Analisa Saham LPPF

Analisa Saham LPPF

Analisa Saham LPPF

Analisa Saham LPPF menggunakan analisa fundamental dan posisi laporan keuangan tahun 2018. LPPF memang sedang menjadi trending topik saat ini karena menurunnya laba yang cukup signifikan dibandingkan posisi tahun 2017. Harga saham LPPF juga sempat merosot hingga 20% dalam waktu sehari!. Apa yang membuat laba perusahaan ini turun drastis?? Ayok kita bahas bareng di artikel ini .

  • Profil LPPF (Matahari Department Store)

Analisa Saham LPPF
Analisa Saham LPPF

Hampir di setiap kota besar terdapat supermarket yang berkode emiten LPPF ini atau yang lebih kita kenal dengan nama Matahari. Perusahaan ini didirikan sejak tanggal 24 Oktober 1958 dengan membuka outlet pertamanya yang awalnya hanya toko pakaian untuk anak-anak di Pasar Baru Jakarta. Di tahun 1972 Matahari baru memulai membuka konsep Departemen Storenya yang modern.

Saat ini dengan jumlah toko sebanyak 155 di 74 kota di seluruh Indonesia, Matahari menjadi salah satu pemain ritel terbesar di Indonesia.
LPPF memiliki jumlah karyawan hingga 40.000 orang dan 850 suplier lokal serta internasional. LPPF (Matahari Departemen Store, Tbk) ikut menjadi pendukung perekonomian di Indonesia.
  • Kepemilikan Saham LPPF (Matahari Department Store, Tbk)

Tidak lengkap rasanya jika menganalisa suatu saham tanpa melihat siapa pemilik terbesar dari saham tersebut. LPPF ternyata sebagian besar sahamnya dimiliki oleh publik.

Kepemilikan saham LPPF paling besar adalah PT Multipolar Tbk (MLPL) dengan persentase sebesar 17.48% . Multipolar merupakan holding company yang dimiliki oleh Grup Lippo.

Berikut diagram pemegang saham LPPF per tanggal 31 Januari 2019 data dari KSEI

Kepemilikan Saham LPPF
Kepemilikan Saham LPPF

Dilihat dari grafik ternyata pemegang terbesar adalah kategori asing sebesar 76% dan investor saham domestik hanya 24%.

Pemegang Saham Domestik LPPF
Pemegang Saham Domestik LPPF

Untuk kategori investor saham domestik ternyata pemegang saham terbesar LPPF adalah kategori Korporasi. Investor ritel atau individu hanya 3.9% dari keseluruhan investor domestik. Tentunya hal ini menarik karena saham yang free float besar seperti Matahari biasanya memiliki transaksi yang sangat likuid.

Baca artikel : Apa yang dimaksud dengan free float dalam saham

  • Laporan Keuangan Matahari

    • Dilihat dari Neraca

Total aset yang dimiliki oleh Matahari (LPPF) hingga akhir tahun 2018 adalah sebesar 5 Triliun. Jumlah ini menurun jika dibandingkan pada tahun 2017 yang sempat menyentuh hingga 5,4 Triliun. Dalam 5 tahun terakhir ini juga pertama kalinya aset LPPF mengalami penurunan.

Sebelumnya total aset selalu naik hingga 2 digit persentasenya. Ada apa dengan LPPF ?? . Kita coba telusuri laporan keuangan lainnya .

Bisa dilihat di gambar grafik dibawah ini :

Total Aset LPPF
Total Aset LPPF
    • Dilihat dari Laporan Laba Rugi

Dari laporan laba rugi sesuai dengan grafik dibawah ini :

Grafik Pendapatan dan Laba Bersih LPPF
Grafik Pendapatan dan Laba Bersih LPPF

Terlihat laba bersih LPPF di tahun 2018 mengalami penurunan hingga 42,46% jika dibandingkan dengan laba bersih di tahun 2017. Hal ini tentu menjadi pertanyaannya mengingat pendapatan yang diperoleh di tahun 2018 sebenarnya mengalami peningkatan meskipun sangat kecil yaitu hanya tumbuh sebesar 2.21%.

Jika kita lihat lebih dalam di laporan laba rugi nya ternyata ada Penghasillan / Beban Lain Lain yang menyebabkan penurunan laba ini. Terdapat beban sebesar 761 Milyar yang memberatkan laba tahun 2018.

Laporan Laba Rugi LPPF
Laporan Laba Rugi LPPF

Beban lain-lain ini merupakan pembukuan beban LPPF dimana LPPF memiliki nilai investasi pada PT Global Ecommerce Indonesia. Nilai kerugian Rp 769,77 miliar ini merupakan 19,62% dari seluruh modal ditempatkan Global Ecommerce pada Desember 2017.

    • Dilihat dari Laporan Arus Kas

Arus Kas LPPF
Arus Kas LPPF

Dari sisi arus kas terjadi penurunan bersih kas dalam 2 tahun terakhir. Dalam 5 tahun terakhir bisa dikatakan LPPF mengalami penambahan arus kas hanya 2x.

Dari rasio-rasio keuangan terlihat LPPF memiliki ROE yang sangat tinggi yaitu sebesar 60.43% posisi akhir tahun 2018. Layakkah saham ini dikoleksi jika dilihat dari rasio keuangannya saja?

Baca juga artikel : Perbandingan Saham Sektor Perdagangan Eceran di Bursa Efek Indonesia

  • Pergerakan Harga Saham LPPF tiap Bulan
Kenaikan atau penurunan harga saham LPPF
Kenaikan atau penurunan harga saham LPPF

Warnanya banyak merahnya ya. Di sepanjang 2018 malah LPPF hanya naik di 2 bulan saja yaitu Januari dan Desember. Bahkan sejak awal Maret hingga per tanggal 8 Maret 2019 saham ini sudah mengalami penurunan hingga 32.52%.

Penting untuk diketahui saham LPPF mulai IPO sejak tanggal 1 Agustus 2001 dengan harga penutupan ketika itu di harga Rp 658, 00 per lembar sahamnya. Di harga penutupan per tanggal 8 Maret 2019 sebesar Rp 3.880,00 per lembar maka saham ini sudah naik harganya sebesar 489.67% atau jika dirata-ratakan per tahunnya 27,2%.

Namun jika melihat grafik harga saham LPPF 3 tahun terakhir bisa dikatakan saham ini sedang mengalami trend penurunan.

  • Valuasi dan Proyeksi Saham LPPF

Hal yang menjadi sorotan apabila mempertimbangkan saham yang bergerak di sektor perdagangan eceran adalah cepatnya perkembangan industri online. Saat ini orang berbelanja tidak perlu keluar rumah cukup menggunakan smartphone nya saja. Disrupsi ini juga mempengaruhi dunia fashion yang menjadi inti bisnis dari Matahari.

Tapi masih ada berbagai pendapat yang berbeda, ada yang mengatakan kalau beli baju harus dilihat dan dicoba langsung. Ada juga yang mengatakan cukup lihat langsung beli, masalah ga sesuai dengan gambar atau foto jadi nomor 2.

Menggunakan kecenderungan rata-rata rasio PER dalam 5 tahun terakhir dan peningkatan EPS secara rata-rata maka diperoleh tabel berikut :

Proyeksi Harga Saham LPPF
Proyeksi Harga Saham LPPF

Rata-rata PER saham LPPF adalah sebesar 23.272 dan kenaikan EPS atau Laba Bersih per Lembar Saham dalam 5 tahun terakhir adalah sebesar 2.85%. Menggunakan asumsi tersebut maka diperoleh harga saham LPPF di tahun 2019 bisa saja menyentuh atau diproyeksikan di posisi 9.000,00 per lembarnya. (Sekali lagi dengan hanya berpatokan ke PER rata-rata saja)

Asumsi yang kedua dengan menggunakan PER yang “wajar” di posisi 15, maka dengan tingkat pertumbuhan laba yang hanya 2.85% maka harga saham LPPF di tahun 2019 bisa menyentuh Rp 5.800,00 per lembarnya.

Tentu saja penggunaan asumsi ini berdasarkan data dari masa lalu yaitu 5 tahun terakhir. Akan lebih baik lagi jika kita melihat hal apa yang akan dilakukan oleh Matahari ke depannya dalam mengelola pelanggannya dan meningkatkan pendapatan.

Kesimpulan

Analisa saham LPPF (Matahari Department Store, Tbk) menggunakan analisa fundamental dengan hanya melihat laporan keuangannya saja posisi 5 tahun terakhir. Ada hal-hal lain dalam analisa fundamental seperti analisa kualitatif ataupun penerapan GCG yang baik.

Baca juga artikel : 3 Cara Melakukan Analisa Kualitatif dalam Saham

Tingkat persaingan yang makin ketat antar bisnis saat ini membuat suatu perusahaan harus memiliki inovasi yang disukai oleh pelanggan. Saat ini industri ritel pakaian konvensional menghadapi persaingan dengan industri online . Beberapa waktu yang lalu juga kita sering membaca berita bahwa beberapa toko-toko pakaian harus ditutup karena kekurangan pembeli.

Tantangan inilah yang menjadi kunci untuk Matahari dalam mengembangkan usahanya di masa depan. Menjadi pemain lama di industri penjualan pakaian tentu saja menjadi keunggulan bagi perusahaan ini karena sudah memiliki kompetensi yang berpengalaman.

Apakah saham LPPF ini layak untuk dikoleksi??. Tulis pendapat kamu di kolom komentar :D.

Jika anda menyukai artikel ini jangan lupa untuk berlangganan di Youtube Channel Pintar Saham dan nantikan video edukasi tentang saham di channel tersebut. Jangan lupa menyukai Facebook Fan Page Pintar Saham Indonesia dan memfollow Instagram Pintar Saham @pintarsaham.id

Disclaimer :

Penyebutan nama saham (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi

Share this post :
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

9 Responses

  1. Artikel yang mudah dimengerti. Saya punya harga di 4270. Saya lagi dilema antara 1. Sell dulu sekarang terus beli lagi di bawah atau 2. Hold sampai tahun 2019 saja? Terima kasih Om pencerahannya.

    1. Terima kasih atas masukannya. Kenapa tidak mencoba average down jika memang masih menganggap LPPF ini memiliki prospek ke depannya dan jika memang masih ada dana dingin?? . Jika cut off namun beli lagi dibawah terlalu berisiko menurut saya. Semoga bisa membantu.

  2. Saya pemula, tadinya tertarik beli LPPF karena dividennya lumayan besar, tetapi saya harus berpikir kembali mungkin sell setelah cum date. Terima kasih analisanya bahasanya mudah dimengerti oleh pemula seperti saya.

    1. Sama-sama senang bisa membantu. Analisa ini hanya menggunakan satu metode saja yaitu PER dan PBV serta “terbatas” menggunakan data rata-rata. Tentu saja ada banyak jenis analisa lainnya yang belum saya tampilkan disini.

    1. Halo Mbak Dina..terima kasih telah mengunjungi website saya…
      Apakah saham LPPF layak dikoleksi untuk 3 tahun ke depan atau tidak…memang agak sulit menjawabnya karena kita tidak tahu apa yang terjadi 3 tahun lagi…

      Analisa yang saya buat hanya berdasarkan kinerja masa lalu LPPF dan proyeksinya menggunakan data yang ada. Keunggulan dari Matahari yang saya lihat adalah merek dan lokasi yang banyak di kota-kota besar di Indonesia. Persaingan saat ini lebih ke online dan Matahari belum terlalu kuat disana.

  3. Kalau dilihat rasio rasionya, baik PER, PBV, Roe dan Roa, DERnya, maka layak untuk dikoleksi. Namun perlu inovasi2 dari Tim management nya untuk menunjukkan unggul dalam kompetisi di jaman melenial ini, terurama menghadapi retail online.

    1. Wah terima kasih atas tanggapannya. Analisa ini dibuat sebelum terjadi pandemik sehingga memang terlihat besar banget valuasinya jika dibandingkan dengan kondisi saat ini. Kelemahan LPPF memang salah satunya toko online mereka yang tidak seheboh retail online lain kita bisa lihat mereka gagal di mataharimall.com dan sekarang fokus di matahari.com saja. Situasi saat ini juga membuat perusahaan ini makin tertekan pendapatannya, biasanya menjelang lebaran mereka akan panen pendapatan namun dengan ditutupnya ritel offline sambil menunggu situasi reda maka sulit mengharapkan saham ini up lagi, ingat juga bahwa LPPF mempending pembagian dividennya di hari-hari terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *