07% 915
PWON 1.44 22.91 20.19% -20.35% 458
SMRA 1.35 50.49 1491.08% -16.06% 695
MKPI 4.17 111.15 -20.11% -9.45% 24925

Sedangkan secara PER, yang memiliki PER < 10 adalah LPLI LPCK JRPT BKSL dan MTLA.

Growth Bigger Than PER
Saham PER Laba Tumbuh Harga
Growth/PER
MKPI 111.15 -20.11% 24925 -5.527100945
JRPT 8.06 -7.94% 505 -1.01511335
RDTX 12.01 -36.13% 7000 -0.332410739
LPCK 7.3 -43.79% 1250 -0.1667047271
LPLI 0.61 1642.08% 244 0.0003714800741
SMRA 50.49 1491.08% 695 0.03386136223
CTRA 12.69 336.96% 925 0.03766025641
BKSL 8.67 196.27% 54 0.04417384216
DMAS 10.77 109.84% 189 0.09805171158
BSDE 15.61 98.22% 915 0.158928935
DUTI 11.85 21.50% 3630 0.5511627907
PLIN 14.76 13.09% 2100 1.127578304
PWON 22.91 20.19% 458 1.134720158
MTLA 9.53 5.24% 336 1.81870229

Ternyata lumayan banyak perusahaan yang memiliki growth lebih besar dari PER. Terutama yang memiliki rasio Growth to PER lebih rendah dari 1 tapi tidak sampai minus.

Saham PBV PER Laba Tumbuh Return 1 Tahun Harga
Growth/PER
LPLI 0.27 0.61 1642.08% 125.93% 244 0.0003
SMRA 1.35 50.49 1491.08% -16.06% 695 0.033
CTRA 1.06 12.69 336.96% -19.91% 925 0.037
BKSL 0.4 8.67 196.27% 8.00% 54 0.044
DMAS 1.57 10.77 109.84% -19.23% 189 0.098
BSDE 0.62 15.61 98.22% -24.07% 915 0.158
DUTI 0.75 11.85 21.50% 3.71% 3630 0.551

SMRA memiliki PBV 1,35 dan PER 50,49 tapi perusahaan ini punya potensi growth 1400% jadi selama kinerja ini bisa dipertahankan di masa depan maka valuasi SMRA yang sekarang bisa dikatakan Undervalued. Begitu juga dengan BSDE BKSL DMAS CTRA dan DUTI. Jadi semua tergantung kinerja growth di masa depan.

Saya sendiri prefer BSDE untuk growth play dan JRPT untuk turnaround play. Sedangkan DUTI dan BKSL sebagai aset play. Tapi pilihan saya tersebut bisa saja berubah lagi jika LK Q4 2021 sudah dirilis.

I am Not a Professional Financial Analyst and Advisor. Instrumen saham dan kripto adalah investasi yang beresiko tinggi. Resiko duit hilang 100% tetap ada. So be wise. Keputusan Jual dan Beli ada di Tangan Masing-masing. .

Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Beli Merchandise Kaos Pintarsaham.id di tokopedia.com/pintarsaham

Gunakan kode voucher PINTARSAHAM untuk dapatkan cashback 15%

Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH

Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal R35000

Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Latest Post

Most Popular

Skydrugz Corner: Perusahaan Properti Dengan Laba Terbesar

Skydrugz Corner: Perusahaan Properti Dengan Laba Terbesar

Di artikel sebelumnya saya sudah bahas mengenai perusahaan properti dengan revenue dan ekuitas terbesar. Pada postingan kali ini saya akan bahas emiten properti dengan laba terbesar. Sampai hari ini belum ada emiten property yang rilis LK Q4 2021. Jadi saya gunakan saja data LK Q3 2021.

Dari sekitar 70-an emiten properti yang ada di bursa, hanya 40-an emiten yang berhasil cetak laba di Q3 2021. Itu artinya lebih dari 30% perusahaan property di bursa dalam kondisi merugi.

Dan yang lebih menggenaskan adalah ternyata hanya 14 emiten property yang cetak laba lebih dari 100 miliar. Itu artinya sektor properti memang struggling berat selama 2021.

Yang akan saya bahas di sini hanya 14 emiten property ini.

Laba Terbesar
Saham Harga Laba (M)
CTRA 925 1014.53
BSDE 915 930.78
PWON 458 721.97
JRPT 505 646.14
DMAS 189 634.64
DUTI 3630 425.03
PLIN 2100 378.93
LPLI 244 352.23
LPCK 1250 344.27
BKSL 54 313.37
MTLA 336 202.48
SMRA 695 170.44
MKPI 24925 159.48
RDTX 7000 117.48

Kita bisa lihat ternyata CTRA adalah perusahaan dengan laba terbesar di bursa. Selama 9 bulan di 2021, laba CTRA sudah mencapai 1 Triliun lebih. Di posisi kedua adalah BSDE lalu diikuti PWON JRPT DMAS dan DUTI.

Memang 2021 adalah tahun yang berat untuk properti. Di zaman dulu laba BSDE PWON setahun bisa lebih dari 2 Triliun. Sekarang untuk cetak laba 1 Triliun saja, keduanya kepayahan.

Yang Sehat?
Saham Harga Laba (M) Utang (M) Utang/Laba (%)
DMAS 189 634.64 0 0
RDTX 7000 117.48 0.217 0.1847122915
LPLI 244 352.23 2.23 0.6331090481
JRPT 505 646.14 28.43 4.399975238
DUTI 3630 425.03 165.1 38.84431687
PLIN 2100 378.93 494.97 130.6230702
LPCK 1250 344.27 1106.25 321.332094
MTLA 336 202.48 995.88 491.8411695
MKPI 24925 159.48 868 544.2688738
PWON 458 721.97 5771.95 799.4722772
CTRA 925 1014.53 9043.83 891.4305146
BKSL 54 313.37 3310.47 1056.409356
BSDE 915 930.78 12085.67 1298.44539
SMRA 695 170.44 7412.19 4348.855902

Kalau kita lihat rasio utang terhadap laba maka emiten yang masuk dalam kategori super sehat adalah DMAS RDTX LPLI JRPT dan DUTI karena rasio utang terhadap laba mereka nilainya di bawah 100%.

Sedangkan yang berada dalam kategori separuh sehat adalah PLIN LPCK dan MTLA karena rasio utang terhadap laba mereka ada di kisaran 100%-500%.

Jika rasio utang terhadap laba lebih besar dari 500% maka itu bisa dikategorikan dalam kondisi sakit. Agar bisa sehat maka perusahaan harus mencetak lebih banyak laba agar bisa sekalian melunasi utang.

Return Tertinggi
Saham PBV PER Laba Tumbuh Return 1 Tahun
LPLI 0.27 0.61 1642.08% 125.93%
RDTX 0.67 12.01 -36.13% 27.85%
LPCK 0.51 7.3 -43.79% 10.62%
BKSL 0.4 8.67 196.27% 8.00%
DUTI 0.75 11.85 21.50% 3.71%
MKPI 4.17 111.15 -20.11% -9.45%
JRPT 0.89 8.06 -7.94% -9.82%
PLIN 0.69 14.76 13.09% -14.29%
SMRA 1.35 50.49 1491.08% -16.06%
DMAS 1.57 10.77 109.84% -19.23%
CTRA 1.06 12.69 336.96% -19.91%
PWON 1.44 22.91 20.19% -20.35%
MTLA 0.65 9.53 5.24% -22.22%
BSDE 0.62 15.61 98.22% -24.07%

Dari 14 emiten property yang mencetak laba lebih dari 100 miliar, ternyata hanya 5 emiten yang menghasilkan return positif dalam setahun terakhir. Bahkan perusahaan yang labanya tumbuh lebih dari 100% seperti DMAS dan SMRA ternyata malah harga sahamnya anjlok dalam setahun terakhir. LPCK dan RDTX yang labanya anjlok lebih dari 20% malah harga sahamnya meroket.

Begitulah kehidupan bursa. Banyak saham undervalued dan Laba Tumbuh tapi tidak diapresiasi oleh market. Tapi saya selalu percaya dalam jangka panjang, market akan mengapresiasi perusahaan yang Undervalued dan labanya tumbuh.

Valuasi
PBV
Saham PBV PER Laba Tumbuh Return 1 Tahun Harga
LPLI 0.27 0.61 1642.08% 125.93% 244
BKSL 0.4 8.67 196.27% 8.00% 54
LPCK 0.51 7.3 -43.79% 10.62% 1250
BSDE 0.62 15.61 98.22% -24.07% 915
MTLA 0.65 9.53 5.24% -22.22% 336
RDTX 0.67 12.01 -36.13% 27.85% 7000
PLIN 0.69 14.76 13.09% -14.29% 2100
DUTI 0.75 11.85 21.50% 3.71% 3630
JRPT 0.89 8.06 -7.94% -9.82% 505
CTRA 1.06 12.69 336.96% -19.91% 925
SMRA 1.35 50.49 1491.08% -16.06% 695
PWON 1.44 22.91 20.19% -20.35% 458
DMAS 1.57 10.77 109.84% -19.23% 189
MKPI 4.17 111.15 -20.11% -9.45% 24925

Secara PBV, masih banyak perusahaan properti laba >100 miliar yang memiliki PBV < 1. Yang paling undervalued secara PBV adalah LPLI BKSL karena keduanya memiliki PBV < 0,5.

PER
Saham PBV PER Laba Tumbuh Return 1 Tahun Harga
LPLI 0.27 0.61 1642.08% 125.93% 244
LPCK 0.51 7.3 -43.79% 10.62% 1250
JRPT 0.89 8.06 -7.94% -9.82% 505
BKSL 0.4 8.67 196.27% 8.00% 54
MTLA 0.65 9.53 5.24% -22.22% 336
DMAS 1.57 10.77 109.84% -19.23% 189
DUTI 0.75 11.85 21.50% 3.71% 3630
RDTX 0.67 12.01 -36.13% 27.85% 7000
CTRA 1.06 12.69 336.96% -19.91% 925
PLIN 0.69 14.76 13.09% -14.29% 2100
BSDE 0.62 15.61 98.22% -24.07% 915
PWON 1.44 22.91 20.19% -20.35% 458
SMRA 1.35 50.49 1491.08% -16.06% 695
MKPI 4.17 111.15 -20.11% -9.45% 24925

Sedangkan secara PER, yang memiliki PER < 10 adalah LPLI LPCK JRPT BKSL dan MTLA.

Growth Bigger Than PER
Saham PER Laba Tumbuh Harga
Growth/PER
MKPI 111.15 -20.11% 24925 -5.527100945
JRPT 8.06 -7.94% 505 -1.01511335
RDTX 12.01 -36.13% 7000 -0.332410739
LPCK 7.3 -43.79% 1250 -0.1667047271
LPLI 0.61 1642.08% 244 0.0003714800741
SMRA 50.49 1491.08% 695 0.03386136223
CTRA 12.69 336.96% 925 0.03766025641
BKSL 8.67 196.27% 54 0.04417384216
DMAS 10.77 109.84% 189 0.09805171158
BSDE 15.61 98.22% 915 0.158928935
DUTI 11.85 21.50% 3630 0.5511627907
PLIN 14.76 13.09% 2100 1.127578304
PWON 22.91 20.19% 458 1.134720158
MTLA 9.53 5.24% 336 1.81870229

Ternyata lumayan banyak perusahaan yang memiliki growth lebih besar dari PER. Terutama yang memiliki rasio Growth to PER lebih rendah dari 1 tapi tidak sampai minus.

Saham PBV PER Laba Tumbuh Return 1 Tahun Harga
Growth/PER
LPLI 0.27 0.61 1642.08% 125.93% 244 0.0003
SMRA 1.35 50.49 1491.08% -16.06% 695 0.033
CTRA 1.06 12.69 336.96% -19.91% 925 0.037
BKSL 0.4 8.67 196.27% 8.00% 54 0.044
DMAS 1.57 10.77 109.84% -19.23% 189 0.098
BSDE 0.62 15.61 98.22% -24.07% 915 0.158
DUTI 0.75 11.85 21.50% 3.71% 3630 0.551

SMRA memiliki PBV 1,35 dan PER 50,49 tapi perusahaan ini punya potensi growth 1400% jadi selama kinerja ini bisa dipertahankan di masa depan maka valuasi SMRA yang sekarang bisa dikatakan Undervalued. Begitu juga dengan BSDE BKSL DMAS CTRA dan DUTI. Jadi semua tergantung kinerja growth di masa depan.

Saya sendiri prefer BSDE untuk growth play dan JRPT untuk turnaround play. Sedangkan DUTI dan BKSL sebagai aset play. Tapi pilihan saya tersebut bisa saja berubah lagi jika LK Q4 2021 sudah dirilis.

I am Not a Professional Financial Analyst and Advisor. Instrumen saham dan kripto adalah investasi yang beresiko tinggi. Resiko duit hilang 100% tetap ada. So be wise. Keputusan Jual dan Beli ada di Tangan Masing-masing. .

Jika ingin membuat rekening sekuritas bisa chat via whatsapp nomor 083119181386

Beli Merchandise Kaos Pintarsaham.id di tokopedia.com/pintarsaham

Gunakan kode voucher PINTARSAHAM untuk dapatkan cashback 15%

Kalau niat buka tabungan Bank Jago untuk dapat cashback bisa klik link ini https://jadi.jago.com/3IfQIH

Kalau mau buka rekening Bank Neo Commerce untuk dapat cashback bisa pakai link ini https://s.bankneo.co.id/qPJh00 atau kode referal R35000

Bila ingin mendaftar menjadi member Pintarsaham.id bisa hubungi Admin Pintarsaham.id via WA +62 831-1918-1386

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, atau pun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments