Perbandingan saham ini hanya menggunakan 4 saham yaitu :
- SMGR (PT. Semen Indonesia, Tbk)
- INTP (PT Indocement Tunggal Perkasa, Tbk)
- WSBP (PT Waskita Beton Precast, Tbk)
- WTON (PT Wijaya Karya Beton, Tbk)
posisi tanggal 8 Februari 2019 dan berdasarkan laporan keuangan kuartal 3 2018.
Ada banyak cara dalam menganalisa saham. Dalam menganalisa secara fundamental salah satunya dapat dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan yang satu sektor.
Daftar nama emiten saham sektor semen sebagai berikut :

Daftar Nama Saham Sektor Semen
Sektor semen perusahaannya tidak sebanyak sektor lainnya di Bursa Efek Indonesia, namun sektor ini populer dalam hal volume transaksi. Ada 2 emiten yaitu SMGR dan INTP yang memiliki kapitalisasi pasar yang tergolong besar. Ditambah dengan akuisisi yang dilakukan oleh SMGR terhadap SMCB membuat perusahaan ini menjadi makin besar.
-
Perbandingan Saham Sektor Semen dilihat dari Valuasi dan Profitabilitas

Perbandingan Saham Sektor Semen dilihat dari valuasi dan profitabilitas
Dari valuasi dengan menggunakan rasio PER ternyata dari 4 saham yang dibandingkan yaitu SMGR, INTP, WSBP dan WTON yang memiliki PER terendah adalah WSBP.
Baca artikel : Rasio Saham yang digunakan untuk menilai suatu saham
Dari PBV atau Price to Book Value, WSBP juga memiliki angka termurah. WSBP merupakan anak perusahaan dari Waskita Karya, Tbk (WSKT). Perusahaan ini produknya salah satunya adalah bantalan rel kereta api seperti pada gambar ini :

Untuk lebih lengkap tentang produk dari Waskita Beton Precast bisa mengecek website resmi mereka di : http://web.waskitaprecast.co.id/
Dilihat dari profitabilitas atau margin keuntungan, SMGR merupakan emiten dengan margin profit yang paling tinggi di sektor semen dibandingkan dengan saham lainnya. Siapa yang tidak mengenal perusahaan semen nasional BUMN ini. Produk yang dimiliki oleh SMGR juga tidak hanya semen saja namun juga mencakup bidang jasa konstruksi dan bahkan memiliki anak perusahaan di bidang teknologi informasi.
-
Perbandingan Saham Sektor Semen dilihat dari Laporan Keuangan

Dilihat dari laporan keuangan, ada 3 emiten yang pertumbuhannya EPS nya menurun dibandingkan tahun sebelumnya dan hanya SMGR yang mengalami kenaikan. Dilihat dari pertumbuhan pendapatan yang mengalami kenaikan tertinggi adalah INTP.
Dari arus kas bersih hanya WSBP yang minus atau negatif. [bctt tweet=”Arus kas bersih (free cash flow) penting dalam memahami apakah perusahaan tersebut menghasilkan uang masuk yang lebih banyak (arus kas masuk) atau tidak dibandingkan dengan uang keluar (arus kas keluar). ” via=”no”]
-
Perbandingan Saham Sektor Semen dilihat dari Dividen dan Kinerja Harga

Untuk dividen yang terbesar dari segi nominal adalah INTP. INTP memberikan dividen per lembar sahamnya sebesar Rp 700,00. Dividen yieldnya yang terbesar adalah WSBP yang mencapai 7.46%. Bingung apa itu dividen yield?. Bisa baca artikel ini untuk lebih jelasnya : Daftar Istilah Saham.
Makin besar dividen yield makin layak saham tersebut dikoleksi sebagai saham income. Ilustrasinya dividen yield itu sama seperti “bunga” deposito.
Dari sisi kinerja harga saham WTON sejak awal tahun sudah naik hingga 26% bahkan 3 bulan terakhir sudah naik 44%. Dari jangka waktu yang lebih lama ternyata dalam 3 tahun terakhir saham WTON sudah turun 52%. Tentunya kembali ke investor masing-masing, apakah ingin jangka panjang banget minimal 5 tahun atau ingin maksimal1 tahun saja memegang suatu saham?.
Semuanya juga kembali ke manajemen uang yang kita miliki , apakah sudah memiliki dana darurat? apakah dana yang digunakan untuk investasi saham merupakan dana yang benar-benar dingin? apakah kita juga siap menerima risiko yang ada di saham?
Baca artikel berikut tentang risiko – risiko yang ada di saham
-
Perbandingan Saham Sektor Semen dilihat dari Rasio Keuangan dan Rasio Hutang

Dari rasio keuangan , WSBP memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan emiten lainnya. Dari rasio yang terkait hutang ternyata INTP memiliki rasio hutang dibandingkan dengan modal paling rendah dibandingkan lainnya.
Kesimpulan
Sektor semen sering dikaitkan dengan sektor konstruksi karena tanpa semen tidak ada konstruksi. Semen saat ini juga tergolong oversupply karena banyaknya perusahaan semen yang ada di Indonesia. Strategi yang biasa dilakukan untuk faktor ini adalah dengan mencari pasar baru dengan cara mengekspor atau mengurangi kapasitas produksi.
Dilihat dari rasio-rasio keuangan yang ada , sekali lagi analisa perbandingan ini hanya menggunakan data laporan kuartal 3 2018, tidak terlihat satu perusahaan yang unggul di semua parameter yang ada. [bctt tweet=”Ada yang lebih baik dalam hal valuasi , ada yang lebih baik dalam rasio keuangan dan hutang, ada juga yang memang besar dalam kapitalisasi pasar. ” via=”no”]
Tergantung dari kita sendiri menyikapi dan dalam investasi yang lebih penting juga adalah prospek perusahaan tersebut di masa depan. Makin perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, maka makin besar peluang tersebut akan sukses. Selamat berinvestasi 😀
Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa melihat Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id
Disclaimer :
Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi
Thanks for all information,.
Good Luck
Sama-sama, semoga artikel ini dapat bermanfaat ya.